Tahun 2024 menjadi tahun yang menarik bagi pasar saham global, dengan sejumlah perusahaan besar yang baru saja meluncurkan IPO mereka. Dalam artikel ini, kita akan mengulas sepuluh perusahaan terbesar yang berhasil menarik perhatian para investor melalui penawaran saham perdana mereka. Mulai dari sektor teknologi hingga kesehatan, perusahaan-perusahaan ini menunjukkan potensi besar untuk pertumbuhan dan menjadi perhatian utama di pasar modal. Jadi, jika kamu penasaran tentang siapa saja yang baru saja melangkah ke lantai bursa tahun ini, yuk simak daftar lengkapnya di bawah ini.
Perusahaan Besar yang Baru IPO di 2024
Tahun 2024 telah menjadi momen yang dinanti oleh banyak investor karena sejumlah perusahaan besar dari berbagai sektor akhirnya memutuskan untuk go public. Berikut ini merupakan daftar perusahaan dunia yang menawarkan peluang investasi yang menarik dengan prospek pertumbuhan yang signifikan di masa depan.
1. Ola Electric
Ola Electric, perusahaan kendaraan listrik asal India yang didirikan oleh Bhavish Aggarwal, telah menjadi salah satu pemimpin dalam industri EV (electric vehicle). IPO yang diluncurkan pada tahun 2024 ini merupakan salah satu yang paling dinantikan, dengan target penggalangan dana antara $700 juta hingga $800 juta, dan valuasi mencapai $7 miliar hingga $8 miliar. Langkah ini tidak hanya akan memperkuat posisi Ola di pasar kendaraan listrik India tetapi juga di pasar global, mengingat ambisi perusahaan untuk memperluas jangkauannya ke luar negeri. Ola Electric dikenal dengan inovasi produk yang ramah lingkungan, seperti skuter listrik Ola S1, dan IPO ini diharapkan akan memberikan dorongan finansial untuk lebih banyak inovasi di masa depan.
2. FirstCry
FirstCry adalah retailer besar yang fokus pada produk bayi dan anak-anak dengan model bisnis omni-channel, yang berarti mereka memiliki kehadiran baik online maupun offline. Pada tahun 2024, perusahaan ini meluncurkan IPO dengan tujuan mengumpulkan antara $500 juta hingga $600 juta, dengan valuasi yang diproyeksikan mencapai $4 miliar. Keputusan untuk meluncurkan IPO datang setelah perusahaan menunda rencana sebelumnya akibat ketidakpastian pasar, tetapi dengan pertumbuhan sektor e-commerce yang kembali menguat, FirstCry memutuskan bahwa ini adalah waktu yang tepat. Perusahaan ini telah membangun jaringan distribusi yang kuat di seluruh India dan memiliki kemitraan dengan berbagai merek internasional ternama. IPO ini diharapkan akan mendukung ekspansi FirstCry, memungkinkan mereka untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, baik melalui platform online maupun toko fisik mereka.
3. Awfis
Awfis adalah perusahaan yang menyediakan ruang kerja fleksibel dan co-working space di India, dengan fokus utama pada kebutuhan startup, freelancer, dan perusahaan kecil hingga menengah. Pada tahun 2024, Awfis meluncurkan IPO yang bertujuan mengumpulkan ₹160 crore untuk mendukung ekspansi lebih lanjut. Awfis telah menjadi pemain utama di sektor ruang kerja fleksibel di India, terutama dengan lonjakan permintaan setelah pandemi COVID-19, ketika banyak perusahaan mulai mencari solusi ruang kerja yang lebih fleksibel. IPO ini akan memungkinkan Awfis untuk meningkatkan jumlah lokasi mereka di seluruh negeri, serta memperbarui dan menambah fasilitas di ruang kerja yang sudah ada. Dengan semakin banyak perusahaan yang beralih ke model kerja hybrid, IPO ini diharapkan akan memperkuat posisi Awfis sebagai pemimpin dalam industri co-working di India.
Baca Juga: 10 Daftar Saham Terbaik Dunia yang Wajib Kamu Tahu
4. Unicommerce
Unicommerce, sebuah perusahaan SaaS yang menyediakan solusi manajemen e-commerce, meluncurkan IPO pada tahun 2024 dengan harapan memperluas pengaruhnya di industri e-commerce yang terus berkembang. Perusahaan ini menawarkan perangkat lunak yang membantu pelaku e-commerce mengelola proses backend seperti manajemen inventaris, pengiriman, dan pengembalian barang. Dengan peningkatan pesat dalam belanja online selama beberapa tahun terakhir, solusi yang ditawarkan Unicommerce menjadi semakin esensial bagi bisnis yang ingin bersaing secara efektif. IPO ini diharapkan akan memberikan dana yang diperlukan untuk mengembangkan produk lebih lanjut dan memperluas jangkauan mereka ke pasar internasional.
5. Aakash (Byju’s subsidiary)
Aakash, anak perusahaan dari Byju’s, adalah penyedia layanan pendidikan yang fokus pada persiapan ujian di India, terutama untuk ujian medis dan teknik. Pada tahun 2024, Aakash meluncurkan IPO dengan harapan menarik minat besar dari investor, mengingat pendapatan yang diproyeksikan sebesar ₹4,000 crore dan EBITDA sebesar ₹900 crore pada tahun fiskal 2023-24. Aakash dikenal dengan metode pengajaran yang intensif dan jaringan pusat pendidikan yang luas di seluruh India. IPO ini merupakan langkah strategis bagi Byju’s untuk meningkatkan modal dan memperluas jangkauan layanan pendidikan mereka. Dengan meningkatnya permintaan akan pendidikan berkualitas di India, Aakash diharapkan dapat terus tumbuh dan memperkuat posisinya di pasar pendidikan India.
