Investasi
Trade Kripto
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Analisis

Publikasi (Deep Dives)
Analisa Kripto
Analisa Makro
Ringkasan Reku
Update Saham AS
Analisa Saham AS
Update Kripto
Starbucks Ganti CEO, Brian Niccol Siap Bawa Saham Starbucks All Time High?
Analisa Saham AS
Bagikan!

Starbucks Ganti CEO, Brian Niccol Siap Bawa Saham Starbucks All Time High?

29 October 2024
6 menit membaca
Starbucks Ganti CEO, Brian Niccol Siap Bawa Saham Starbucks All Time High?

Starbucks telah menjadi nama ikonik di industri kopi, terkenal dengan pengalaman pelanggan yang khas, jangkauan internasional, dan inovasi digitalnya. Namun, perubahan kepemimpinan baru-baru ini dan kondisi pasar yang terus berkembang menciptakan situasi yang kompleks bagi para investor. Artikel ini mendalami kinerja saham Starbucks selama lima tahun terakhir, pergantian CEO baru-baru ini, dan prospek masa depan di bawah kepemimpinan baru, Brian Niccol.

 

Kinerja Saham Starbucks dalam 5 Tahun Terakhir

Selama lima tahun terakhir, saham Starbucks mengalami campuran antara puncak dan penurunan yang mencerminkan perkembangan perusahaan dan tantangan dalam lanskap ritel. Akan tetapi, apabila ditarik dalam jangka 5 tahun ini, Saham Starbucks cenderung mengalami fase sideways sekitar $60-$120, dan total hanya mendapatkan ROI 16%.

  • Tren Harga Tahunan 
    • 2019-2020: Saham Starbucks tumbuh stabil pada 2019, namun pandemi COVID-19 menyebabkan penurunan drastis pada 2020 hingga mencapai sekitar $60.
    • 2021-2022: Pemulihan pesat berkat adaptasi layanan digital dan penguatan loyalitas pelanggan, mendorong saham ke puncak sekitar $125 pada akhir 2021.
    • 2023-2024: Saham menunjukkan volatilitas akibat tekanan biaya dan pergantian CEO. Harga konsolidasi di sekitar $90-$100, mencapai $98 setelah pengangkatan Brian Niccol sebagai CEO baru.
  • Analisis Pendapatan dan Laba
    • Starbucks mencatat pertumbuhan pendapatan yang konsisten, dengan pendapatan fiskal 2024 melebihi $35 miliar. Laba per saham (EPS) menunjukkan tren naik, mencapai puncak setelah pandemi dengan peningkatan margin operasi. Laporan terbaru Starbucks menunjukkan kinerja kuartalan yang kuat, dengan fokus pada program loyalitas yang sangat menguntungkan, yang berkontribusi signifikan terhadap penjualan tahunan.
    • Meskipun demikian, laporan terbaru menunjukkan kenaikan biaya operasional yang sedikit mengurangi margin. Biaya tenaga kerja dan bahan baku menjadi perhatian utama, memaksa Starbucks untuk menghadapi tantangan ini secara strategis guna mempertahankan profitabilitas.
  • Lanskap Kompetitif dan Posisi Starbucks
    Secara kompetitif, Starbucks mengungguli beberapa pesaing dalam hal loyalitas merek dan keterlibatan digital, berkat program loyalitas berbasis aplikasi. Sebagai perbandingan, merek seperti Dunkin’ unggul dengan penawaran yang lebih terjangkau, sementara McDonald’s memanfaatkan menu yang luas dan ekonomis. Starbucks, bagaimanapun, tetap menjadi merek premium, menonjol dengan pengalaman pelanggan unik, suasana toko, dan penawaran khusus.

 

Pergantian CEO, Laxman Narasimhan Meninggalkan Starbucks

Dalam langkah yang mengejutkan, mantan CEO Starbucks, Laxman Narasimhan, diberhentikan pada akhir 2024, hanya setahun lebih dalam masa jabatannya. Pendekatan kepemimpinan Narasimhan ditandai dengan penekanan pada operasi global dan transformasi digital. Namun, dewan direksi Starbucks dikabarkan memiliki kekhawatiran mengenai keselarasan strategi Narasimhan dengan visi dan tujuan merek Starbucks. Keputusan ini mengejutkan investor, menyebabkan sedikit penurunan harga saham saat pasar bereaksi terhadap ketidakpastian arah perusahaan.

Masa jabatan Narasimhan yang singkat di Starbucks menimbulkan pertanyaan tentang visi jangka panjang dewan dan potensi ketidakcocokan antara prioritas tata kelola perusahaan dan kepemimpinan eksekutif. Meskipun alasan pasti pemecatannya tidak sepenuhnya diungkapkan, sumber-sumber menunjukkan perbedaan visi antara Narasimhan dan dewan dalam skala praktik operasional tertentu secara global.

 

Brian Niccol Naik Jadi CEO Baru, Apa yang Bisa Diharapkan?

Brian Niccol, yang memimpin pemulihan sukses di Chipotle Mexican Grill, kini menjabat sebagai CEO baru Starbucks. Dikenal dengan strategi dinamis, inovasi merek, dan pengalaman dalam transformasi digital, Niccol dihormati atas kinerjanya di Chipotle, di mana ia mengembangkan platform digital dan memulihkan kepercayaan pelanggan setelah serangkaian tantangan. Pendekatan Niccol yang berorientasi pada hasil sejalan dengan kebutuhan Starbucks yang menghadapi tantangan operasional dan kompetitif.

