Invest
Trade Crypto
Futures
Explore
Wallet
Learning Hub
Regulation & Security
Download Reku Apps
google-icon

Analysis

Publikasi (Deep Dives)
Analisa Kripto
Analisa Makro
Ringkasan Reku
Update Saham AS
Analisa Saham AS
Update Kripto
TSMC Akui Peredaran Chip AI ke China Sulit Dihentikan
Update Saham AS
Share!

TSMC Akui Peredaran Chip AI ke China Sulit Dihentikan

28 April 2025
3 min read
TSMC Akui Peredaran Chip AI ke China Sulit Dihentikan

Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC), produsen chip terbesar di dunia, memperingatkan adanya keterbatasan dalam mengawasi distribusi akhir chip buatannya. Hal ini disampaikan dalam laporan tahunan perusahaan, menyusul temuan bahwa chip AI buatan TSMC sempat berakhir di tangan Huawei Technologies Co., yang dikenai sanksi oleh pemerintah Amerika Serikat.

Keterbatasan TSMC dalam Rantai Pasok Semikonduktor

TSMC mengakui bahwa posisi mereka sebagai produsen chip, bukan pemilik produk akhir, secara inheren membatasi visibilitas mereka terhadap penggunaan akhir chip yang diproduksi. Ini berarti mereka tidak bisa sepenuhnya memastikan bahwa semikonduktor yang mereka buat tidak akan digunakan untuk tujuan-tujuan terlarang atau dialihkan ke entitas yang masuk daftar sanksi.

“Peran TSMC dalam rantai pasok semikonduktor secara inheren membatasi visibilitas dan informasi yang tersedia mengenai penggunaan atau pengguna akhir dari produk yang mengandung semikonduktor buatan kami,” tulis TSMC dalam laporan tahunan mereka.

Chip yang diproduksi TSMC biasanya dirancang untuk perusahaan-perusahaan fabless seperti Nvidia dan Qualcomm, yang kemudian memasoknya ke berbagai produsen perangkat seperti Xiaomi.

Insiden Huawei dan Implikasi Kepatuhan Ekspor

Pada tahun lalu, sebuah investigasi oleh firma riset asal Kanada, TechInsights, menemukan bahwa chip AI Ascend 910B milik Huawei mengandung komponen semikonduktor yang dibuat oleh TSMC. Padahal, Huawei saat itu sudah termasuk dalam daftar sanksi pemerintah AS.

TSMC kemudian menghentikan pengiriman kepada salah satu klien mereka setelah mengetahui bahwa chip buatannya berakhir di tangan Huawei. Perusahaan itu juga segera melaporkan insiden tersebut kepada otoritas di Washington dan Taipei pada Oktober 2024, serta bekerja sama dengan permintaan tambahan dokumen dan informasi.

Dalam laporan tahunan tersebut, TSMC menegaskan bahwa mereka berusaha sebaik mungkin mematuhi semua regulasi kontrol ekspor. Namun, perusahaan juga menyatakan dengan jelas:

“Tidak ada jaminan” bahwa tidak akan terjadi pelanggaran, meskipun sudah ada upaya terbaik dari perusahaan.

Tekanan Regulasi dari Pemerintah AS

Selama beberapa tahun terakhir, baik pemerintahan Donald Trump maupun Joe Biden telah memperketat kontrol ekspor teknologi canggih ke China, dengan alasan keamanan nasional. Tahun ini, AS kembali meluncurkan serangkaian regulasi baru untuk membatasi akses China terhadap chip kecerdasan buatan canggih.

Sebagai bagian dari langkah tersebut, pemerintah AS meminta produsen chip seperti TSMC dan Samsung Electronics untuk memperketat pemeriksaan dan melakukan due diligence lebih ketat terhadap pelanggan mereka, khususnya perusahaan-perusahaan dari China.

Selain itu, AS juga menambahkan 16 perusahaan China ke dalam daftar entitas yang diblokir, termasuk:

  • Sophgo Technologies Ltd., yang diduga terlibat dalam membantu Huawei mendapatkan chip buatan TSMC.

  • PowerAir Pte, perusahaan berbasis di Singapura, yang dilaporkan terkait dalam pengalihan chip ke Huawei.

Konteks Kompetisi Chip AI Global

Tekanan ini terjadi di tengah persaingan global dalam pengembangan chip AI canggih. Di sisi lain, laporan Wall Street Journal menyebutkan bahwa Huawei sedang menguji chip AI baru yang bertujuan untuk menyaingi dominasi Nvidia.

Dengan ketatnya regulasi ekspor dan meningkatnya pengawasan, produsen chip seperti TSMC kini berada di posisi sulit. Mereka harus menyeimbangkan antara memenuhi kebutuhan klien global mereka dengan menjaga kepatuhan terhadap regulasi yang semakin kompleks.

Kesimpulan

Kasus ini menyoroti tantangan besar yang dihadapi pemain utama industri semikonduktor dunia seperti TSMC. Dengan keterbatasan kontrol terhadap distribusi chip di rantai pasok global, risiko pelanggaran ekspor tetap ada, bahkan ketika perusahaan telah berupaya sebaik mungkin. Di sisi lain, geopolitik teknologi semakin memperkeruh persaingan dan mempersempit ruang gerak bisnis global di sektor ini.

 

Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang! 

Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!

 

Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.

Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.

 

 

Stephanus Renaldi
AuthorStephanus Renaldi
Share!
Analysis
Find out the latest Crypto analysis info
Blog
Learn more about crypto
FAQ
Find out the latest Crypto and Stock news
Market
Start exploring and investing in Crypto assets and US Stocks on Reku