Saham Pfizer dan Moderna Melemah di Tengah Ketidakpastian Kebijakan Vaksin AS

Saham Pfizer (PFE) dan Moderna (MRNA) mengalami tekanan signifikan pada perdagangan Jumat lalu setelah muncul laporan bahwa pejabat kesehatan pemerintahan Trump berencana mengaitkan vaksin Covid dengan isu keselamatan anak. Meski detail laporan tersebut belum final, pasar langsung merespons negatif karena kekhawatiran bahwa perubahan kebijakan vaksin di Amerika Serikat dapat memengaruhi permintaan jangka panjang.
Menurut laporan Washington Post, klaim itu akan dimasukkan dalam presentasi kepada sebuah panel penting yang memberikan rekomendasi imunisasi di bawah Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Panel ini memiliki peran strategis karena menentukan akses vaksin, termasuk rekomendasi siapa yang berhak menerima suntikan dan apakah biaya vaksin akan ditanggung oleh asuransi.
Dampak Langsung ke Pasar
Reaksi pasar berlangsung cepat:
-
Pfizer turun lebih dari 3%
-
Moderna melemah lebih dari 7%
-
Novavax (NVAX), yang memproduksi vaksin berbasis protein, terkoreksi lebih dari 4%
Pelemahan saham ini mencerminkan kekhawatiran investor bahwa narasi politik dapat memperburuk persepsi publik terhadap vaksinasi. Padahal, baik Pfizer maupun Moderna masih mengandalkan penjualan produk berbasis mRNA sebagai salah satu sumber utama pendapatan, meski kontribusinya menurun dibanding masa puncak pandemi.
Faktor Politik dan Kebijakan
Isu ini semakin sensitif karena terkait dengan langkah Robert F. Kennedy Jr., Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) yang dikenal sebagai sosok skeptis terhadap vaksin. Kennedy baru-baru ini:
-
Mencabut rekomendasi vaksin Covid untuk anak sehat dan ibu hamil.
-
Memberlakukan batasan baru terkait persetujuan vaksin Covid generasi selanjutnya.
Kebijakan tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa permintaan vaksin bisa semakin melemah di AS, apalagi jika pemerintah memutuskan mempersempit cakupan vaksinasi.
Cek Harga Saham Pfizer Disini!
Respons Perusahaan dan Regulator
Menanggapi laporan ini, Moderna menegaskan bahwa keamanan vaksinnya terus diawasi ketat oleh perusahaan, FDA, serta regulator di lebih dari 90 negara. Menurut perusahaan, sistem monitoring di AS, Eropa, Kanada, dan Australia sejauh ini tidak menemukan masalah keselamatan baru pada anak maupun ibu hamil.
Pfizer belum memberikan komentar resmi, tetapi banyak riset independen menunjukkan vaksin mRNA terbukti efektif dan aman, dengan efek samping serius yang sangat jarang. Studi global juga konsisten menyimpulkan bahwa manfaat vaksinasi Covid jauh lebih besar dibanding risikonya, termasuk pada populasi anak-anak.
Adapun data yang menjadi dasar laporan pemerintah AS berasal dari Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS), sebuah sistem pelaporan yang bersifat terbuka. Laporan di VAERS belum diverifikasi dan bisa berasal dari siapa saja—pasien, dokter, maupun apoteker. Hanya setelah penyelidikan ilmiah menyeluruh, barulah dapat dipastikan apakah sebuah kasus benar-benar terkait dengan vaksin.
Analisis Investor: Risiko Persepsi vs Fundamental
Dari perspektif pasar, pelemahan saham Pfizer, Moderna, dan Novavax mencerminkan lebih pada risiko persepsi publik ketimbang perubahan fundamental langsung. Namun, ada beberapa hal yang perlu dicermati investor:
-
Ketidakpastian Regulasi
Perubahan arah kebijakan vaksinasi di bawah administrasi Trump, khususnya dengan Kennedy sebagai HHS Secretary, bisa menekan permintaan domestik. -
Diversifikasi Produk
Pfizer memiliki portofolio obat dan pipeline yang luas, sehingga ketergantungan pada vaksin Covid berkurang. Sebaliknya, Moderna masih sangat bergantung pada mRNA Covid, walaupun pipeline lain (flu, RSV, kanker) sedang dikembangkan. -
Risiko Reputasi
Meski data ilmiah konsisten mendukung keamanan vaksin, narasi negatif di level kebijakan berpotensi memperburuk sentimen publik dan mengurangi tingkat vaksinasi.
Outlook ke Depan
FDA telah mengumumkan bahwa investigasi mendalam terkait keamanan vaksin Covid masih berlangsung dan laporan resmi akan dipublikasikan dalam beberapa minggu mendatang. Sampai hasil final keluar, analis menilai volatilitas saham-saham vaksin kemungkinan akan berlanjut.
Bagi investor jangka panjang, pelemahan harga saham ini bisa dilihat sebagai risiko jangka pendek akibat faktor politik, bukan perubahan mendasar pada teknologi atau pipeline riset. Namun, dominasi narasi publik tetap perlu diperhatikan karena bisa memengaruhi kinerja penjualan di pasar AS.
Kesimpulan
Penurunan saham Pfizer, Moderna, dan Novavax lebih banyak dipicu oleh kekhawatiran politik dan kebijakan vaksin di AS ketimbang bukti ilmiah baru. Meski risiko regulasi nyata, data global sejauh ini menunjukkan vaksin mRNA tetap aman dan efektif. Investor sebaiknya menimbang volatilitas jangka pendek ini dalam konteks lebih luas: Pfizer relatif lebih terlindungi berkat diversifikasi produk, sementara Moderna menghadapi tantangan lebih besar jika permintaan vaksin terus melemah.
.
.
.
.
.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.