Bank Sentral: Fungsi, Tugas, dan Perbedaannya dengan Bank Umum

Pernah dengar berita soal kenaikan suku bunga atau inflasi? Semua itu nggak lepas dari peran lembaga besar bernama bank sentral. Bank sentral adalah institusi kunci yang menjaga kestabilan ekonomi suatu negara lewat pengaturan uang beredar, suku bunga, dan sistem pembayaran. Tanpa peran bank sentral, keuangan nasional bisa kacau balau. Yuk, kenali lebih dalam peran, fungsi, dan wewenangnya!
Apa Itu Bank Sentral?
Secara sederhana, bank sentral adalah lembaga keuangan yang bertugas mengatur dan mengawasi sistem moneter serta perbankan di suatu negara. Fungsi utamanya adalah menjaga kestabilan nilai mata uang, mengontrol inflasi, serta memastikan kelancaran sistem pembayaran.
Contoh dari bank sentral adalah Bank Indonesia (BI), Federal Reserve (The Fed) di Amerika Serikat, dan European Central Bank (ECB) di Eropa. Lembaga-lembaga ini berperan sebagai “penjaga gawang” ekonomi nasional, sekaligus sebagai penentu arah kebijakan ekonomi jangka pendek dan panjang.
Fungsi Bank Sentral
Ada beberapa fungsi utama bank sentral yang sangat berpengaruh terhadap roda ekonomi:
- Menjaga Stabilitas Harga
Salah satu fungsi utama bank sentral adalah menjaga inflasi tetap rendah dan stabil. Ini penting agar daya beli masyarakat tetap terjaga.
- Mengatur Peredaran Uang
Bank sentral mencetak uang dan mengatur jumlahnya agar tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit di pasar.
- Menetapkan Kebijakan Moneter
Lewat suku bunga acuan, bank sentral bisa mengendalikan pertumbuhan ekonomi, menekan inflasi, dan menjaga nilai tukar.
- Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan
Jika ada krisis, bank sentral bisa memberikan pinjaman darurat untuk menjaga sistem tetap berjalan.
Tugas Bank Sentral
Beberapa tugas bank sentral adalah sebagai berikut:
- Mengatur dan mengawasi perbankan
- Menyediakan sistem pembayaran nasional yang aman dan efisien
- Menjaga nilai tukar mata uang
- Mendorong pertumbuhan ekonomi lewat kebijakan moneter
- Menjadi “lender of last resort” saat krisis
Dalam kondisi tertentu, bank sentral akan menetapkan batas maksimum pemberian kredit jika pertumbuhan kredit dinilai terlalu tinggi dan berisiko memicu inflasi. Ini adalah bentuk pengawasan agar sistem keuangan tetap terkendali.
Tugas Bank Sentral
Secara umum, tugas bank sentral adalah menjaga stabilitas sistem keuangan dan moneter negara. Tugas-tugas utamanya meliputi:
1. Menetapkan dan menjalankan kebijakan moneter
Tujuannya untuk menjaga kestabilan nilai mata uang dan mengendalikan inflasi. Contohnya, dengan menaikkan atau menurunkan suku bunga acuan (seperti BI Rate).
2. Mengatur dan mengawasi sistem perbankan
Bank sentral bertanggung jawab mengawasi kinerja bank-bank umum agar tetap sehat dan tidak membahayakan sistem keuangan nasional.
3. Mengatur sistem pembayaran
Bank sentral memastikan sistem pembayaran nasional berjalan lancar, aman, dan efisien, baik dalam transaksi tunai maupun non-tunai.
4. Menjaga stabilitas nilai tukar
Bank sentral bisa melakukan intervensi di pasar valas untuk menjaga nilai tukar mata uang agar tidak terlalu fluktuatif.
5. Sebagai lender of last resort
Dalam kondisi darurat, bank sentral dapat memberikan pinjaman ke bank-bank yang kesulitan likuiditas untuk mencegah krisis.
Wewenang Bank Sentral
Untuk menjalankan tugas-tugasnya, bank sentral diberi sejumlah wewenang penting, antara lain:
1. Menentukan suku bunga acuan
Suku bunga ini menjadi dasar bagi bunga kredit dan tabungan di seluruh perbankan nasional.
