Tarif Minimum 10% Trump Guncang Pasar Saham AS dan Krisis Global!

Key Takeaways:
- Saham Pilihan: pasar saham AS mengalami tekanan signifikan akibat tarif minimum 10% untuk semua mitra dagang AS.
- Update Saham: Apple siap membuat terobosan di dunia kesehatan dengan menghadirkan AI Doctor dalam pembaruan aplikasi Health.
- Berita Sepekan: Ferrari menaikkan harga hingga 10% mulai 2 April 2025, merespons tarif impor baru di AS.
Pekan ini dunia kembali diguncang oleh langkah besar dari Donald Trump yang kembali mengumumkan tarif impor. Melalui kebijakan perdagangan yang agresif, ia mengumumkan tarif minimum 10% untuk semua mitra dagang AS, tanpa kecuali.
Langkah Trump berdampak instan terhadap pasar modal. Ketidakpastian terhadap arah kebijakan dagang AS menyebabkan aksi jual besar-besaran di Wall Street.
Kinerja indeks utama AS dalam sepekan:
- S&P 500: -3,3%
- Nasdaq: -4,46%
- Dow Jones Industrial Average (DJIA): -2,5%
Penurunan ini tercatat sebagai salah satu yang terburuk dalam beberapa bulan terakhir, dan sebagian besar analis menilai bahwa tekanan masih berpotensi berlanjut bila ketegangan dagang meningkat.
Negara Mitra Berupaya Negosiasi, Tapi Diadang Tarik-Ulur Internal
Sekitar 60 negara terkena tarif tambahan berdasarkan defisit perdagangannya dengan AS. Negara-negara seperti Inggris, Jepang, dan Thailand menyatakan niat untuk bernegosiasi, berharap dapat menghindari pemberlakuan tarif minimum. Namun, sinyal dari pemerintahan Trump masih kontradiktif.
Sementara Menteri Perdagangan menyatakan terbuka terhadap negosiasi, pejabat senior lainnya menyebut kebijakan ini sebagai “keadaan darurat nasional” dan bukan bentuk tawar-menawar.
Penggunaan Wewenang Darurat Menuai Kritik
Trump memberlakukan tarif ini dengan mengacu pada Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional 1977, dengan menyebut defisit perdagangan sebagai ancaman keamanan nasional. Namun, penggunaan wewenang darurat tersebut telah mendapat kritik tajam dari parlemen AS dan berpotensi digugat secara hukum.
Beberapa analis menilai bahwa penerapan tarif universal tanpa pengecualian dapat merusak hubungan dagang strategis dan memicu pembalasan dari negara mitra.
Outlook: Ancaman Perang Dagang Baru
Penerapan tarif minimum 10% oleh Donald Trump membuka jalan bagi eskalasi ketegangan dagang yang signifikan dalam beberapa bulan ke depan. Berikut beberapa skenario dan dampak potensial yang perlu dicermati:
- Potensi Retaliasi dari Negara Mitra
Negara-negara yang terkena dampak seperti Uni Eropa, Tiongkok, Jepang, dan negara berkembang seperti Thailand bisa merespons dengan balasan tarif pada produk-produk asal AS. Hal ini dapat memperburuk iklim perdagangan global dan memperlambat pemulihan ekonomi pasca-Covid dan pasca-krisis inflasi 2022–2023.
- Peningkatan Harga dan Inflasi di AS
Tarif 10% secara langsung akan meningkatkan biaya impor berbagai barang, mulai dari elektronik hingga kebutuhan pokok. Efek ini diperkirakan akan mendorong inflasi dalam negeri yang sedang berusaha ditekan oleh kebijakan moneter Federal Reserve.
- Tekanan pada Sektor Bisnis dan Konsumen
Sektor manufaktur yang bergantung pada komponen impor akan mengalami lonjakan biaya produksi, sementara konsumen akan menghadapi harga jual yang lebih tinggi. Profit margin perusahaan bisa tertekan, terutama pada sektor teknologi, otomotif, dan ritel.
