Hash adalah fungsi kriptografi yang mengubah data input menjadi output berupa rangkaian karakter tetap. Dalam konteks blockchain dan mata uang kripto, hash digunakan untuk menjaga keamanan data dan memastikan integritas transaksi. Fungsi ini menghasilkan output yang unik dan spesifik dari setiap data input, namun meskipun perubahan terkecil terjadi pada input, hasil hash akan berubah secara signifikan. Oleh karena itu, hash berperan sebagai tanda tangan digital yang mewakili data atau transaksi secara aman.
Baca juga: Hashing: Fungsi dan Peranannya dalam Dunia Kripto
Fungsi hash mengambil input berupa data, seperti transaksi, dan mengubahnya menjadi output dengan panjang tetap, sering kali direpresentasikan dalam format alfanumerik. Misalnya, algoritma hash yang umum digunakan dalam blockchain adalah SHA-256 (Secure Hash Algorithm 256-bit), yang menghasilkan output berupa 64 karakter, terlepas dari ukuran data yang diinput.
Fungsi hash memiliki beberapa karakteristik penting:
Di dalam blockchain, hash berfungsi untuk mengamankan blok-blok yang saling terkait. Setiap blok dalam rantai memiliki hash dari blok sebelumnya, serta hash dari isi blok itu sendiri. Ini menciptakan hubungan antarblok yang sangat kuat, sehingga jika satu blok diubah, hash dari blok tersebut juga berubah, menyebabkan seluruh rantai setelahnya menjadi tidak valid. Dengan demikian, fungsi hash memastikan integritas dan kepercayaan terhadap blockchain.
Selain itu, fungsi hash digunakan dalam proses penambangan (mining) dalam jaringan kripto seperti Bitcoin. Para penambang harus menemukan hash yang sesuai dengan target tertentu untuk menambah blok baru ke blockchain. Ini memerlukan komputasi yang intensif dan menjadi landasan dari mekanisme Proof of Work (PoW).
Selain digunakan dalam blockchain, fungsi hash juga sangat penting dalam berbagai aplikasi kriptografi lainnya, seperti:
Sebagai contoh, dalam blockchain Bitcoin, setiap blok berisi hash dari blok sebelumnya, sehingga menciptakan rantai blok yang aman. Setiap transaksi yang ditambahkan ke dalam blok juga di-hash, dan kemudian digunakan untuk membentuk struktur yang disebut Merkle Tree. Merkle Tree memungkinkan verifikasi cepat dan efisien terhadap transaksi di dalam blok tanpa harus memeriksa seluruh data.
Di samping itu, pada proses penambangan, penambang harus memecahkan teka-teki komputasi yang melibatkan fungsi hash untuk menemukan nilai nonce yang sesuai dengan target hash. Ketika nilai yang tepat ditemukan, blok baru dapat ditambahkan ke blockchain, dan penambang menerima reward.
Keamanan yang dihasilkan oleh fungsi hash sangat penting dalam menjaga keutuhan sistem blockchain dan kriptografi. Algoritma hash modern seperti SHA-256 dirancang untuk sangat sulit ditembus atau dibalikkan, sehingga memastikan data atau transaksi tidak bisa dimodifikasi tanpa terdeteksi. Namun, pengembangan teknologi juga memicu ancaman terhadap beberapa algoritma hash yang lebih tua, sehingga adopsi algoritma yang lebih kuat menjadi prioritas untuk mempertahankan keamanan.
Block Height adalah istilah yang digunakan dalam teknologi blockchain untuk merujuk pada posisi atau urutan sebuah block dalam rantai blockchain. Setiap block dalam blockchain diidentifikasi dengan nomor urut yang disebut Block Height. Misalnya, Block Height dari block pertama dalam blockchain ad
Immutability merujuk pada sifat suatu sistem atau data yang tidak dapat diubah setelah dibuat atau dicatat. Dalam konteks teknologi blockchain, immutability adalah fitur utama yang memastikan bahwa setelah transaksi atau blok data ditambahkan ke blockchain, data tersebut tidak dapat diubah atau d
Hard fork adalah perubahan signifikan pada protokol blockchain yang membuat versi baru dari blockchain tersebut tidak kompatibel dengan versi sebelumnya. Ketika hard fork terjadi, rantai blockchain terpecah menjadi dua jalur yang berbeda, di mana satu jalur mengikuti aturan protokol lama, sementa
ASIC-Resistant adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan algoritma atau protokol dalam dunia kripto yang dirancang untuk mencegah atau mengurangi keuntungan penggunaan ASIC (Application-Specific Integrated Circuit) dalam proses penambangan. Cara Kerja ASIC-Resistant Cara kerja ASIC-resist
Difficulty Bomb adalah istilah yang merujuk pada mekanisme dalam jaringan blockchain, khususnya Ethereum, yang bertujuan untuk meningkatkan kesulitan penambangan secara bertahap. Mekanisme ini dirancang untuk memperlambat waktu produksi blok, membuat proses penambangan menjadi lebih sulit seiring