Sebagai bursa aseet kripto, Uniswap adalah salah satu yang terbesar berdasarkan dari volume transaksinya. Uniswap juha merupakan salah satu market leader dalam ranah decentralized finance (DeFi).
Platform Uniswap adalah protokol blockchain yang menggunakan automated market makers (AMM) dan liquidity pool untuk memfasilitasi perdagangan peer-to-peer. Penyedia likuiditas dapat menyetor tokennya ke pool Uniswap dan menerima imbalan dengan jumlah yang sebanding dengan token mereka.
Bagaimana Mekanisme Kerja Uniswap dan UNI?
AMM merupakan salah satu fitur yang dimiliki Uniswap. Secara sederhananya, AMM adalah smart contract pengelola pool milik Uniswap yang menyediakan token untuk dipergunakan dalam perdagangan. Saat terjadi aktivitas perdagangan, algoritma dari AMM Uniswap akan menentukan harga jual/beli token yang paling efisien berdasarkan dinamika antara permintaan dan penawaran yang ada di dalam liquidity pool.
Di 2020, Uniswap memperkenalkan UNI, token governance yang memfasilitasi dan memperkuat interaksi dalam komunitas. Pemegang token UNI dapat memberikan suara/vote mereka kepada arah Uniswap di masa depan. Pemegang UNI juga dapat menggunakan token UNI untuk mendanai liquidity pool, hibah, kemitraan, dan inisiatif lain yang didorong oleh pertumbuhan yang memperluas daya guna dan jangkauan dari Uniswap.
Tim Pengembang
Uniswap lahir dari ide yang diusulkan oleh founder Ethereum, Vitalik Buterin pada tahun 2016, tentang bursa kripto terdesentralisasi (DEX) yang akan menggunakan AMM dengan beberapa fitur lainnya. Setahun kemudian, Hayden Adams, pendiri Uniswap mulai menggarap ide tersebut dan merealisasikannya menjadi produk yang kaya fungsi.