Investasi
Trade Kripto
Futures
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Mainnet Swap

Bagikan!
Bagikan!

Mainnet swap merujuk pada proses pertukaran atau migrasi token dari satu blockchain ke mainnet sebuah proyek kripto. Proses ini terjadi ketika sebuah proyek, yang mungkin telah meluncurkan tokennya di blockchain lain (seperti Ethereum menggunakan token ERC-20), memindahkan aset tersebut ke mainnet mereka sendiri setelah siap diluncurkan secara resmi. Ini adalah langkah penting dalam pengembangan proyek kripto karena menandai transisi dari fase pengujian atau penggalangan dana ke jaringan yang berfungsi penuh.

 

Baca juga: Sui Network: Peluncuran Mainnet yang Paling Dinantikan!

 

Bagaimana Mainnet Swap Bekerja?

Pada saat proyek kripto pertama kali diluncurkan, pengembang sering menggunakan platform seperti Ethereum atau Binance Smart Chain untuk menerbitkan token sementara, seperti ERC-20 atau BEP-20, karena ini lebih mudah dan cepat dibandingkan membangun mainnet sendiri sejak awal. Setelah pengembangan mainnet selesai, proyek akan menginisiasi mainnet swap untuk memigrasi token dari jaringan sementara ke blockchain asli mereka.

Prosesnya:

  • Pengumuman dan Persiapan
    Proyek akan mengumumkan kapan mainnet swap akan terjadi, dan biasanya, pengguna diberikan batas waktu untuk menukar token mereka. Informasi ini penting agar semua pemegang token bisa bersiap.
  • Token Pengguna Dikunci
    Pada tanggal yang ditentukan, proyek akan membekukan token yang ada di blockchain sementara (seperti Ethereum). Pengguna yang memiliki token pada saat itu harus menukarkannya agar bisa mendapatkan token di mainnet baru.
  • Swap Otomatis atau Manual
    Tergantung pada cara proyek mengelola proses mainnet swap, bisa terjadi secara otomatis melalui bursa atau platform resmi, atau pengguna mungkin perlu secara manual mengirim token mereka ke alamat khusus untuk mendapatkan token baru. Setelah selesai, pengguna akan menerima jumlah token yang sama di mainnet baru.
  • Migrasi ke Mainnet
    Setelah swap selesai, token lama pada blockchain lama tidak lagi berfungsi, dan semua transaksi dan aktivitas selanjutnya akan berlangsung di mainnet baru.

 

Mengapa Mainnet Swap Penting?

  • Kontrol Penuh atas Jaringan
    Dengan meluncurkan mainnet, proyek kripto tidak lagi bergantung pada infrastruktur pihak ketiga seperti Ethereum atau Binance Smart Chain. Mereka memiliki kendali penuh atas protokol, pengembangan, dan fitur blockchain.
  • Pengurangan Biaya
    Di mainnet mereka sendiri, proyek dapat mengatur biaya transaksi (gas fees) dengan lebih fleksibel. Ini dapat mengurangi biaya bagi pengguna dibandingkan dengan menggunakan jaringan besar seperti Ethereum, yang sering kali memiliki biaya tinggi pada saat kemacetan jaringan.
  • Peningkatan Keamanan dan Skalabilitas
    Dengan mainnet mereka sendiri, proyek dapat menerapkan solusi keamanan dan skalabilitas yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini memberi mereka fleksibilitas dalam memodifikasi protokol untuk mendukung lebih banyak pengguna atau meningkatkan kecepatan transaksi.

 

Tantangan Mainnet Swap

  • Kompleksitas Teknis
    Proses mainnet swap membutuhkan koordinasi teknis yang cermat antara proyek, pengguna, dan bursa kripto. Kesalahan dalam migrasi dapat menyebabkan token hilang atau jaringan tidak berfungsi dengan baik.
  • Risiko bagi Pengguna
    Pengguna harus mengikuti proses migrasi dengan hati-hati. Jika mereka tidak menukar token mereka sebelum tenggat waktu yang ditentukan, mereka bisa kehilangan akses ke token atau nilai aset mereka.
  • Ketergantungan pada Bursa
    Kadang-kadang, swap dilakukan melalui bursa yang didukung. Jika bursa yang digunakan memiliki masalah atau pengguna tidak mematuhi prosedur, mereka mungkin mengalami kesulitan dalam mengklaim token baru.
Bagikan!
Kata Lainnya
Long & Short

Dalam dunia trading aset kripto, memahami arah pergerakan pasar adalah kunci untuk menentukan strategi yang tepat. Salah satu konsep dasar yang wajib kamu pahami adalah long & short. Kedua istilah ini sering muncul dalam trading futures dan bisa membantumu meraih keuntungan, baik saat pasar n

Hash

Hash adalah fungsi kriptografi yang mengubah data input menjadi output berupa rangkaian karakter tetap. Dalam konteks blockchain dan mata uang kripto, hash digunakan untuk menjaga keamanan data dan memastikan integritas transaksi. Fungsi ini menghasilkan output yang unik dan spesifik dari setiap

Fear Of Missing Out (FOMO)

Fear Of Missing Out (FOMO) adalah fenomena psikologis yang sering kali mempengaruhi perilaku investor, terutama dalam pasar kripto yang sangat fluktuatif. FOMO merujuk pada perasaan cemas atau takut tertinggal dalam kesempatan besar ketika melihat orang lain meraih keuntungan besar dari investasi

Long Position

Buat kamu yang mulai tertarik trading aset kripto, pasti sering mendengar istilah seperti Long Position dan Short Position. Dua istilah ini sangat penting dipahami karena menjadi dasar strategi trading yang bisa memengaruhi keuntungan dan risiko kamu. Dalam artikel ini, kita akan membahas tuntas

Forced Liquidation

Forced liquidation adalah proses di mana aset atau posisi yang dimiliki oleh seorang investor atau trader dijual paksa oleh platform perdagangan atau lembaga keuangan untuk menutupi kerugian atau memenuhi persyaratan margin. Proses ini terjadi ketika nilai aset turun di bawah tingkat margin minim