Tezos dibuat untuk menjadi aset kripto yang terbagi menjadi dua model; pertama dengan menggunakan governance on-chain, kedua dengan menggunakan governance off-chain. Mengadopsi sistem governance macam ini dapat mengeliminir kemungkinan diperlukannya hard fork, dan tentunya semakin mendukung perkembangan adopsi holder token juga.
Seperti blockchain lainnya, holder token XTZ dapat memberikan voting pada perubahan dan proposal mengenai perubahan yang akan terjadi dalam jaringan. Setelah konsensus telah dicapai, aturan dari proposal perubahan tersebut secara otomatis akan diterapkan secara global dalam jaringan Tezos. Kemampuan inilah yang menjadi salah satu fokus Tezos dalam membangun blockchain yang memiliki komunitas yang kuat.
Bagaimana Mekanisme Kerja Tezos?
Walaupun pada dasarnya mirip dengan beberapa aset kripto atau blokchain pada umumnya, Blockchain Tezos dapat dibagi menjadi dua bagian;
- Network shell: Bagian yang menangani transaksi, operasi administrasi, dan berubah berdasarkan keinginan dan voting dari komunitas Tezos,
- Network protocol: Bagian yang mengirimkan proposal yang memerlukan voting kepada Network shell untuk diulas.
Tezos menggunakan variasi dari algoritma konsensus klasik Proof-of-Stake (PoS), liquid-proof-of-stake (LPoS). Mekanisme ini bekerja dengan mengandalkan staking yang dilakukan oleh penggunanya, atau dalam konteks Tezos, dinamakan “baking”.
Untuk menjadi baker atau node, diperlukan 8000 token XTZ.
Tim Pengembang
Tezos didirikan pada tahun 2014 oleh Arthur Breitman dan Kathleen Breitman bersama sama dengan beberapa pengembang inti Tezos di Switzerland.