Apple Siap Bangkit Lagi Setelah Penurunan Penjualan di China

Apple Inc. melaporkan penurunan pendapatan di China sebesar 4% menjadi $14,5 miliar untuk kuartal yang berakhir pada September 2025. Angka ini jauh di bawah perkiraan analis sebesar $16,4 miliar, dan menjadi sinyal bahwa raksasa teknologi ini masih menghadapi tantangan di pasar smartphone terbesar di dunia.
CEO Tim Cook menjelaskan bahwa penurunan ini bukan disebabkan oleh lemahnya minat konsumen, melainkan gangguan pasokan (supply constraints) yang memengaruhi distribusi produk di China. “Hasilnya terutama didorong oleh kendala pasokan. Kami sangat senang dengan apa yang kami lihat sekarang,” ujar Cook dalam konferensi bersama analis.
Meski begitu, Cook tetap optimistis terhadap prospek Apple di China, terutama karena penerimaan positif terhadap lini produk terbaru iPhone 17.
iPhone 17 Jadi Mesin Pemulihan
Peluncuran iPhone 17 dan iPhone 17 Pro pada September langsung mencatat hasil yang kuat. Berdasarkan data Counterpoint Research, penjualan iPhone di China tumbuh 29% secara tahunan dalam dua minggu pertama Oktober — menunjukkan bahwa konsumen masih antusias terhadap inovasi Apple.
Seri iPhone 17 hadir dengan desain baru dan varian iPhone 17 Air, yang disebut-sebut menjadi daya tarik utama berkat kombinasi desain tipis, performa tinggi, dan fitur kamera canggih. Hal ini membantu Apple menarik kembali minat konsumen di tengah persaingan yang semakin ketat dengan Huawei dan Xiaomi.
Persaingan Ketat dari Huawei dan Xiaomi
Pasar smartphone China kini menjadi ajang persaingan sengit antara Apple dan produsen lokal. Huawei Technologies Co. berhasil merebut posisi teratas di segmen premium pada pertengahan tahun, berkat strategi produk yang nasionalis dan kemampuan mengembangkan chip buatan sendiri.
Sementara itu, Xiaomi Corp. sukses mencuri perhatian lewat seri Xiaomi 17, yang mendorong produsen lain mempercepat peluncuran produk mereka. Meski demikian, iPhone 17 tampaknya berhasil mengembalikan momentum Apple di segmen premium, terbukti dengan meningkatnya traffic pengunjung di toko-toko Apple di seluruh China.
Momentum Musiman dan Faktor Eksternal yang Mendukung
Selain produk baru, sejumlah faktor eksternal turut memperkuat penjualan Apple di China pada kuartal akhir tahun. Menurut analis Counterpoint, Ivan Lam, ada beberapa momentum positif yang mendorong lonjakan permintaan:
- Festival Musim Gugur (Mid-Autumn Festival) yang bergeser ke Oktober, meningkatkan aktivitas belanja.
- Periode diskon besar-besaran 11.11 (Singles’ Day) yang dimajukan, mendorong pembelian lebih awal.
- Siklus upgrade pasca-pandemi Covid-19, di mana banyak konsumen mengganti perangkat lama mereka.
Prospek Pertumbuhan: Optimisme untuk Kuartal Berikutnya
Apple memperkirakan akan mencatat pertumbuhan pendapatan antara 10% hingga 12% pada kuartal Desember — sebuah lonjakan besar untuk perusahaan yang selama dua tahun terakhir menghadapi stagnasi di China.
Meskipun Cook tidak merinci seberapa besar kontribusi pasar China terhadap proyeksi ini, ia menyebut bahwa pendapatan layanan Apple di China (termasuk App Store, iCloud, dan Apple Music) mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah perusahaan untuk kuartal September.
“iPhone kami berjalan dengan sangat baik, dan kami melihat banyak bagian yang kini bekerja mendukung pertumbuhan,” – Tim Cook.
Reku Takeaway
Meski sempat terpukul oleh gangguan pasokan dan tekanan kompetitif dari produsen lokal, Apple menunjukkan tanda-tanda kebangkitan di pasar China. Peluncuran iPhone 17 yang sukses, dukungan momentum musiman, dan meningkatnya kontribusi segmen layanan menjadi kombinasi kuat untuk mendorong pertumbuhan kembali.
Dengan strategi diversifikasi rantai pasok dan fokus pada inovasi produk, Apple tampaknya siap menutup tahun 2025 dengan performa yang lebih solid — sekaligus memperkuat posisinya di pasar smartphone premium dunia.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.


