Ethereum Shapella upgrade telah cukup berhasil memberikan dampak positif terhadap performa ETH di pasar, terlepas dari adanya tekanan jual yang terjadi. Namun, apakah performa positif ETH tersebut akan berlanjut? Bagaimana dunia Ethereum setelah pintu penarikan ETH yang distaking dibuka? Bagaimana masa depan staking, ketika sekarang seluruh staker dapat sewaktu-waktu menarik ETH yang mereka miliki (termasuk ETH yang didapatkan dari staking reward) dan menjualnya di pasar?
Staker Bullish vs Bearish
Ethereum mengimplementasikan salah satu upgrade esensial pada 12 April 2023 atau tepat satu bulan yang lalu (ketika artikel ini dipublikasikan) yang dikenal sebagai upgrade Shapella. Upgrade Shapella turut mengimplementasikan Shanghai hardfork untuk membuka pintu keluar dari token ETH yang telah distaking di beacon chain sejak proses transisi Ethereum dari mekanisme konsensus Proof-of-Work (PoW) ke Proof-of-Stake (PoS) dimulai pada 1 Desember 2020 lalu. Upgrade tersebut juga menjadi momentum terciptanya infrastruktur withdrawal untuk seluruh ETH yang distaking setelahnya yang sebelumnya tidak tersedia.
Diimplementasikannya Shanghai hardfork untuk membuka akses withdrawal terhadap ETH yang distaking merupakan momentum krusial dalam melihat titik ekuilibrium jumlah validator dan ETH yang diperlukan untuk dialokasikan oleh para pemiliknya pada fitur staking.
Harga pasar ETH, The Merge vs Shapella
Periode | Tanggal | Harga pasar | Persentase kenaikan/penurunan |
Pre-merge | 12 September 2022 | $1,761 | |
Ethereum merge | 15 September 2022 | $1,635 | -7.16% |
Post-merge | 17 September 2022 | $1,432 | -12.42% |
Periode | Tanggal | Harga pasar | Persentase kenaikan/penurunan |
Pre-shapella | 9 April 2023 | $1,850 | |
Ethereum shapella | 12 April 2023 | $1,865 | 0.81% |
Post-shapella | 14 April 2023 | $2,121 | 13.73% |
Source: Coingecko
Source: Dune
Upgrade Shapella memberikan sentimen positif bagi token ETH di pasar, berbeda dengan ketika Ethereum Merge terjadi. Hal ini sekilas terdengar aneh, namun sebenarnya cukup masuk akal. Ketika dan setelah Ethereum Merge terjadi, para investor mengetahui bahwa peristiwa berikutnya yang direncanakan akan terjadi adalah Shanghai hard fork untuk membuka pintu penarikan ETH dalam beacon chain. Mengingat Ethereum Merge terjadi sekitar dua tahun setelah staking ETH pada beacon dibuka, para investor mengambil posisi lebih konservatif dengan mengasumsikan akan terjadinya tekanan jual akibat penambahan ETH yang bersirkulasi di pasar setelah Shanghai hardfork. Namun, ketika Shanghai hard fork benar-benar terjadi, para investor melihat kondisi pasar yang telah relatif lebih stabil -dengan meningkatnya aktivitas pengguna yang berdampak pada meningkatnya pendapatan jaringan Ethereum, yang pada saat yang bersamaan juga terjadi sentimen positif terhadap BTC yang telah mengalami kenaikan harga cukup signifikan-, sehingga tekanan jual diperkirakan tidak akan terlalu signifikan yang membuat withdrawal ETH post shapella dapat dikatakan relatif cukup minim.
Source: Beaconscan
Secara umum, jumlah validator Ethereum secara konsisten masih menunjukan peningkatan terlepas dari adanya withdrawal oleh beberapa validator pasca diimplementasikannya Shanghai hardfork. Mayoritas staking pool masih membukukan netflow yang positif yang artinya, jumlah ETH yang di withdraw setelah Shapella Upgrade lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah ETH baru yang didepositkan dalam jaringan. Kraken menjadi pool dengan jumlah realisasi penarikan terbesar seiring dengan permasalahan regulasi dengan pemerintah AS yang mereka hadapi. Dengan demikian, ETH yang ditarik oleh Kraken dapat dikatakan bukan dilakukan dengan tujuan untuk melakukan penjualan, namun oleh sebab faktor lain yang berhubungan dengan operasional exchange tersebut.
