Investasi
Trade Kripto
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Apa itu Ethereum? Ini Fungsi, Cara Kerja, dan Cara Beli
Teori

Apa itu Ethereum? Ini Fungsi, Cara Kerja, dan Cara Beli

13 November 2024
5 menit membaca
Apa itu Ethereum? Ini Fungsi, Cara Kerja, dan Cara Beli

Di dalam dunia yang dipenuhi dengan mata uang digital dan teknologi blockchain yang berkembang pesat, ETH yang merupakan singkatan Ethereum adalah berdiri sebagai sebuah ikon dan menjadi salah satu inovasi paling menakjubkan dalam sejarah finansial modern. Selain Bitcoin, Ethereum telah membuka pintu bagi sejumlah besar aplikasi dan penggunaan teknologi blockchain yang jauh lebih luas. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam ke dalam tentang apa itu Ethereum, mengungkap rahasia dan potensinya yang begitu mengagumkan. 

Apa Itu Ethereum?

Ethereum adalah platform blockchain terdesentralisasi yang memungkinkan pengembang untuk membangun dan menjalankan aplikasi tanpa perlu perantara. Ethereum punya konsep yang mirip dengan Bitcoin, yaitu sama-sama memungkinkan individu untuk melakukan transfer uang digital tanpa harus melibatkan lembaga keuangan seperti bank. 

Walau sama-sama menggunakan teknologi blockchain, Ethereum dan Bitcoin memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan yang paling ditonjolkan dalam Ethereum adalah memungkinkan pengembang untuk membangun berbagai jenis decentralized appi (DApps) di atasnya dengan menggunakan fitur smart contract.

Smart Contract dalam Ethereum

Salah satu fitur paling revolusioner dari Ethereum adalah smart contract. Smart contract adalah program komputer yang berjalan di atas blockchain Ethereum dan dapat digunakan untuk menjalankan, mengotomatisasi, dan mengontrol perjanjian. Ini memungkinkan berbagai aplikasi terdesentralisasi untuk dikembangkan, seperti DeFi, NFTs, dan banyak lagi.

Sejarah Ethereum

Ethereum adalah platform blockchain terdesentralisasi yang pertama kali dikembangkan oleh seorang pemuda bernama Vitalik Buterin. Pada tahun 2013, Vitalik Buterin, memperkenalkan gagasan tentang Ethereum dalam sebuah makalah putih. Gagasan ini segera mendapatkan dukungan dari sejumlah pengembang dan pemodal. Pada tahun 2015, Ethereum secara resmi diluncurkan dengan versi Frontier, membawa teknologi smart contract ke dunia. Kemudian, Ethereum mengalami serangkaian hard fork yang menghasilkan pemisahan dengan Ethereum Classic. 

Selama tahun-tahun berikutnya, Ethereum terus mengalami perkembangan signifikan dengan hard fork Metropolis dan untuk upgrade Ethereum 2.0. Dengan aplikasi terdesentralisasi, DeFi, NFT, dan potensi yang tak terbatas, Ethereum telah menjadi salah satu proyek paling berpengaruh dalam ekosistem blockchain saat ini dan masa depan.

Apa Itu Kode ETH dalam Ethereum?

Kode ETH adalah singkatan dari Ether yang merupakan mata uang kripto asli yang digunakan di jaringan Ethereum. Ether bukan hanya sekadar aset digital untuk investasi, tetapi juga merupakan “bahan bakar” yang menggerakkan seluruh ekosistem Ethereum. Dalam jaringan Ethereum, ETH digunakan untuk:

  1. Biaya Transaksi (Gas Fees): Setiap kali kamu mengirim transaksi atau menjalankan aplikasi di Ethereum, kamu perlu membayar gas fees dalam ETH. Biaya ini memastikan transaksi diproses oleh jaringan.
  2. Smart Contract dan dApps: Ether diperlukan untuk menjalankan program otomatis (smart contracts) dan aplikasi terdesentralisasi (dApps) di jaringan.
  3. Staking: Dalam mekanisme proof of stake, ETH digunakan untuk staking, yaitu menyimpan sejumlah Ether untuk membantu mengamankan jaringan dan mendapatkan imbalan

Perbedaan Ethereum dan Bitcoin

Ethereum dan Bitcoin adalah dua proyek blockchain terkemuka, tetapi keduanya dirancang untuk tujuan yang berbeda dan memiliki karakteristik unik.

