Market Order Si Cara Trading Instan: Simak Pengertian dan Waktu Terbaik Memakainya!

Key Takeaways
- Market order adalah perintah beli atau jual aset kripto yang langsung dieksekusi sesuai harga pasar saat itu. Cocok untuk kamu yang butuh transaksi cepat tanpa menunggu harga tertentu.
- Market order mudah digunakan, terutama oleh pemula, tapi punya risiko slippage jika pasar sedang volatile. Lebih efektif dipakai di aset dengan volume tinggi dan kondisi pasar stabil.
Kalau kamu baru mulai terjun ke dunia trading aset kripto, pasti akan menemukan berbagai istilah teknis yang terdengar asing di awal. Salah satu istilah paling dasar namun penting untuk dipahami adalah market order. Meski terlihat simpel, banyak trader pemula yang masih salah kaprah soal penggunaannya. Di artikel ini, kita akan mengupas tuntas mulai dari definisi, kelebihan, kekurangan, hingga tips bijak menggunakan market order dalam trading aset kripto.
Apa Itu Market Order?
Market order adalah instruksi untuk membeli atau menjual aset kripto dengan harga terbaik yang tersedia di pasar saat itu. Dalam jenis order ini, kamu tidak menentukan harga secara spesifik, melainkan langsung mengambil harga yang ada di order book. Salah satu alasan kenapa market order adalah strategi favorit banyak trader adalah karena kecepatannya. Kamu nggak perlu mikir panjang soal target harga, cukup klik “beli” atau “jual,” dan transaksi akan langsung terjadi.
Contohnya, kalau kamu ingin beli Bitcoin dan harga pasar saat ini berada di Rp900 juta, maka market order akan langsung mencocokkan order beli kamu dengan penjual yang menawarkan harga terdekat. Proses ini berjalan otomatis dan sangat cepat, biasanya hanya dalam hitungan detik.
Contoh Market Order
Biar makin jelas, berikut contoh market order dalam situasi nyata:
Kamu ingin beli 1 Ethereum (ETH) sekarang juga. Harga pasar saat ini adalah Rp45 juta per ETH. Dengan market order, sistem akan langsung mencocokkan order kamu dengan penjual terdekat di order book. Jika tersedia, ETH langsung kamu dapatkan dalam hitungan detik.
Contoh lain, kamu panik karena harga Bitcoin turun drastis dan ingin cepat menjual. Dengan market order, kamu bisa langsung keluar posisi tanpa menunggu harga tertentu.
Dari dua contoh market order di atas, terlihat jelas bahwa jenis order ini fokus pada kecepatan transaksi, bukan pada harga terbaik.
Kelebihan Market Order
Banyak trader menggunakan market order karena beberapa keuntungan utama berikut ini:
1. Eksekusi Sangat Cepat
Karena tidak perlu menunggu harga tertentu, market order adalah pilihan utama untuk eksekusi instan.
2. Sederhana untuk Pemula
Jenis order ini mudah digunakan tanpa perlu analisis harga terlalu rumit. Cocok buat kamu yang baru mulai trading.
3. Efisien di Pasar yang Likuid
Di pasar yang aktif, market order bisa sangat efisien karena harga bid dan ask-nya sempit, sehingga slippage bisa diminimalkan.
Kekurangan Market Order
Meski kelihatan praktis, market order adalah jenis order yang juga menyimpan sejumlah risiko:
1. Slippage
Perbedaan antara harga saat kamu klik beli dan harga aktual eksekusi bisa cukup besar, terutama saat pasar sangat volatile.
2. Kurang Cocok untuk Aset Tak Likuid
Kalau kamu gunakan market order di aset dengan volume rendah, kamu bisa terkena harga yang jauh dari ekspektasi.
3. Tidak Ada Kontrol atas Harga
Kamu tidak bisa menentukan harga beli atau jual. Ini bisa jadi masalah kalau kamu punya strategi harga tertentu.
Kapan Waktu Terbaik Menggunakan Market Order?
Untuk menggunakan market order dengan bijak, kamu perlu tahu kapan waktunya tepat. Berikut kondisi idealnya:
1. Ingin Masuk atau Keluar Pasar dengan Cepat
Misalnya saat melihat sinyal kuat atau pergerakan harga ekstrem.
2. Pasar Sedang Sangat Aktif dan Likuid
Di aset kripto seperti Bitcoin atau Ethereum, market order bisa bekerja optimal karena volumenya tinggi.
3. Harga Pasar Sudah Sesuai Target
Kalau harga saat ini sudah sesuai dengan target beli atau jual kamu, market order bisa langsung dieksekusi tanpa ribet.
Perbandingan Market Order vs Limit Order
Biar makin paham perbedaannya, berikut tabel singkat yang menunjukkan perbandingan antara market order dan limit order:
Fitur | Market Order | Limit Order |
Harga Eksekusi | Harga pasar saat ini | Harga yang ditentukan pengguna |
Eksekusi | Langsung | Menunggu harga tertentu |
Kontrol Harga | Tidak ada | Penuh kontrol atas harga |
Risiko Slippage | Tinggi (saat volatilitas tinggi) | Rendah |
Cocok Untuk | Trader yang ingin cepat masuk/keluar | Strategi beli atau jual bertahap |
Jadi, market order adalah pilihan yang tepat saat kamu butuh kecepatan, sementara limit order lebih cocok untuk strategi dengan harga yang sudah direncanakan.
Tips Aman Menggunakan Market Order
Agar penggunaan market order tidak jadi blunder, berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
1. Cek Likuiditas Aset
Gunakan market order hanya untuk aset kripto yang punya volume tinggi.
2. Pantau Kondisi Pasar
Hindari market order saat pasar terlalu volatile, karena risiko slippage bisa lebih besar.
3. Gunakan Platform Transparan
Pilih platform yang menunjukkan order book dengan jelas agar kamu tahu harga eksekusi yang mungkin terjadi.
Sekarang kamu sudah tahu bahwa market order adalah jenis order paling dasar dan cepat dalam dunia trading aset kripto. Order ini akan langsung dieksekusi pada harga terbaik yang tersedia saat itu, tanpa perlu menunggu harga tertentu.
Namun, jangan sampai karena praktis lalu kamu menggunakannya sembarangan. Risiko slippage tetap harus diperhatikan, terutama saat pasar sedang bergerak cepat atau saat kamu trading aset dengan volume rendah.
Ingat, market order adalah alat bantu. Gunakan dengan cermat, kombinasikan dengan limit order atau stop order, dan selalu sesuaikan dengan strategi serta tujuan investasimu.
Aplikasi Crypto Indonesia untuk Staking dan Trading
Gabung bersama jutaan pengguna lain di Reku, aplikasi crypto Indonesia yang menawarkan fitur staking cryp