Dibalik Bullishnya para Staker
- Deflationary ETH
Desain ekonomi token ETH membuat maksimum suplai ETH secara teori tidak terbatas, berbeda dengan BTC yang memiliki maksimum suplai 21 juta token. Selama Ethereum menggunakan mekanisme konsensus PoW, suplai ETH bertambah pada tingkat penambahan yang relatif cukup tinggi untuk memastikan keamanan dan desentralisasi jaringan dapat dicapai relatif terhadap beban biaya para miner seperti biaya listrik dan depresiasi mining rig. Namun, dengan PoS memiliki biaya validasi transaksi yang jauh lebih kecil, ETH baru yang diciptakan untuk memberikan reward kepada para validator dapat dikurangi. Selain itu, berkembangnya adopsi dari jaringan Ethereum membuat pendapatan dari fee transaksi mengalami peningkatan. Hal ini membuat suplai ETH alih-alih mengalami peningkatan justru mengalami penurunan.
Source: ultrasound.money
2. Pertumbuhan Jumlah Validator
Sejak staking pertama kali diluncurkan, jumlah validator Ethereum konsisten berada pada trayektori yang positif. Setelah Shanghai hardfork diimplementasikan, jumlah validator justru terlihat mengalami tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan pada periode-periode sebelumnya. Fakta bahwa ETH terlihat semakin diminati oleh para investor untuk menjadi validator pada jaringan Ethereum membuat para holder ETH berada pada situasi yang cenderung cukup sulit untuk melepas aset kripto mereka.
3. Restaking Opportunity
Mekanisme konsensus PoS yang saat ini digunakan oleh Ethereum turut melahirkan berbagai inovasi baru yang turut mengadopsi ETH dalam penggunaannya. Platform seperti Eigen Layer, yang ulasannya dapat ditemukan di sini, bahkan dapat berpotensi meningkatkan nilai ETH secara signifikan dengan terbukanya kemungkinan bagi para staker untuk menggunakan ETH mereka guna mengamankan modul software lainnya dan mendapatkan yield tambahan di luar dari block reward dan pendapatan Ethereum.
Meningkatnya potensi nilai dan potensi permintaan disaat penambahan suplai ETH cenderung menurun -bahkan saat ini berada pada teritori negatif-, membuat para staker lebih terlihat bullish terlepas dari adanya fitur withdrawal dan telah meningkatnya harga ETH.
Kesimpulan
Secara umum, ekosistem Ethereum dan mekanisme staking pada ekonomi token ETH dapat dikatakan berada pada fase pertumbuhan (growth). Lahirnya perubahan atau inovasi baru pada Ethereum menciptakan kemungkinan untuk dibangunnya infrastruktur baru dalam ekosistem tersebut seperti Layer-2 dan Eigen Layer, yang kemudian menciptakan potensi akan terciptanya pertumbuhan adopsi ETH baru pada level yang lebih tinggi. Ketika ETH menjadi sebuah aset yang menjanjikan pertumbuhan nilai yang begitu besar di masa depan, pemilik ETH yang walaupun telah bisa menarik ETH mereka yang distaking, kemudian menghadapi dilema baru ketika ingin menjualnya. Pertumbuhan yang berlanjut ini, dapat mendorong staking yang saat ini mungkin mayoritas hanya diadopsi oleh para pengguna kripto, dapat menjadi semakin mainstream hingga bahkan menjadi aset dan mekanisme alternatif untuk mengelola aset bagi lembaga pengelola dana pensiun, hedge fund, dan lain-lain, terlebih mengingat kemudahan yang ditawarkan. Apabila hal itu terjadi, maka ETH akan berpotensi berada pada territorial harga yang akan jauh berbeda dengan teritori harganya saat ini.
Mulai Staking ETH di Reku Sekarang!