  1. Tujuan Utama
    • Bitcoin: Dibuat pada tahun 2009 oleh Satoshi Nakamoto, Bitcoin berfungsi sebagai mata uang digital yang dirancang untuk menjadi penyimpan nilai dan alat pembayaran terdesentralisasi.
    • Ethereum: Diperkenalkan pada tahun 2015 oleh Vitalik Buterin, Ethereum adalah platform blockchain yang mendukung smart contracts dan aplikasi terdesentralisasi (dApps). Fokus utamanya adalah membangun ekosistem aplikasi, bukan hanya transaksi finansial.
  2. Teknologi dan Fungsionalitas
    • Bitcoin: Blockchain Bitcoin lebih sederhana, dirancang untuk mencatat transaksi secara permanen dengan keamanan tinggi.
    • Ethereum: Blockchain Ethereum jauh lebih fleksibel dan mendukung smart contracts, memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi yang berjalan otomatis sesuai kode yang ditulis.
  3. Mekanisme Konsensus
    • Bitcoin: Menggunakan Proof of Work (PoW), di mana komputer bersaing untuk menyelesaikan teka-teki kriptografis untuk memvalidasi transaksi.
    • Ethereum: Awalnya menggunakan PoW, tetapi telah beralih ke Proof of Stake (PoS) melalui Ethereum 2.0, yang lebih hemat energi dan meningkatkan skalabilitas.
  4. Mata Uang Asli
    • Bitcoin: BTC adalah mata uang tunggal yang berfungsi sebagai penyimpan nilai.
    • Ethereum: ETH adalah mata uang asli, tetapi digunakan lebih luas, seperti untuk gas fees dan staking.
  5. Pasokan Maksimal
    • Bitcoin: Pasokannya terbatas, hanya 21 juta BTC yang bisa ditambang.
    • Ethereum: Tidak memiliki batas maksimum pasokan, tetapi mekanisme pembakaran ETH membantu mengontrol inflasi.

Kegunaan Ethereum

Ethereum adalah salah satu platform blockchain terkemuka dengan berbagai fungsi utama:

  1. Akses Keuangan Universal
    Ethereum menyediakan layanan keuangan seperti staking, pembayaran, dan investasi tanpa perantara, memungkinkan akses mudah bagi semua orang.
  2. Jaringan Peer-to-Peer
    Memfasilitasi transfer uang dan perjanjian langsung antar individu tanpa pihak ketiga.
  3. Decentralized Apps (DApps)
    Platform utama untuk pengembangan DApps menggunakan smart contract, termasuk aplikasi DeFi, NFT, dan lainnya.
  4. Organisasi Otonom Terdesentralisasi (DAO)
    Mendukung pembentukan DAO dengan pengambilan keputusan demokratis tanpa otoritas pusat.
  5. Token ERC-20
    Memungkinkan pembuatan token berbasis ERC-20 yang digunakan untuk mewakili aset atau nilai dalam ekosistem Ethereum.
  6. NFT
    Platform utama untuk menciptakan dan memperdagangkan NFT yang merepresentasikan aset digital unik seperti seni dan koleksi.

Cara Beli Ethereum 

Untuk seorang investor pemula, ethereum adalah salah satu coin yang banyak kali diincar. Kamu salah satunya? atau masih bingung bagaimana cara beli ethereum? Ikuti langkah-langkah berikut untuk mulai investasi di ethereum.

1. Unduh dan Daftar Aplikasi Trading Terpercaya

Pastikan kamu memilih aplikasi crypto yang terpercaya di Indonesia seperti Reku yang sudah digunakan 1 juta pengguna. Cara daftar di Reku sangat mudah, kamu hanya perlu download aplikasi Reku dari Google Play Store atau App Store. Setelah aplikasi terinstal, buat akun dengan mengisi identitas yang diperlukan dan selesaikan proses verifikasi. Proses ini wajib untuk memastikan keamanan transaksi dan mematuhi regulasi.