  • Latar Belakang dan Keahlian Niccol
    Niccol dikenal karena fokusnya pada pengembangan merek dan digital, yang dikreditkan dengan peningkatan signifikan pada pendapatan digital Chipotle. Ia memperkenalkan sistem pemesanan berbasis teknologi, opsi pengiriman, dan menu baru yang diminati pelanggan. Dewan direksi Starbucks kemungkinan melihat Niccol sebagai pemimpin yang dapat merampingkan praktik operasional Starbucks sekaligus memanfaatkan peluang pertumbuhan digital dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
  • Visi Niccol untuk Starbucks
    Indikasi awal menunjukkan bahwa Niccol bertujuan untuk memperkuat keberadaan global Starbucks sambil fokus pada peningkatan efisiensi operasional. Prioritasnya mungkin termasuk memperluas program loyalitas Starbucks Rewards, meningkatkan platform digital, dan memanfaatkan data berbasis AI untuk memberikan pengalaman pelanggan yang lebih personal. Mengingat penekanan Starbucks pada keberlanjutan, Niccol kemungkinan juga akan fokus pada inisiatif pengemasan ramah lingkungan dan rantai pasokan.

 

Tindakan yang Diambil dan Rencana Selanjutnya untuk Starbucks

Sejak memimpin, Niccol telah mengambil beberapa langkah untuk menangani tantangan operasional Starbucks saat ini dan strategi jangka panjangnya.

  1. Penyesuaian Operasional
    Starbucks telah mengumumkan rencana untuk mengoptimalkan tata letak toko, terutama yang berfokus pada format drive-thru dan pick-up untuk memperlancar layanan di lokasi dengan lalu lintas tinggi. Pengaruh Niccol terlihat dalam komitmen baru Starbucks untuk meningkatkan efisiensi dalam pemenuhan pesanan dan pengalaman pelanggan, area di mana dia unggul di Chipotle.
  2. Peningkatan Program Digital dan Loyalitas
    Salah satu strategi utama Niccol adalah meningkatkan keterlibatan digital, sebuah rencana yang tampaknya diterapkan di Starbucks. Perusahaan sedang berinvestasi dalam pengalaman aplikasi yang lebih baik, insentif loyalitas, dan integrasi alat AI untuk mempersonalisasi interaksi pelanggan. Starbucks Rewards, yang menyumbang sebagian besar pendapatan tahunan, diharapkan menawarkan lebih banyak penawaran yang dipersonalisasi dan integrasi yang mulus dengan pengalaman di dalam toko.
  3. Apa yang Akan Datang?
    CEO baru Starbucks, Brian Niccol, mengungkapkan bahwa perusahaan tengah mengimplementasikan strategi “Kembali ke Starbucks” untuk mendorong pertumbuhan kembali. Niccol menyoroti perubahan dalam strategi inti, termasuk menyederhanakan menu yang dianggap terlalu kompleks dan menyesuaikan harga. Ia juga menekankan bahwa Starbucks akan berfokus melayani seluruh pelanggan, bukan hanya anggota program loyalitas.Setelah sukses mentransformasi Chipotle, Niccol kini memprioritaskan pemulihan bisnis Starbucks di pasar AS, yang saat ini mengalami penurunan permintaan. “Kami yakin bahwa tantangan yang kami hadapi dapat diatasi, dan kami memiliki fondasi yang kuat untuk dibangun,” ujar Niccol.Ke depan, Niccol mungkin akan fokus pada inovasi produk baru yang sejalan dengan citra premium Starbucks. Ini bisa melibatkan perluasan opsi berbasis tanaman, minuman musiman, dan mungkin kolaborasi dengan merek atau influencer baru untuk menarik demografi yang lebih muda. Secara finansial, Starbucks memperkirakan pertumbuhan pendapatan sekitar 8-10% pada tahun fiskal mendatang, didorong oleh ekspansi toko, pertumbuhan digital, dan kemitraan merek.

 

Performa Saham Starbucks Setelah Brian Niccol Menjabat Sebagai CEO

Saham Starbucks telah naik 27% setelah Niccol Menjabat sebagai CEO pada 13 Agustus kemarin. Secara teknikal dalam jangka pendek, saham SBUX mungkin akan menghadapi fluktuasi di sekitar area $98-$100, terutama mengingat kondisi overbought menurut Stochastic RSI dan indikator divergensi yang mengisyaratkan potensi pembalikan dan ada gap yang besar di area $76-$92. 

Akan tetapi dalam jangka panjang, kesuksesan harga saham akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan Brian Niccol untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengembangkan platform digital, dan menjaga loyalitas pelanggan. Jika strategi ini berhasil, ada potensi bagi saham Starbucks untuk kembali mendekati puncak sebelumnya dan bahkan menembus level resistensi sebelumnya, yang dapat menguntungkan investor jangka panjang.

 

Beli Saham Starbucks di Reku Sekarang!

Tertarik mulai berinvestasi di saham Starbucks atau di perusahaan ternama dunia, seperti Apple, Google, Tesla, Unilever dan 600++ aset saham luar negeri dan ETF lainnya? Yuk download Reku sekarang dan mulai jadi investor aset global!

 

Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.

Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.

PenulisStephanus Renaldi
Bagikan!
Analisis
Liat analisis pasar hingga makro secara mendalam dan lengkap
Blog
Pelajari lebih lanjut strategi investasi dan serba-serbi dunia finansial
FAQ
Cari tahu berbagai berita kripto dan saham terbaru
Market
Mulai jelajahi dan investasi aset Crypto dan Saham AS di Reku