- Dampak ke Pasar Modal
Kinerja buruk indeks saham pekan ini dapat berlanjut jika investor melihat kebijakan tarif ini sebagai langkah menuju isolasionisme ekonomi. Ketidakpastian arah kebijakan membuat investor memilih menunggu atau menarik modal dari aset berisiko, termasuk saham.
- Ketidakpastian Politik dan Hukum
Langkah Trump dinilai sebagai bagian dari strategi kampanye menuju Pilpres 2024. Namun, penggunaan wewenang darurat bisa memicu gugatan hukum dari pihak industri dan oposisi politik. Hal ini menambah elemen ketidakpastian hukum dan memperburuk sentimen pasar.
Kesimpulan
Tarif minimum 10% yang diberlakukan oleh Trump menandai eskalasi baru dalam kebijakan dagang Amerika Serikat. Reaksi negatif pasar mencerminkan keresahan investor terhadap arah ekonomi dan potensi dampaknya terhadap inflasi, rantai pasok, dan hubungan dagang global. Dalam waktu dekat, fokus akan tertuju pada bagaimana negara-negara mitra merespons kebijakan ini dan apakah ada ruang negosiasi yang realistis, atau dunia akan kembali menghadapi babak baru perang dagang.
Investasi Saham AS Sekarang!
Berita Saham dalam Sepekan Terakhir
- 🌍 Bearish – Pada hari Kamis, dunia bisnis dikejutkan oleh pengumuman tarif besar-besaran dari Presiden Donald Trump, yang menyebabkan kekayaan gabungan 500 orang terkaya di dunia anjlok hingga $208 miliar. Ini merupakan penurunan satu hari terbesar keempat dalam sejarah Indeks Miliarder Bloomberg, serta yang terbesar sejak puncak pandemi Covid-19.
Cek Harga SPY Hari Ini!
- 🐲 Neutral- Apple bersiap melakukan terobosan terbesar dalam dunia kesehatan dengan memperkenalkan AI Doctor dalam aplikasi Health yang diperbarui. Proyek ini, yang diberi kode “Project Mulberry,” akan menghadirkan asisten kesehatan berbasis AI yang mampu memberikan rekomendasi kesehatan secara personal. Dengan data dari Apple Watch, iPhone, dan perangkat lainnya, AI ini akan menawarkan panduan kesehatan berdasarkan informasi seperti detak jantung, pola tidur, dan asupan nutrisi. Selain itu, Apple juga menggandeng dokter ahli untuk menyajikan video edukatif bagi pengguna. Fitur ini diperkirakan meluncur pada iOS 19.4, membawa Apple selangkah lebih dekat pada visinya untuk menjadi pemimpin di sektor teknologi kesehatan.
Cek Harga AAPL Hari Ini!
- 🌍Neutral – Ferrari mengumumkan kenaikan harga hingga 10% untuk beberapa model mulai 2 April 2025, sebagai respons terhadap tarif impor otomotif baru di AS. Model yang terkena dampak termasuk Purosangue SUV, 12 Cilindri, dan F80, dengan kenaikan mencapai $350.000 untuk model tertentu. Ferrari memproduksi semua mobilnya di pabrik Maranello, Italia, dan tahun lalu memproduksi 13.752 unit. Meski ada kenaikan harga, Ferrari tetap optimistis karena permintaan tinggi dan antrean pembelian yang panjang.
Cek Harga RACE Hari Ini!
- 🐲 Neutral – Eli Lilly menggugat Strive Pharmacy dan Empower Pharmacy karena memproduksi versi tirzepatide yang diklaim meniru Zepbound dan Mounjaro. Gugatan ini menuduh kedua apotek tersebut mengabaikan larangan FDA dengan menawarkan produk yang disebut sebagai alternatif yang dipersonalisasi. Lilly berpendapat bahwa praktik ini menyesatkan pasien dan merugikan obat yang telah disetujui secara resmi. Sementara itu, kedua apotek membela diri dengan menyatakan bahwa mereka hanya menyediakan opsi yang lebih fleksibel bagi pasien.
Cek Harga LLY Hari Ini!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.