Investasi
Trade Kripto
Futures
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Analisis

Publikasi (Deep Dives)
Analisa Kripto
Analisa Makro
Ringkasan Reku
Update Saham AS
Analisa Saham AS
Update Kripto
Saham Alibaba di AS Lebih Murah Dibandingkan di Hong Kong!
Update Saham AS
Bagikan!

Saham Alibaba di AS Lebih Murah Dibandingkan di Hong Kong!

07 March 2025
3 menit membaca
Saham Alibaba di AS Lebih Murah Dibandingkan di Hong Kong!

Ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok kembali mempengaruhi pasar keuangan, kali ini terlihat dari perbedaan harga saham Alibaba Group Holding Ltd. di dua bursa utama: New York dan Hong Kong. Saham Alibaba yang diperdagangkan di AS dalam bentuk American Depositary Receipts (ADR) mencatatkan rata-rata diskon sebesar 2,1% dibandingkan dengan harga sahamnya di Hong Kong pada pekan lalu. Pada satu titik, selisih harga ini mencapai yang tertinggi sejak tahun 2022.

Fenomena serupa juga terjadi pada saham Baidu Inc. dan NetEase Inc., di mana ADR mereka di AS diperdagangkan dengan harga termurah dibandingkan dengan rekanannya di Hong Kong dalam lima bulan terakhir. Perbedaan harga ini muncul setelah Donald Trump, pada 21 Februari, mengeluarkan arahan untuk memperketat pengawasan terhadap investasi dana pensiun AS di saham-saham Tiongkok. Kebijakan ini mencerminkan sikap hawkish Trump terhadap Beijing yang semakin meningkat dan dapat mempercepat pemisahan finansial antara dua ekonomi terbesar di dunia.

Tekanan Regulasi dan Perubahan Arus Investasi

Dalam kondisi normal, arbitrase akan menjaga harga saham di dua pasar ini tetap sejajar. Namun, tekanan regulasi di AS dapat menyebabkan institusi keuangan menjual saham mereka, sementara di sisi lain, investor di Hong Kong justru melakukan aksi beli karena optimisme terhadap pertumbuhan sektor kecerdasan buatan di Tiongkok.

Menurut Winnie Wu, Kepala Strategi Ekuitas Tiongkok di BofA Securities Hong Kong, jika kebijakan AS mengharuskan investor tertentu untuk melepas kepemilikan saham Tiongkok, ADR dapat mengalami tekanan jual yang berkelanjutan. Sebaliknya, saham yang diperdagangkan di Hong Kong akan lebih kebal terhadap tekanan tersebut.

Meskipun lonjakan harga ADR pada Rabu lalu—didorong oleh target pertumbuhan ekonomi agresif dari Beijing dan janji untuk memprioritaskan konsumsi—telah mempersempit selisih harga dalam pekan ini, potensi pelebaran kembali tetap ada jika Trump memperketat kebijakan terhadap Tiongkok.

Mengulang Sejarah 2022?

Situasi ini mengingatkan investor pada tahun 2022, ketika ketegangan bilateral hampir mendorong gelombang delisting massal perusahaan-perusahaan Tiongkok dari bursa AS. Pada tahun itu, saham Alibaba di New York lebih sering diperdagangkan dengan diskon dibandingkan dengan sahamnya di Hong Kong, bahkan mencapai selisih hampir 8% pada satu titik.

Risiko delisting memang telah mereda setelah auditor AS diberi akses lebih luas ke dokumen perusahaan-perusahaan Tiongkok, tetapi para investor tetap berhati-hati. Data bursa menunjukkan bahwa sekitar 69,11% saham Alibaba kini beredar di sistem kliring dan penyelesaian Hong Kong, naik dari 66,88% pada tahun lalu, menunjukkan pergeseran kepemilikan ke pusat keuangan Asia tersebut.

Secara historis, saham Tiongkok yang diperdagangkan di AS dan Hong Kong memiliki harga yang hampir sejajar karena sifatnya yang dapat dipertukarkan. Rata-rata lima tahun menunjukkan bahwa ADR Alibaba hanya memiliki diskon 0,1%.

Kinerja Pasar dan Pergeseran Likuiditas

  • ADRs Alibaba melonjak awal pekan ini setelah Beijing mengumumkan target pertumbuhan ekonomi 5% dan komitmen untuk memprioritaskan konsumsi.
  • Namun, kebijakan Trump dapat kembali memperlebar diskon jika pembatasan lebih lanjut diberlakukan.
  • Divergensi pasar terlihat jelas:
    • Indeks Hang Seng China Enterprises dan Indeks Nasdaq Golden Dragon China bergerak seiring sepanjang tahun ini.
    • Penurunan tajam di Nasdaq pekan lalu menyebabkan saham Hong Kong mengungguli ADR AS sekitar empat poin persentase.
  • Arus investasi dari daratan Tiongkok ke Hong Kong telah mencapai HK$302 miliar ($38,9 miliar) tahun ini, menjadi pendorong utama bagi pasar.

“Jika kebijakan AS semakin memperketat pengawasan terhadap struktur VIE atau memberlakukan pembatasan tambahan, kita bisa melihat perbedaan harga yang terus berlanjut antara ADR dan saham yang terdaftar di Hong Kong,” kata Andy Wong, Direktur Investasi dan ESG untuk Asia Pasifik di Solomons Group di Sydney. “Hal ini bisa menyebabkan pergeseran berkelanjutan dalam likuiditas dan fokus investor ke arah Hong Kong.”

Takeaways

Perbedaan harga yang semakin besar antara ADR yang terdaftar di AS dan saham yang terdaftar di Hong Kong adalah indikator kuat dari perubahan lanskap keuangan global. Meskipun pedagang arbitrase berusaha meminimalkan kesenjangan ini, ketidakpastian kebijakan dan ketegangan geopolitik semakin memperjelas tren pemisahan finansial antara AS dan Tiongkok. Investor harus terus memantau perkembangan regulasi dan dinamika pasar yang berubah untuk menentukan posisi mereka dalam lingkungan yang terus berkembang ini.

 

Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang! 

Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!

 

Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.

Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.

PenulisStephanus Renaldi
Bagikan!
Analisis
Liat analisis pasar hingga makro secara mendalam dan lengkap
Blog
Pelajari lebih lanjut strategi investasi dan serba-serbi dunia finansial
FAQ
Cari tahu berbagai berita kripto dan saham terbaru
Market
Mulai jelajahi dan investasi aset Crypto dan Saham AS di Reku