Bitcoin Dominance adalah metrik yang menunjukkan persentase kapitalisasi pasar Bitcoin dibandingkan dengan total kapitalisasi pasar seluruh crypto. Secara sederhana, Bitcoin Dominance menggambarkan seberapa besar pengaruh Bitcoin di pasar kripto secara keseluruhan. Metrik ini penting karena dapat memberikan gambaran tentang sentimen pasar: ketika Bitcoin Dominance tinggi, artinya Bitcoin lebih diminati dibandingkan altcoin, dan sebaliknya.
Mengapa Bitcoin Dominance begitu penting? Karena angka ini dapat membantu investor dan trader memahami dinamika pasar kripto. Ketika Bitcoin Dominance naik, biasanya hal ini menunjukkan bahwa investor lebih cenderung memilih Bitcoin sebagai aset yang lebih “aman” di tengah ketidakpastian. Sebaliknya, jika dominasi Bitcoin menurun, ini bisa jadi pertanda bahwa minat terhadap altcoin sedang meningkat, yang sering kali terjadi pada saat pasar sedang dalam fase bullish.
Sejak awal kemunculannya, Bitcoin Dominance telah mengalami berbagai perubahan signifikan. Di tahun-tahun pertama Bitcoin, dominasi ini sangat tinggi, bahkan mendekati 100%, karena Bitcoin adalah satu-satunya crypto yang dikenal luas. Namun, seiring waktu, kemunculan altcoin seperti Ethereum, Ripple, dan Litecoin mulai mengurangi dominasi Bitcoin.
Saat bull market di tahun 2017, dominasi Bitcoin mengalami penurunan drastis hingga mencapai titik terendah di bawah 40%. Hal ini dipicu oleh lonjakan minat terhadap altcoin, khususnya dengan kemunculan proyek-proyek ICO (Initial Coin Offering). Di sisi lain, saat bear market, investor cenderung kembali ke Bitcoin sebagai aset yang dianggap lebih stabil, yang menyebabkan Bitcoin Dominance meningkat.
Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa Bitcoin Dominance seringkali terpengaruh oleh tren besar di industri kripto, seperti munculnya DeFi (Decentralized Finance) dan NFT (Non-Fungible Tokens). Kedua tren ini menciptakan gelombang minat baru terhadap altcoin, yang lagi-lagi menantang posisi Bitcoin di pasar. Dengan dinamika seperti ini, fluktuasi Bitcoin Dominance menjadi indikator penting bagi investor dalam mengantisipasi pergerakan pasar.
Baca Juga: Bitcoin Indonesia: Tren Terbaru, Cara Beli, dan Keuntungannya
Beberapa faktor utama yang mempengaruhi Bitcoin Dominance meliputi:
Bitcoin Dominance memiliki dampak besar terhadap sentimen dan perilaku pasar kripto. Ketika Bitcoin Dominance tinggi, ini bisa menjadi indikasi bahwa pasar sedang dalam mode konservatif, dengan investor lebih memilih Bitcoin daripada mengambil risiko pada altcoin. Hal ini sering terjadi di saat-saat ketidakpastian atau volatilitas tinggi.
Sebaliknya, ketika Bitcoin Dominance menurun, ini bisa menandakan bahwa minat terhadap altcoin sedang meningkat. Investor merasa lebih percaya diri untuk menempatkan dana mereka di altcoin, yang biasanya terjadi di pasar yang lebih bullish. Ini bisa mendorong kenaikan harga altcoin lebih cepat dibandingkan Bitcoin, menciptakan apa yang dikenal sebagai “altcoin season.”
Namun, penting untuk diingat bahwa perubahan dalam Bitcoin Dominance juga dapat memengaruhi biaya trading dan likuiditas di pasar kripto. Dominasi yang tinggi biasanya dikaitkan dengan likuiditas yang lebih baik di Bitcoin, sementara dominasi yang rendah dapat menyebabkan spread yang lebih besar dan biaya trading yang lebih tinggi di altcoin.
Baca Juga: Cara Beli Bitcoin Tanpa Ribet! Langsung Mulai Investasi Hari Ini
Berikut beberapa strategi untuk memanfaatkan Bitcoin Dominance dalam trading:
Ke depan, Bitcoin Dominance mungkin akan terus mengalami fluktuasi seiring perkembangan teknologi blockchain dan munculnya aset kripto baru. Dengan inovasi seperti layer-2 solutions, cross-chain interoperability, dan peningkatan adopsi altcoin, dominasi Bitcoin bisa semakin tergerus. Namun, Bitcoin tetap memiliki posisi kuat sebagai “emas digital” dan aset kripto yang paling dikenal di dunia. Seberapa besar Bitcoin Dominance di masa depan akan sangat bergantung pada kemampuan Bitcoin dan ekosistemnya untuk terus beradaptasi dan mempertahankan relevansinya di tengah perubahan pasar yang cepat.
Flippening adalah istilah yang digunakan dalam komunitas kripto untuk menggambarkan kemungkinan terjadinya perubahan besar dalam peringkat pasar kripto, di mana Ethereum (ETH) akan melampaui Bitcoin (BTC) sebagai aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar. Kapitalisasi pasar sendiri dihi
Gross Profit Margin (GPM) adalah salah satu metrik keuangan yang digunakan untuk mengukur profitabilitas suatu perusahaan. Metrik ini menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan laba kotor dari pendapatan yang dihasilkan setelah dikurangi biaya barang yang terjual (COGS). Dengan ka
ERC-721 adalah standar token di blockchain Ethereum yang memungkinkan penciptaan non-fungible tokens (NFT), atau aset digital yang unik dan tidak dapat dipertukarkan. Berbeda dengan token ERC-20 yang fungible (dapat ditukar satu sama lain dengan nilai yang sama), setiap token ERC-721 mewakili ite
Diversifikasi adalah strategi investasi yang melibatkan penyebaran dana ke berbagai jenis aset atau instrumen untuk mengurangi risiko. Tujuan utama dari diversifikasi adalah meminimalkan potensi kerugian dengan tidak menempatkan seluruh dana investasi di satu tempat. Dengan berinvestasi di berbag
ERC-20 adalah standar teknis yang digunakan untuk membuat dan mengelola token di blockchain Ethereum. Standar ini mendefinisikan serangkaian aturan yang harus diikuti oleh semua token, memudahkan kompatibilitas dengan aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan platform lain. Dengan ERC-20, pengembang