Investasi
Market
Learning Hub
Keamanan
Biaya
Lainnya
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Beacon Chain

Bagikan!
Bagikan!

Beacon Chain adalah komponen kunci dari jaringan Ethereum 2.0, dirancang untuk meningkatkan skalabilitas, keamanan, dan efisiensi dari blockchain Ethereum. Diperkenalkan pada Desember 2020, Beacon Chain berfungsi sebagai sistem konsensus utama yang mendukung mekanisme Proof of Stake (PoS) di Ethereum. Ini adalah bagian penting dari transisi Ethereum dari Proof of Work (PoW) ke PoS, yang bertujuan mengatasi masalah skalabilitas dan mengurangi konsumsi energi.

 

Baca juga: Apa itu Ethereum Merge? Panduan Lengkap untuk Pemula

 

Fungsi Utama Beacon Chain

Beacon Chain memiliki beberapa fungsi utama yang sangat penting bagi Ethereum, yaitu:

  • Mengelola Validator: Beacon Chain mengatur validator yang bertugas memvalidasi transaksi dan memelihara konsensus di blockchain. Validator ini bertanggung jawab untuk menyetorkan deposit dan bertindak sebagai penjamin integritas jaringan.
  • Menjaga Konsensus: Beacon Chain menggunakan algoritma konsensus PoS untuk mengelola dan menyetujui blok baru dalam jaringan. Hal ini berbeda dengan PoW yang digunakan di Ethereum 1.0, mengurangi kebutuhan akan perangkat keras yang mahal dan konsumsi energi yang tinggi.
  • Mengkoordinasikan Shard Chains: Beacon Chain berfungsi sebagai pusat koordinasi untuk shard chains, yang merupakan bagian dari solusi skalabilitas Ethereum 2.0. Shard chains akan mengelola transaksi secara paralel, meningkatkan kapasitas jaringan dan mengurangi kemacetan.

 

Mekanisme Kerja Beacon Chain

Beacon Chain beroperasi dengan memanfaatkan mekanisme PoS, di mana validator dipilih secara acak untuk membuat dan memverifikasi blok. Proses ini melibatkan staking, di mana validator harus menyetor sejumlah ETH sebagai jaminan. Validator yang berperilaku tidak jujur atau gagal memenuhi kewajiban mereka dapat kehilangan sebagian dari deposit mereka, yang disebut sebagai slashing.

  • Staking dan Validator: Validator yang ingin berpartisipasi dalam jaringan harus melakukan staking ETH di Beacon Chain. Staking ini berfungsi sebagai jaminan untuk perilaku jujur. Validator yang terpilih akan mendapatkan imbalan berupa ETH baru sebagai insentif.
  • Proses Validasi: Setiap kali blok baru diusulkan, validator lain memeriksa dan menyetujui blok tersebut. Jika blok diterima, transaksi di dalamnya dikonfirmasi dan ditambahkan ke blockchain. Jika tidak, validator yang menyarankan blok yang salah akan dikenakan penalti.
  • Sharding dan Skalabilitas: Beacon Chain mengoordinasikan shard chains yang beroperasi secara paralel. Setiap shard chain memiliki data dan transaksi mereka sendiri, tetapi Beacon Chain mengelola konsensus di seluruh jaringan, memastikan integritas dan keselarasan data antar shard.

 

Manfaat dan Tantangan Beacon Chain

Beacon Chain menawarkan sejumlah manfaat penting untuk Ethereum, yaitu:

  • Skalabilitas: Dengan mendukung shard chains, Beacon Chain meningkatkan kapasitas transaksi Ethereum secara keseluruhan. Ini mengurangi kemacetan dan mempercepat konfirmasi transaksi.
  • Efisiensi Energi: Mekanisme PoS mengurangi kebutuhan energi dibandingkan dengan PoW, menjadikan Ethereum lebih ramah lingkungan.
  • Keamanan dan Desentralisasi: Beacon Chain memperkuat keamanan jaringan dan mendukung desentralisasi dengan melibatkan banyak validator dari seluruh dunia.

Namun, ada juga tantangan terkait Beacon Chain, yaitu:

  • Kompleksitas Teknologi: Implementasi Beacon Chain dan transisi dari PoW ke PoS melibatkan teknologi yang kompleks dan memerlukan koordinasi yang cermat antara berbagai komponen jaringan.
  • Adopsi Validator: Mengajak validator untuk melakukan Idalam jumlah besar memerlukan insentif yang cukup dan pemahaman yang baik tentang cara kerja PoS.
  • Risiko Kegagalan: Ada risiko kegagalan atau serangan terhadap Beacon Chain yang dapat mempengaruhi keseluruhan jaringan Ethereum, meskipun langkah-langkah keamanan telah diterapkan.

 

Bagikan!
Kata Lainnya
Bags

Dalam dunia kripto, istilah bags merujuk pada jumlah aset kripto yang dimiliki seseorang, biasanya dalam jumlah yang signifikan. Istilah ini sering digunakan dalam konteks investasi untuk menggambarkan portofolio kripto seseorang, yang bisa mencakup berbagai jenis token atau koin. Mempunyai bags

Custody

Custody adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia keuangan dan investasi untuk menggambarkan layanan penyimpanan dan perlindungan aset, seperti saham, obligasi, atau kripto, oleh lembaga keuangan profesional. Dalam konteks ini, custody berarti menjaga dan mengelola aset atas nama investor,

Forced Liquidation

Forced liquidation adalah proses di mana aset atau posisi yang dimiliki oleh seorang investor atau trader dijual paksa oleh platform perdagangan atau lembaga keuangan untuk menutupi kerugian atau memenuhi persyaratan margin. Proses ini terjadi ketika nilai aset turun di bawah tingkat margin minim

Block

Block adalah komponen utama dalam teknologi blockchain, yang menjadi fondasi dari berbagai aset digital seperti Bitcoin dan Ethereum. Dalam konteks kripto, block adalah unit data yang berisi serangkaian transaksi yang telah diverifikasi dan dikonfirmasi oleh jaringan. Setiap block terhubung secar

Long Position

Buat kamu yang mulai tertarik trading aset kripto, pasti sering mendengar istilah seperti Long Position dan Short Position. Dua istilah ini sangat penting dipahami karena menjadi dasar strategi trading yang bisa memengaruhi keuntungan dan risiko kamu. Dalam artikel ini, kita akan membahas tuntas