2. Deposit Dana ke Reku

Setelah akunmu terverifikasi, kamu bisa mulai melakukan deposit. Reku menawarkan beberapa metode pembayaran, seperti transfer bank atau dompet digital. Pilih metode yang sesuai, masukkan jumlah dana yang ingin didepositkan, lalu lakukan transfer sesuai instruksi. Saldo akan muncul di akun setelah transfer berhasil diverifikasi.

3. Beli Ethereum (ETH)

Setelah saldo tersedia, kamu bisa langsung membeli ethereum di aplikasi Reku. Masuk ke menu “Kripto” atau “Crypto” lalu pilih “Market” yang ada di pojok kanan atas. Kamu bisa ketik “Ethereum” di kolom pencarian, lalu klik koin “ETH”. Pilih mode “Pro” atau “Lightning” di sebelah tulisan “Kripto”.

Setelah memilih mode, kamu bisa klik tombol “Beli” dan masukkan berapa jumlah pembelian dalam Rupiah atau ETH. Cek detail transaksi, termasuk harga dan biaya. Jika setuju, konfirmasi pembelian.

Apakah ETH Bisa Dicairkan?

Tentu saja, ETH (Ether) bisa dicairkan ke mata uang Rupiah. Proses ini disebut withdrawal dan dilakukan melalui platform exchange atau dompet kripto yang mendukung fitur konversi ke Rupiah. Prosesnya juga cukup mudah, kamu bisa mengikuti tahapan berikut:

  1. Pilih aplikasi exchange yang mendukung konversi ke Rupiah
  2. Jual Ethereum ke Rupiah di aplikasi tersebut
  3. Setelah saldo dalam bentuk Rupiah sudah masuk ke wallet kamu, kamu bisa mentransfernya ke bank yang terdaftar.
  4. Selesaikan proses dengan mengisi identitas dan tunggu hingga dana tersebut masuk ke saldo bankmu.

ETH mudah dicairkan, tetapi pastikan kamu memahami biaya dan prosesnya agar tidak ada kejutan di kemudian hari. Memilih aplikasi yang tepat dengan biaya transaksi jual atau beli Ethereum 0% untuk mode Lightning seperti di Reku tentunya akan menjadi keuntungan tersendiri, terlebih jika kamu seorang trader pemula.

Jadi Ga Bingung Kan? Saatnya Miliki Bitcoin, Ethereum, dan Aset Kripto Lainnya!

Biar uangmu juga bekerja untukmu, investasi crypto bisa menjadi solusi keuanganmu! Mulai dengan Rp5.000, di Reku, kamu bisa memiliki berbagai aset global seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan lain-lain. Berbagai pilihan aset cocok untuk pemula maupun profesional. Download aplikasinya di sini.

PenulisKasih Maharani
Bagikan!
Analisis
Liat analisis pasar hingga makro secara mendalam dan lengkap
Blog
Pelajari lebih lanjut strategi investasi dan serba-serbi dunia finansial
FAQ
Cari tahu berbagai berita kripto dan saham terbaru
Market
Mulai jelajahi dan investasi aset Crypto dan Saham AS di Reku
PRODUK & LAYANANTransaksi Aset KriptoWithdraw IDRGoogle AuthenticatorPartner Afiliasi
Terdaftar dan Diawasi :
Terdaftar dan Diawasi :

Peringatan: Pergerakan harga aset kripto dan saham AS dapat berubah dari waktu ke waktu karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Kamu diharapkan untuk mempertimbangkan dengan matang dalam membuat keputusan investasi atau jual-beli aset kripto dan saham AS. Reku tidak memaksa pengguna untuk bertransaksi. Semua keputusan untuk investasi atau jual-beli aset kripto dan saham AS merupakan keputusanmu sendiri.

© 2024 PT Rekeningku Dotcom Indonesia | All rights reserved.