Amazon PHK Lebih dari 1.800 Engineer, Lapangan Kerja Melemah?
Amazon Pecat 1.800+ Engineer di Gelombang PHK Terbesar Sepanjang Sejarahnya — Ironisnya Demi “Inovasi Lebih Cepat”
Amazon kembali jadi sorotan setelah melakukan PHK terbesar dalam 31 tahun sejarah perusahaan, dan yang paling terdampak adalah para engineer.
Menurut dokumen WARN filings, hampir 40% dari 4.700 posisi yang dipangkas di empat negara bagian adalah pekerjaan engineering, mulai dari software engineer, product manager, sampai senior roles yang biasanya menjadi tulang punggung inovasi.
Gelombang ini adalah bagian dari 14.000+ PHK yang diumumkan bulan lalu, menyentuh hampir seluruh lini bisnis Amazon: AWS, Alexa, iklan, retail, perangkat keras, hingga divisi video game.
Mengapa Ini Penting?
PHK Amazon bukan hanya soal jumlah, tetapi soal siapa yang terdampak.
Ini berbeda dari banyak kasus PHK tech lainnya yang biasanya memangkas tim support atau non-tech.
Di Amazon, justru engineer — yang paling dibutuhkan untuk inovasi — menjadi korban terbesar.
Padahal Amazon sedang:
-
agresif mengejar AI
-
meningkatkan infrastruktur cloud
-
mencoba memperbaiki margin
-
ingin kembali bertindak seperti “startup raksasa”
Kondisi ini memunculkan ironi besar:
➡️ Amazon ingin inovasi lebih cepat, tetapi memotong orang-orang yang membuat inovasi itu.
Data PHK: Engineer jadi Korban Utama
Dokumen yang diajukan ke negara bagian menunjukkan:
-
~1.800 engineer terkena PHK
-
SDE II (mid-level engineers) paling banyak dihantam
-
500+ product & program managers ikut dipotong
-
Beberapa senior principal roles juga terkena dampak
-
Divisi game di San Diego & Irvine mengalami “significant role reduction”
Yang mengejutkan: mid-level engineers biasanya merupakan tulang punggung operasi harian — tidak terlalu junior, tidak terlalu senior, tapi paling produktif.
AI: Solusi Efisiensi, Tantangan Pekerjaan
Salah satu faktor diam-diam yang mempercepat pemangkasan adalah AI.
⚡ Banyak perusahaan tech kini menggunakan:
-
OpenAI o1 & ChatGPT enterprise coding assistant
-
Cursor “vibe coding”
-
Cognition’s Devin
-
Tools internal seperti Amazon Kiro
Engineer yang dulu butuh 3–5 orang untuk deliver satu fitur kecil, kini bisa dikerjakan 1–2 orang saja dengan bantuan AI coding assistant.
Di sinilah muncul dinamika baru:
➡️ AI meningkatkan produktivitas — tetapi juga membuat beberapa pekerjaan engineering tidak lagi dibutuhkan.
Walau Amazon menegaskan bahwa AI “bukan alasan utama PHK”, tetapi arah geraknya jelas:
AI membuat organisasi bisa lebih kurus.
Misi Andy Jassy: “The World’s Largest Startup”
Sejak mengambil alih kursi CEO, Andy Jassy punya tujuan besar:
“Membuat Amazon lebih ramping, gesit, dan tanpa birokrasi.”
Selama satu dekade terakhir, Amazon memang tumbuh terlalu cepat.
Hiring agresif → struktur terlalu gemuk → keputusan lambat → banyak tim duplikasi fungsi.
Kini Amazon sedang:
-
memotong layer manajemen
-
menghapus role yang dianggap tumpang tindih
-
membunuh proyek yang tak menguntungkan
-
memindahkan investasi ke AI & cloud
Ini terlihat dari keputusan menghentikan banyak proyek experimental:
-
telehealth
-
kids video calling device
-
Amazon Halo wearable
-
beberapa toko fisik
Cut-culture ini disebut banyak karyawan sebagai “back-to-startup mode”.
Kutipan dari HR
Beth Galetti, Chief HR Amazon, menegaskan:
“AI adalah teknologi paling transformatif sejak Internet.
Untuk bergerak cepat, kita harus lebih lean dan minim birokrasi.”
Interpretasi banyak analis:
➡️ Amazon ingin meningkatkan output per pekerja, bukan meningkatkan jumlah pekerja.
PHK di Industri Tech: Amazon Bukan Satu-satunya
Tahun ini saja, 113.000 pekerja tech dari 231 perusahaan sudah di-PHK.
Ini bukan “krisis finansial”, melainkan reset produktivitas setelah era Covid.
Perusahaan tekno telah menyadari:
-
mereka overhire di 2020–2021
-
AI memungkinkan mereka efisiensi
-
pasar menuntut profit, bukan growth at all cost
Hal inilah yang membuat PHK engineering bukan hanya tren Amazon, tapi seluruh Big Tech.
Cek Harga Saham Amazon Disini!
Dampaknya ke Masa Depan Amazon
Pertanyaannya:
📌 Apakah memotong ribuan engineer membuat Amazon lebih efisien?
Atau justru memperlambat inovasi jangka panjang?
Potensi positif:
-
organisasi lebih cepat mengambil keputusan
-
fokus ke proyek yang benar-benar menghasilkan uang
-
alokasi dana lebih besar ke AI & AWS
-
struktur lebih sederhana → lebih agile
Potensi risiko:
-
hilangnya bakat teknis yang sangat penting
-
moral & budaya engineering bisa terganggu
-
kompetitor (Google, Microsoft) bisa mengambil engineer yang kena PHK
-
proyek penting bisa kekurangan orang
Dalam jangka pendek → margin meningkat.
Dalam jangka panjang → bergantung pada eksekusi AI & cloud.
Kesimpulan: Amazon Memasuki Fase “Austerity Tech”
PHK besar di Amazon adalah bagian dari transformasi besar-besaran menuju:
-
organisasi ramping
-
inovasi berbasis AI
-
fokus pada profit
-
ritme cepat ala startup
Namun langkah ini datang dengan harga mahal:
➡️ Ribuan engineer yang menjadi motor inovasi justru harus keluar.
Jika Amazon berhasil mengeksekusi strategi AI mereka, langkah ini bisa jadi fondasi baru untuk dekade berikutnya.
Tapi jika gagal, PHK massal ini bisa menjadi titik balik kemunduran inovasi Amazon.
.
.
.
.
.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.

