Saham Bank Diuntungkan di Tengah Kepemimpinan Trump!
Kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih membawa harapan besar bagi sektor keuangan, terutama bank-bank besar AS. Dengan janji pengurangan regulasi dan kebijakan pro-bisnis, Wall Street optimis akan memasuki era baru pertumbuhan dan peluang. Saham-saham bank besar seperti JPMorgan Chase, Goldman Sachs, dan Citigroup menunjukkan performa yang kuat, menjadikan sektor ini sangat menarik bagi investor.
Rekor Keuntungan di Tengah Regulasi Ketat
Bank-bank besar AS telah membuktikan ketangguhannya dengan mencetak rekor keuntungan meskipun beroperasi di bawah regulasi ketat. JPMorgan Chase, bank terbesar AS berdasarkan aset, mencatat keuntungan bersih sebesar $48,3 miliar pada tahun 2023, rekor tertinggi dalam sejarahnya.
Hal serupa terjadi pada Goldman Sachs, yang mencetak rekor laba tahunan sebesar $21,6 miliar di tahun yang sama. Secara keseluruhan, enam bank terbesar AS (JPMorgan Chase, Bank of America, Citigroup, Wells Fargo, Goldman Sachs, dan Morgan Stanley) telah menghasilkan lebih dari $1 triliun dalam satu dekade terakhir.
Data ini menunjukkan bahwa regulasi ketat tidak menghalangi bank-bank besar untuk terus menghasilkan keuntungan besar, bahkan di tengah tantangan ekonomi global.
Peluang Baru di Bawah Kepemimpinan Trump
Kembalinya Trump membawa angin segar bagi sektor keuangan. Salah satu kebijakan yang paling dinanti adalah pelonggaran regulasi Basel III Endgame, yang memaksa bank untuk mempertahankan modal lebih besar sebagai penyangga. Dengan pelonggaran ini, bank dapat mengalokasikan lebih banyak modal untuk pinjaman dan investasi, menciptakan peluang pertumbuhan baru.
Saham bank juga merespons positif ketika kemenangan Trump diumumkan. Harga saham JPMorgan Chase naik 1,39% menjadi $246,25, sementara Goldman Sachs naik 1,13% ke level $601,71 setelah hasil pemilu diumumkan. Optimisme ini juga terlihat pada Citigroup dan Wells Fargo, yang masing-masing mencatat kenaikan 0,73% dan 1,17%.
Di sektor merger dan akuisisi (M&A), aktivitas ini sempat melambat di bawah pengawasan ketat pemerintahan sebelumnya, tetapi Trump diharapkan memicu lonjakan aktivitas. Biaya transaksi dari M&A adalah salah satu sumber pendapatan terbesar bagi bank investasi, dan lonjakan ini dapat menambah miliaran dolar pada pendapatan mereka.
Tantangan Ekonomi dan Politik
Meskipun optimisme tinggi, tantangan tetap ada. Beberapa kebijakan Trump, seperti tarif besar-besaran, deportasi imigran, dan pemotongan pajak, berpotensi memicu inflasi. Menurut laporan Federal Reserve, defisit anggaran AS diproyeksikan meningkat menjadi $2,2 triliun pada tahun 2025 jika kebijakan fiskal agresif diterapkan tanpa penyesuaian pendapatan.
Selain itu, inflasi yang tidak terkendali dapat memaksa kenaikan suku bunga, yang bisa menekan pertumbuhan kredit dan memperlambat ekspansi sektor keuangan.
Apa Artinya untuk Investor Saham Bank?
Bagi investor, data ini menciptakan peluang besar:
- Potensi Kenaikan Harga Saham: Saham JPMorgan Chase naik 39% selama 12 bulan terakhir, sementara Goldman Sachs dan Morgan Stanley masing-masing mencatat kenaikan 33% dan 28%. Tren ini menunjukkan momentum positif untuk saham bank besar.
- Pendapatan Stabil dari Dividen: JPMorgan Chase memberikan dividen sebesar $4,80 per saham di tahun 2023, mencerminkan hasil dividen 1,95%. Bank lain, seperti Wells Fargo, juga memiliki dividen menarik bagi investor jangka panjang.
- Peluang di Sektor M&A: Dengan M&A diharapkan melonjak, bank-bank besar seperti Goldman Sachs dapat mengamankan pendapatan tambahan hingga $10 miliar per tahun dari biaya transaksi.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.