Investasi
Trade Kripto
Futures
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Analisis

Publikasi (Deep Dives)
Analisa Kripto
Analisa Makro
Ringkasan Reku
Update Saham AS
Analisa Saham AS
Update Kripto
Google Alami Penurunan Saham Setelah Pertumbuhan Cloud Melambat dan Pengeluaran Meningkat!
Update Saham AS
Bagikan!

Google Alami Penurunan Saham Setelah Pertumbuhan Cloud Melambat dan Pengeluaran Meningkat!

07 February 2025
3 menit membaca
Google Alami Penurunan Saham Setelah Pertumbuhan Cloud Melambat dan Pengeluaran Meningkat!

Saham Alphabet anjlok tajam setelah pertumbuhan bisnis cloud Google yang melambat serta rencana pengeluaran sebesar $75 miliar tahun ini untuk membangun kapasitas guna mendukung produk kecerdasan buatan (AI) yang mengkhawatirkan investor.

Alphabet melaporkan peningkatan pendapatan dan laba dua digit pada kuartal keempat, didorong oleh bisnis periklanan intinya. Namun, perhatian investor tertuju pada kinerja yang mengecewakan dari divisi cloud yang mengelola pusat data Google.

Pertumbuhan Cloud Tidak Sesuai Harapan

  • Peningkatan Pendapatan Cloud: Pendapatan divisi cloud Alphabet meningkat sebesar 30%, mencapai hampir $12 miliar.
  • Perlambatan Pertumbuhan: Angka pertumbuhan ini lebih lambat dibandingkan dengan 35% pada kuartal sebelumnya dan di bawah ekspektasi analis yang memperkirakan $12,2 miliar.
  • Penyebab Perlambatan: CFO Alphabet, Anat Ashkenazi, menjelaskan bahwa perlambatan terjadi karena “permintaan lebih besar daripada kapasitas yang tersedia.”

Lonjakan Pengeluaran untuk Infrastruktur AI

  • Belanja Modal yang Meningkat Tajam: Pada kuartal keempat, belanja modal Alphabet melonjak menjadi $14,3 miliar, naik dari $11 miliar pada tahun sebelumnya.
  • Rencana Pengeluaran Masa Depan: CEO Sundar Pichai mengungkapkan bahwa pengeluaran untuk pusat data dan server akan meningkat menjadi $75 miliar pada 2025, naik dari $53 miliar pada 2024, yang jauh lebih tinggi dari perkiraan Wall Street.
  • Investasi yang Diperlukan: Pichai menekankan bahwa investasi ini diperlukan untuk memanfaatkan peluang besar yang ditawarkan oleh AI.

Saham Alphabet Terjun Bebas

Reaksi pasar terhadap laporan keuangan ini cukup keras. Saham Alphabet anjlok 8% dalam perdagangan pagi di New York, menandai salah satu hari perdagangan terburuk dalam satu dekade terakhir. Penurunan ini menghapus sekitar $200 miliar dari kapitalisasi pasar Alphabet, meskipun dalam 12 bulan terakhir sahamnya telah naik 45%, dengan valuasi mencapai $2,5 triliun—menjadikannya perusahaan terbesar kelima di dunia setelah Apple, Microsoft, Nvidia, dan Amazon.

Masa Depan Google: AI vs. Bisnis Inti

Alphabet juga menghadapi kekhawatiran bahwa chatbot seperti Gemini dapat mengurangi ketergantungan pengguna pada pencarian tradisional Google, yang merupakan sumber utama pendapatan iklan perusahaan. Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada bukti yang menunjukkan ancaman nyata terhadap dominasi Google di sektor pencarian. Pendapatan iklan berbasis pencarian naik 13% menjadi $54 miliar pada kuartal ini, mengalahkan perkiraan analis, sementara YouTube juga mencatat pertumbuhan yang kuat.

Tantangan yang Dihadapi Alphabet

  • Kompetisi dari Startup AI China: Alphabet menghadapi tantangan dari startup AI China, DeepSeek, yang mengklaim memiliki model AI dengan kinerja setara dengan pemimpin-pemimpin AI AS, meskipun dengan anggaran yang lebih kecil dan penggunaan chip Nvidia yang lebih sedikit.
  • Efisiensi dalam Model AI: Pichai mengakui bahwa DeepSeek memiliki tim yang luar biasa dan bahwa efisiensi dalam menjalankan model AI dapat dicapai dengan baik.

Tekanan Regulasi Global

  • Gugatan Antimonopoli di AS: Departemen Kehakiman AS baru-baru ini memenangkan gugatan antimonopoli terhadap Google, yang dapat berujung pada pemisahan bisnis pencariannya.
  • Penyelidikan di China: Regulator China juga membuka penyelidikan antimonopoli terhadap sistem operasi mobile Google, Android. Kantor Google di Beijing dilaporkan telah digerebek, yang dianggap sebagai strategi negosiasi dagang dalam hubungan AS-Tiongkok yang semakin tegang.

Kesimpulan

Alphabet menghadapi berbagai tantangan yang signifikan—mulai dari perlambatan pertumbuhan cloud, lonjakan pengeluaran untuk AI, hingga persaingan dari startup AI China dan tekanan regulasi global. Meskipun bisnis intinya tetap kuat, investor kini bertanya-tanya apakah lonjakan investasi AI ini akan membuahkan hasil besar atau malah menjadi beban di masa depan.

 

Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang! 

Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!

Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.

Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.

PenulisStephanus Renaldi
Bagikan!
Analisis
Liat analisis pasar hingga makro secara mendalam dan lengkap
Blog
Pelajari lebih lanjut strategi investasi dan serba-serbi dunia finansial
FAQ
Cari tahu berbagai berita kripto dan saham terbaru
Market
Mulai jelajahi dan investasi aset Crypto dan Saham AS di Reku