MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Info Reku

Latar Belakang Aset
Press Release
Promo
Reku Update
Gelar Crypto Outlook 2024, Reku bersama Bappebti dan CFX Beri Panduan Bagi Investor Soal Perkembangan Pasar
Press Release
Bagikan!

Gelar Crypto Outlook 2024, Reku bersama Bappebti dan CFX Beri Panduan Bagi Investor Soal Perkembangan Pasar

18 December 2023
3 menit membaca
Gelar Crypto Outlook 2024, Reku bersama Bappebti dan CFX Beri Panduan Bagi Investor Soal Perkembangan Pasar

Jakarta, 18 Desember 2023 – Reku sebagai platform jual-beli dan investasi kripto mengadakan Crypto Outlook 2024 dengan tema Mengupas Pertumbuhan Industri, Regulasi, serta Optimisme Aset Kripto Menjelang Halving. Gelaran ini diadakan berkolaborasi dengan Bappebti dan Bursa Kripto Nusantara (CFX), (15/12 di kantor Reku).

Robby selaku Chief Compliance Officer (CCO) sekaligus Ketua Umum Aspakrindo-ABI mengatakan acara ini diselenggarakan sebagai bentuk komitmen Reku kepada investor untuk memberikan update dan insight mengenai kondisi dan pertumbuhan pasar kripto serta meninjau tantangan di industri kripto.

“Merekap tahun 2023, tahun ini dapat dikatakan penuh tantangan bagi pasar keuangan dan investasi, termasuk aset kripto. Diantaranya isu mengenai platform exchange ilegal yang menyebabkan risiko keamanan bagi investor. Salah satu pendorongnya yakni tingginya pajak yang membuat investor memilih platform tidak terdaftar. Menjawab tantangan tersebut, bersama Asosiasi kami aktif bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk dengan Bappebti dan Bursa untuk menanggulangi exchange ilegal,” ungkap Robby.

Selain itu, tantangan lain yang dihadapi yakni layanan aset kripto yang masih terbatas pada spot trading. “Kurangnya variasi layanan di industri kripto juga dikhawatirkan dapat berdampak pada appetite investor. Untuk itu, Reku terus berupaya merekomendasikan perluasan jenis produk dan layanan di industri kripto demi meningkatkan ketertarikan masyarakat berinvestasi kripto,” tambah Robby.

Di balik tantangan tersebut, Robby mengatakan pihaknya bersyukur Reku dapat mencatatkan pertumbuhan signifikan. “Selama tahun 2023, Reku mencatat pertumbuhan volume transaksi jual-beli aset kripto sebanyak dua kali lipat. Selain itu, volume transaksi fitur staking di Reku juga meningkat sebanyak 150 persen selama Kuartal III. Hal ini menggambarkan keberhasilan Reku untuk mempertahankan fundamental perusahaan yang kokoh dan memperkuat posisi Reku sebagai Top 3 platform exchange crypto di Indonesia,” tegas Robby.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti Tirta Karma Sanjaya menyampaikan bahwa industri kripto terus mengalami pertumbuhan signifikan. “Per November 2023, jumlah pelanggan aset kripto terdaftar mencapai 18,25 juta dengan pertumbuhan rata-rata pelanggan setiap bulan sebesar 437,9 ribu sejak Februari 2021. Pertumbuhan tersebut menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap aset kripto. Namun, ini juga perlu dibarengi dengan edukasi yang komprehensif kepada masyarakat. Apalagi momen Bitcoin halving yang juga diproyeksi terjadi tahun depan, akan mendorong peningkatan harga dan transaksi aset kripto. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat diharapkan bisa lebih bijak dalam berinvestasi di aset kripto,” ungkap Tirta.

Tirta juga menyampaikan nilai transaksi aset kripto di Indonesia mencapai RP 104,9 triliun pada Januari hingga Oktober 2023. ”Walaupun angka ini tidak sebesar periode sebelumnya, potensi industri aset kripto masih sangat besar. Saat ini Indonesia berada di peringkat ketujuh sebagai negara dengan jumlah investor aset kripto terbesar di dunia. Kami terus berkoordinasi dan bekerjasama dengan para pedagang asosiasi, dan stakeholders terkait untuk mengembangkan ekosistem dan tata kelola aset kripto. Dengan demikian, kami optimis nilai transaksi ini akan kembali meningkat,” tambah Tirta.

Di saat yang bersamaan, Subani selaku Presiden Direktur PT Bursa Komoditi Nusantara (CFX) mengatakan peran Bursa Kripto juga sejalan dengan semangat untuk mempercepat pertumbuhan industri dengan memprioritaskan keamanan investor.

“Bursa Kripto hadir untuk memberikan pengawasan dan pengamanan perdagangan untuk menyediakan perlindungan serta kenyamanan investor aset kripto. Dalam mekanismenya, perdagangan aset kripto tetap terjadi pada masing-masing pedagang, bursa berperan untuk mengawasi seluruh transaksi yang terjadi. Kami sebagai Self-Regulatory Organizations (SRO) yakni terdiri dari Bursa, Kliring, dan Depository akan memastikan seluruh operasional pedagang kripto berjalan sesuai regulasi yang berlaku,” jelas Subani.

Lebih dari itu, Subani turut mengungkapkan pentingnya transparansi dalam proses pengawasan Bursa Kripto terhadap para pedagang. “Transparansi ini termasuk keseluruhan proses jual-beli yang terjadi di setiap pedagang. Mulai dari prosedur Know Your Customer (KYC) saat pendaftaran, transaksi harian, hingga pendanaan. Sehingga diharapkan setiap pedagang juga kooperatif dalam hal ini, agar Bursa Kripto dapat memonitor setiap operasional yang terjadi dengan lancar dan investor pun bisa lebih aman dan nyaman dalam berinvestasi,” imbuhnya.

Saat ini, Subani mengatakan Bursa Kripto tengah dalam proses persetujuan CPFAK ke PFAK. “Sekarang prosesnya dalam tahap Cek Fisik para pedagang. Beberapa waktu lalu, CFX juga sudah berkunjung ke kantor Reku untuk melakukan Cek Fisik. Proses ini membutuhkan waktu karena terdapat 29 CPFAK dan 3 non CPFAK yang perlu melalui tahap yang sama. Setelah proses ini selesai, kita akan segera menerbitkan PFAK bagi pedagang yang sudah memenuhi seluruh persyaratan,” jelas Subani.

Menyoal potensi industri kripto tahun 2024 mendatang, Robby mengatakan pasar kripto terus menunjukkan performa positif. “Harga Bitcoin sebagai salah satu aset kripto terpopuler meningkat hingga 175 persen sejak Januari 2023. Ini menandakan besarnya potensi pertumbuhan aset kripto sebagai alternatif investasi masyarakat. Tahun 2024 mendatang juga diproyeksi semakin menarik bagi pasar kripto dengan adanya halving Bitcoin. Oleh karena itu, Reku juga mengajak masyarakat untuk melebarkan pilihan diversifikasi investasinya ke instrumen yang berpeluang positif,” jelas Robby.