Potensi di Balik Perubahan Lanskap Kompetisi Ethereum
Ethereum sebagai pioner dalam pengembangan teknologi blockchain untuk aplikasi terdesentralisasi dan smart contract yang saat ini akrab disebut dengan jaringan Layer-1 (L-1) melakukan perubahan fundamental terhadap sistem operasi teknologinya melalui transisi mekanisme konsensus dari Proof of Work (PoW) ke Proof of Stake (PoS). Perubahan ini selain membuat jaringan Ethereum lebih scalable melalui implementasi full danksharding kedepannya, juga memudahkan terciptanya solusi penskalaan Layer-2 (L-2) yang lebih beragam khususnya solusi-solusi berbasis teknologi Zero Knowledge Proof. Selain itu, sistem PoS juga memungkinkan terciptanya teknologi Eigen Layer yang dapat menghubungkan kekuatan keamanan Ethereum yang didapatkan dari para staker ETH dengan modul lain seperti dapp, blockchain middleware, bahkan hingga layer konsensus jaringan blockchain lain. Hal ini tentu akan membawa perubahan signifikan pada lanskap kompetisi jaringan L-1, namun perubahan seperti apa yang kira-kira akan terjadi? Apakah Ethereum akan menjadi satu-satunya jaringan L-1 yang relevan, atau malah justru jaringan-jaringan L-1 lain dapat berpotensi berkembang bersama Ethereum? Apakah nilai-nilai tambah yang didapatkan melalui perubahan tersebut datang bersamaan dengan konsekuensi negatif bagi Ethereum? Mengetahui kemungkinan-kemungkinan jawaban yang relevan dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat membuat investor kripto mengantisipasi peluang dan risiko untuk dapat membeli nilai aset di masa depan dengan harga sekarang.