TSMC Tidak Akan Menyelamatkan Intel dari Krisis!

Rencana kemitraan antara Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) dan Intel Corp. tampaknya akan menjadi langkah yang penuh tantangan. Pemerintah AS di bawah kepemimpinan Donald Trump dikabarkan meminta TSMC untuk mengambil alih pabrik Intel di Amerika Serikat, tetapi usulan ini menghadapi banyak hambatan, baik dari sisi politik maupun operasional.
Hambatan Politik dan Geopolitik
- Pemerintah AS kemungkinan besar tidak akan mendukung perusahaan asing mengoperasikan pabrik Intel.
- Taiwan khawatir TSMC harus mentransfer teknologi canggihnya ke Intel.
- Keunggulan teknologi TSMC merupakan faktor strategis yang menjaga stabilitas Taiwan dari ancaman Tiongkok.
Perbedaan Model Bisnis yang Besar
TSMC dan Intel memiliki model bisnis yang sangat berbeda. TSMC berkembang sebagai penyedia layanan manufaktur chip (pure-play foundry) yang memungkinkan berbagai perusahaan teknologi untuk memproduksi chip mereka tanpa harus memiliki pabrik sendiri. Sebaliknya, Intel secara historis memproduksi chip yang mereka rancang sendiri.
Mengintegrasikan operasi Intel dengan TSMC akan menjadi tantangan besar. Proses manufaktur Intel berbeda dengan pendekatan TSMC, sehingga akuisisi atau kolaborasi erat antara keduanya akan membutuhkan investasi besar dalam penyesuaian teknologi dan budaya perusahaan. CEO TSMC, C.C. Wei, sebelumnya sudah menegaskan bahwa perusahaannya tidak tertarik untuk mengakuisisi pabrik Intel, menunjukkan bahwa bahkan dari sudut pandang bisnis, langkah ini tidak dianggap menguntungkan.
Intel yang Terus Merosot
Intel telah mengalami tantangan besar dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan ini gagal mengikuti tren kecerdasan buatan (AI) yang sedang berkembang pesat, dan secara teknologi tertinggal dari para pesaingnya. Tahun lalu, Intel mencatat pendapatan terendah dalam lebih dari satu dekade, menunjukkan bahwa upaya pemulihannya masih jauh dari selesai. Bahkan dengan berbagai kebijakan AS yang mendukung industri semikonduktor dalam negeri, Intel masih kesulitan untuk bangkit.
Sementara itu, TSMC terus memperkuat posisinya di pasar global. Lima tahun lalu, nilai pasar Intel dan TSMC hampir setara, tetapi saat ini, kapitalisasi pasar TSMC mencapai sembilan kali lipat dari Intel. Ini menunjukkan betapa jauh Intel telah tertinggal dibandingkan dengan pemimpin industri lainnya.
Tarif dan Tekanan dari Trump
- Trump mengancam tarif terhadap industri semikonduktor Taiwan untuk mendorong manufaktur chip kembali ke AS.
- Tarif berpotensi meningkatkan biaya produksi chip, yang akan merugikan perusahaan teknologi AS seperti Nvidia dan Apple.
- Langkah ini lebih terlihat sebagai senjata makan tuan daripada solusi nyata.
Alternatif yang Lebih Masuk Akal
Daripada mengambil alih Intel, solusi yang lebih masuk akal bagi TSMC adalah meningkatkan investasinya di fasilitas manufaktur AS yang sudah ada, seperti di Arizona. Ini akan memungkinkan AS untuk meningkatkan produksi semikonduktor domestik tanpa mengorbankan keunggulan teknologi TSMC.
TSMC dan industri teknologi AS memiliki kepentingan yang sama dalam menghadapi persaingan global, khususnya dari Tiongkok. Dengan tetap menjaga posisinya sebagai pemimpin manufaktur chip global, TSMC bisa tetap menjadi mitra strategis AS tanpa harus terjebak dalam akuisisi yang berisiko.
Kesimpulan
Usulan kemitraan antara TSMC dan Intel tampaknya lebih didorong oleh tekanan politik daripada logika bisnis yang kuat. Intel masih menghadapi tantangan internal yang besar, sementara TSMC sudah berada dalam posisi unggul di industri ini. Mengambil alih pabrik Intel akan menjadi beban besar bagi TSMC dan berpotensi merusak dominasinya di industri semikonduktor.
Sebaliknya, TSMC dapat mempertahankan keunggulannya dengan terus memperkuat operasinya di AS, tanpa perlu terlibat dalam kesepakatan yang berisiko tinggi dengan Intel. Dengan demikian, baik TSMC maupun industri teknologi AS dapat terus berkembang tanpa harus mengorbankan kepentingan strategis masing-masing pihak.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.