Kondisi keuangan bisa naik-turun seperti roda kehidupan. Ada kalanya kamu merasa aman secara finansial, tapi ada juga momen di mana semua terasa berat—tagihan menumpuk, penghasilan berkurang, dan tabungan nyaris habis. Saat keuangan terpuruk, sering kali muncul rasa putus asa dan bingung harus mulai dari mana. Tapi jangan panik, kondisi ini bukan akhir segalanya.

Artikel ini akan membahas berbagai cara realistis yang bisa kamu lakukan untuk bertahan dan mulai bangkit kembali. Dengan strategi yang tepat dan pola pikir yang kuat, masa sulit ini bisa kamu lalui satu langkah demi satu langkah.

9 Cara Bertahan Saat Keuangan Terpuruk

1. Kenali Akar Masalahnya

Langkah pertama dalam menghadapi saat keuangan terpuruk adalah jujur dengan diri sendiri dan mengenali akar masalahnya. Apakah karena kehilangan pekerjaan, utang konsumtif yang menumpuk, atau gaya hidup yang tidak sesuai kemampuan?

Mengetahui penyebab utamanya akan membantumu menyusun solusi yang tepat. Kalau tidak tahu sumber masalahnya, kamu bisa terus merasa tersesat tanpa tahu arah.

2. Tenangkan Diri, Jangan Bertindak Gegabah

Saat keuanganmu sedang terpuruk, sangat wajar jika kamu merasa cemas, bahkan panik. Tapi keputusan yang diambil dalam keadaan emosional sering kali justru memperburuk keadaan. Jadi, ambil waktu sejenak untuk tenang. Tarik napas dalam-dalam, tuliskan semua masalahmu, dan mulai atur satu per satu dengan kepala dingin.

3. Evaluasi Kondisi Keuangan Secara Menyeluruh

Setelah tenang, saatnya menghitung ulang segalanya. Buat daftar pengeluaran tetap dan variabel, hitung total utang, lalu bandingkan dengan penghasilan (jika masih ada). Dari situ, kamu bisa tahu sejauh apa krisis keuangan yang kamu alami dan langkah realistis apa yang bisa dilakukan untuk mulai memperbaikinya.

Ini adalah tahap penting saat kondisi keuanganmu buruk, karena tanpa gambaran jelas, kamu hanya akan mengira-ngira dan berujung frustrasi.

4. Prioritaskan Pengeluaran yang Wajib

Dalam masa sulit, bukan berarti semua harus dihentikan. Tapi kamu perlu memprioritaskan hal-hal yang benar-benar penting. Fokus dulu pada kebutuhan pokok seperti makanan, tempat tinggal, listrik, dan transportasi. Potong pengeluaran yang tidak mendesak seperti langganan hiburan, belanja impulsif, atau makan di luar.

Langkah ini membantu mengamankan pos pengeluaran penting saat keuanganmu terpuruk, agar kamu tetap bisa hidup layak meski dalam kondisi terbatas.

5. Cari Sumber Penghasilan Alternatif

Kalau sumber penghasilan utama berkurang atau hilang, jangan ragu mencari jalan lain. Bisa mulai dari hal sederhana seperti menjual barang yang tidak terpakai, menerima pesanan makanan rumahan, atau mengambil pekerjaan freelance yang bisa dilakukan dari rumah.

Zaman sekarang, banyak peluang yang bisa digali asal kamu aktif mencarinya. Ini bisa jadi cara bertahan jangka pendek saat keuangan terpuruk, sekaligus membuka peluang baru yang mungkin tidak pernah kamu pikirkan sebelumnya.

Baca juga: Cara Mengatur Uang dengan Baik

6. Hindari Utang Baru Tanpa Perhitungan Matang

Godaan terbesar saat keuangan sedang terpuruk adalah meminjam uang tanpa perhitungan. Memang, pinjaman bisa terlihat seperti solusi cepat, tapi jika tidak disertai strategi pelunasan, justru jadi beban baru yang makin menekan.

Kalau memang harus meminjam, pastikan tujuannya jelas dan bisa meningkatkan kondisi keuangan, bukan sekadar untuk menambal gaya hidup. Dan yang terpenting, cari pinjaman dengan bunga rendah dan skema yang masuk akal.

7. Bangun Dana Darurat, Sekecil Apa pun Jumlahnya

Meski terdengar sulit, tetaplah berusaha membangun dana darurat, bahkan saat keuangan sedang krisis. Menyisihkan sedikit dari penghasilan harian, meski hanya beberapa ribu rupiah, bisa menjadi kebiasaan baik yang menyelamatkan di masa depan.

Saat kamu berhasil melewati saat keuangan terpuruk, dana darurat ini akan jadi fondasi untuk menjaga kestabilan finansialmu ke depan.

8. Tingkatkan Literasi Keuangan

Masa sulit bisa jadi momen terbaik untuk belajar. Pelajari cara mengatur uang, baca buku keuangan, ikuti seminar gratis, atau tonton video edukatif soal pengelolaan aset dan investasi. Semakin kamu paham cara kerja uang, semakin kamu siap menghadapi krisis serupa di masa depan.

Terlebih lagi, pemahaman soal aset seperti emas atau kripto bisa membantumu diversifikasi pendapatan setelah keluar dari masa sulit.

9. Jangan Malu Minta Bantuan

Terakhir, jangan ragu meminta bantuan. Kalau situasi benar-benar darurat, berbicaralah dengan keluarga atau teman terdekat. Kadang, berbagi cerita saja bisa meringankan beban mental.

Ada juga lembaga sosial atau komunitas yang bisa jadi tempat mencari pertolongan—mulai dari bahan pokok gratis, akses pelatihan kerja, hingga bantuan dana.

Saat keuangan terpuruk bukan waktunya memaksakan diri untuk terlihat kuat sendirian. Bantuan yang tepat bisa jadi batu loncatan menuju perbaikan.

Menghadapi saat keuangan terpuruk memang tidak mudah, tapi bukan berarti kamu tidak bisa keluar dari situasi ini. Dengan mengenali masalah, menyusun strategi realistis, dan tetap berpikir jernih, kamu bisa membalik keadaan sedikit demi sedikit.

Ingat, krisis adalah bagian dari siklus hidup. Kuncinya adalah bagaimana kamu bersikap di tengah tekanan, belajar dari kesalahan, dan berani mencoba cara baru. Jangan menyerah hanya karena sekarang terasa berat. Selalu ada harapan, bahkan di titik terendah sekalipun.

Satu Aplikasi, Banyak Peluang Investasi!

Hanya dalam satu aplikasi, kamu bisa berinvestasi di 800+ pilihan aset global. Mulai jual beli crypto hingga beli saham AS dari perusahaan ternama, semua bisa kamu lakukan hanya di Reku. Setelah menjadi aplikasi crypto unggulan di Indonesia, sekarang kamu bisa membeli saham AS seperti saham Google, Apple, Microsoft, Tesla, McDonalds, hingga Unilever hanya dalam genggaman tangan. Yuk download aplikasinya sekarang!