6. PhonePe
PhonePe adalah salah satu aplikasi pembayaran digital terbesar di India, yang didukung oleh Flipkart dan Walmart. Perusahaan ini telah merencanakan IPO pada tahun 2024-2025 sebagai bagian dari upaya mereka untuk memperluas layanan dan meningkatkan modal untuk pertumbuhan lebih lanjut. PhonePe telah menjadi pemain dominan di pasar fintech India, dengan berbagai layanan yang mencakup pembayaran digital, asuransi, investasi, dan kredit mikro. IPO ini diperkirakan akan menjadi salah satu yang terbesar di sektor fintech India, mengingat basis pengguna yang luas dan pertumbuhan pesat dalam penggunaan aplikasi. Dana dari IPO ini akan digunakan untuk memperluas portofolio layanan PhonePe dan meningkatkan infrastruktur teknologi mereka.
7. Oyo
Oyo, yang dikenal sebagai salah satu unicorn terbesar di India, meluncurkan IPO pada tahun 2024 dengan tujuan mengumpulkan dana antara $400 juta hingga $600 juta. IPO ini telah lama dinantikan, terutama setelah beberapa kali penundaan yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pandemi COVID-19. Oyo berencana menggunakan dana dari IPO untuk melunasi hutang dan memperkuat operasi global mereka. Perusahaan ini telah memperluas jangkauannya ke berbagai pasar internasional, termasuk Amerika Serikat, Eropa, dan Asia Tenggara, dan IPO ini akan memberikan dukungan finansial yang diperlukan untuk memperluas lebih lanjut. Oyo juga berencana untuk meningkatkan teknologi yang digunakan dalam operasi mereka, memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan dan mitra hotel mereka.
8. PharmEasy
PharmEasy, salah satu perusahaan farmasi digital terbesar di India, meluncurkan IPO pada tahun 2024 setelah sukses dengan rights issue sebelumnya. Perusahaan ini telah menunjukkan kinerja yang kuat dengan EBITDA yang positif pada kuartal pertama tahun fiskal 2024, menunjukkan pertumbuhan yang stabil di sektor farmasi digital. IPO ini diharapkan akan mendukung rencana ekspansi PharmEasy, memungkinkan mereka untuk memperluas jaringan distribusi obat-obatan dan layanan kesehatan digital di seluruh India. Dengan meningkatnya permintaan untuk layanan kesehatan yang lebih mudah diakses dan efisien, terutama di tengah pandemi, PharmEasy berada di posisi yang baik untuk terus tumbuh dan memperkuat posisinya di pasar.
Baca Juga: Dark Pools: Dunia Perdagangan Saham yang Tidak Diketahui Banyak Orang
9. Swiggy
Swiggy, salah satu layanan pengiriman makanan terbesar di India, meluncurkan IPO pada tahun 2024 dengan valuasi yang mencapai $10,7 miliar. IPO ini merupakan salah satu yang terbesar di sektor teknologi dan layanan di India, menandakan pertumbuhan pesat Swiggy dalam beberapa tahun terakhir. Dana yang diperoleh dari IPO ini akan digunakan untuk memperluas layanan pengiriman makanan, serta mengembangkan layanan baru seperti pengiriman bahan makanan dan produk kebutuhan sehari-hari. Swiggy telah berinvestasi besar-besaran dalam teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional, termasuk penggunaan AI dan machine learning untuk prediksi permintaan dan pengelolaan rute pengiriman.
10. PayU India
PayU India, anak perusahaan dari Prosus, adalah salah satu penyedia layanan pembayaran digital terbesar di India. Pada tahun 2024, PayU meluncurkan IPO yang bertujuan untuk mengumpulkan dana untuk ekspansi lebih lanjut di sektor fintech. PayU telah berkembang pesat dengan menyediakan berbagai layanan pembayaran digital yang melayani bisnis kecil hingga besar di seluruh India. IPO ini akan memungkinkan PayU untuk memperluas portofolio layanan mereka, termasuk peningkatan kapabilitas teknologi dan perluasan ke layanan keuangan lainnya seperti pinjaman digital dan asuransi. Dengan pasar fintech yang terus berkembang di India, PayU berada di posisi yang baik untuk memanfaatkan peluang ini dan memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri tersebut.
Membeli Aset Kripto dengan Aplikasi Reku
Sekarang kamu bisa membeli Bitcoin, Ethereum, dan crypto lainnya aplikasi Reku. Aplikasi ini memungkinkan investor untuk membeli crypto secara online dengan aman dan mudah karena diawasi oleh BAPPEBTI.
Langkah-langkah Membeli Aset Kripto di Reku
- Unduh dan Daftar: Unduh aplikasi Reku dan lakukan pendaftaran dengan mengikuti petunjuk yang ada.
- Verifikasi Akun: Lakukan verifikasi akun kurang dari 5 menit, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Deposit Rupiah: Lakukan deposit dalam bentuk Rupiah ke aplikasi Reku. Kamu bisa melakukan transfer dari berbagai bank dan e-wallet, seperti BCA, Mandiri, CIMB Niaga, OVO, Dana, dan lain-lain.
- Pilih Aset Kripto: Cari crypto yang ingin kamu beli dari 100+ daftar aset kripto yang dimiliki Reku.
- Beli Crypto: Lakukan pembelian dengan mode Pro maupun Lightning sesuai preferensimu.
Foto diambil dari Freepik.