Kementerian Digital Jepang menciptakan DAO untuk eksplorasi Web3: Pemerintah negara Jepang melalui Kementerian Digital-nya berencana menciptakan DAO untuk mengetahui lebih lanjut potensi pemanfaatan dan keterbatasannya.
Reku’s takeaway: Langkah ini menunjukkan potensi pemanfaatan DAO yang lebih luas lagi, tidak hanya sebatas dalam tata kelola proyek blockchain. Jaringan blockchain layer-1 yang akan digunakan kemudian tentu berpotensi mendapatkan keuntungan yang sangat besar dengan adanya adopsi tersebut.
Goldman Sachs bekerjasama dengan MSCI dan CoinMetrics dalam sistem klasifikasi aset digital: Goldman Sachs, salah satu bank investasi terbesar di dunia berencana turut mengembangkan adopsi ekosistem blockchain melalui pembuatan sistem klasifikasi aset digital bernama Datonomi.
Reku’s takeaway: Datonomi dapat menjadi infrastruktur penunjang untuk meluasnya adopsi aset digital, khususnya oleh investor institusi. Sistem klasifikasi aset ini merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh investor institusi khususnya untuk mengelola risiko dan pembuatan produk investasi.
Pemerintah India membentuk badan advokasi kripto baru bernama Bharat Web3 Association (BWA): Badan advokasi baru ini menggantikan ‘Blockchain and Crypto Assets Council’ yang telah ditutup empat bulan yang lalu dan akan berfokus pada inovasi dan pengembangan web3 serta langkah perlindungan konsumen.
Reku’s takeaway: India merupakan salah satu negara dengan potensi adopsi aplikasi web3 terbesar di dunia. Adanya badan advokasi ini dapat mendukung upaya organisai-organisasi yang telah berinvestasi pada pengembangan web3 di negara tersebut seperti Polygon misalnya.