2. Mengatur cadangan wajib minimum (GWM)
Bank sentral dapat menetapkan jumlah dana minimum yang harus disimpan bank umum di bank sentral agar sistem keuangan tetap stabil.
3. Mencetak dan mengedarkan uang rupiah
Hanya bank sentral yang berwenang mencetak dan mengendalikan jumlah uang beredar di masyarakat.
4. Melakukan intervensi di pasar uang dan pasar valuta asing
Bank sentral dapat membeli atau menjual surat berharga atau mata uang untuk mengendalikan inflasi atau nilai tukar.
5. Memberikan sanksi pada bank yang melanggar aturan
Jika ada bank umum yang melanggar kebijakan, bank sentral berhak memberikan teguran, denda, bahkan mencabut izin operasi.
Perbedaan Bank Sentral dan Bank Umum
Aspek | Bank Sentral | Bank Umum |
Tujuan Utama | Menjaga stabilitas moneter dan sistem keuangan nasional | Mencari keuntungan melalui kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana |
Kepemilikan | Milik negara (pemerintah) | Bisa milik pemerintah, swasta, atau campuran |
Fungsi Utama | Mengatur kebijakan moneter, mengawasi perbankan | Menerima simpanan, memberikan pinjaman, dan jasa perbankan lainnya |
Kegiatan Usaha | Tidak melayani masyarakat umum secara langsung | Melayani masyarakat secara langsung (tabungan, pinjaman, dll) |
Kewenangan | Mencetak uang, menetapkan suku bunga acuan, mengatur GWM | Mengatur bunga tabungan dan kredit sesuai kebijakan internal |
Contoh | Bank Indonesia (BI), Federal Reserve (AS) | BRI, BCA, Mandiri, Bank Danamon, dll |
Hubungan dengan Pemerintah | Bertindak sebagai penasihat dan pelaksana kebijakan moneter | Bisa bekerja sama dengan pemerintah, tetapi tidak menjalankan kebijakan moneter |
Penerbitan Uang | Berwenang mencetak dan mengedarkan uang | Tidak memiliki wewenang mencetak uang |
Contoh Bank Sentral di Dunia
Berikut beberapa contoh lembaga bank sentral di berbagai negara:
- Bank Indonesia (BI) – Indonesia
- The Federal Reserve (The Fed) – Amerika Serikat
- European Central Bank (ECB) – Uni Eropa
- Bank of Japan (BoJ) – Jepang
- People’s Bank of China (PBoC) – Tiongkok
Masing-masing bank sentral punya karakteristik dan kebijakan sesuai dengan struktur ekonomi negaranya.
Ciri-ciri Bank Sentral
Kamu bisa mengenali bank sentral adalah lembaga non-komersial dengan ciri-ciri berikut:
- Tidak melayani masyarakat umum secara langsung
- Memiliki otoritas untuk mencetak uang
- Bertugas menjaga kestabilan ekonomi
- Mengawasi bank-bank umum
- Ditetapkan dan dilindungi oleh undang-undang
Dari semua penjelasan tadi, bisa disimpulkan bahwa bank sentral adalah institusi penting yang tidak boleh diabaikan. Meski terlihat jauh dari aktivitas harian, keputusan bank sentral sangat berdampak ke hidupmu, mulai dari harga barang kebutuhan, bunga pinjaman, hingga arah pertumbuhan ekonomi.
Dengan memahami peran, fungsi, dan wewenangnya, kamu jadi lebih paham bagaimana sistem keuangan bekerja dan bisa mengambil keputusan finansial yang lebih bijak. Ingat, di balik kestabilan ekonomi suatu negara, selalu ada kerja keras bank sentral yang mengatur dari belakang layar.
Satu Aplikasi, Banyak Peluang Investasi!
Hanya dalam satu aplikasi, kamu bisa berinvestasi di 800+ pilihan aset global. Mulai jual beli crypto hingga beli saham AS dari perusahaan ternama, semua bisa kamu lakukan hanya di Reku. Setelah menjadi aplikasi crypto unggulan di Indonesia, sekarang kamu bisa membeli saham AS seperti saham Google, Apple, Microsoft, Tesla, McDonalds, hingga Unilever hanya dalam genggaman tangan. Yuk download aplikasinya sekarang!