Investasi
Trade Kripto
Futures
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Hash
Bagikan!
Bagikan!

Hash adalah fungsi kriptografi yang mengubah data input menjadi output berupa rangkaian karakter tetap. Dalam konteks blockchain dan mata uang kripto, hash digunakan untuk menjaga keamanan data dan memastikan integritas transaksi. Fungsi ini menghasilkan output yang unik dan spesifik dari setiap data input, namun meskipun perubahan terkecil terjadi pada input, hasil hash akan berubah secara signifikan. Oleh karena itu, hash berperan sebagai tanda tangan digital yang mewakili data atau transaksi secara aman.

 

Baca juga: Hashing: Fungsi dan Peranannya dalam Dunia Kripto 

 

Fungsi dan Cara Kerja Hash

Fungsi hash mengambil input berupa data, seperti transaksi, dan mengubahnya menjadi output dengan panjang tetap, sering kali direpresentasikan dalam format alfanumerik. Misalnya, algoritma hash yang umum digunakan dalam blockchain adalah SHA-256 (Secure Hash Algorithm 256-bit), yang menghasilkan output berupa 64 karakter, terlepas dari ukuran data yang diinput.

Fungsi hash memiliki beberapa karakteristik penting:

  • Deterministik: Input yang sama akan selalu menghasilkan output hash yang sama.
  • Cepat dan Efisien: Proses hashing dapat dilakukan dengan cepat, meskipun data yang di-input cukup besar.
  • Pre-image Resistance: Sulit untuk menebak atau merekonstruksi input dari output hash.
  • Avalanche Effect: Perubahan kecil pada input akan menghasilkan perubahan besar pada output hash.

 

Peran Hash dalam Blockchain

Di dalam blockchain, hash berfungsi untuk mengamankan blok-blok yang saling terkait. Setiap blok dalam rantai memiliki hash dari blok sebelumnya, serta hash dari isi blok itu sendiri. Ini menciptakan hubungan antarblok yang sangat kuat, sehingga jika satu blok diubah, hash dari blok tersebut juga berubah, menyebabkan seluruh rantai setelahnya menjadi tidak valid. Dengan demikian, fungsi hash memastikan integritas dan kepercayaan terhadap blockchain.

Selain itu, fungsi hash digunakan dalam proses penambangan (mining) dalam jaringan kripto seperti Bitcoin. Para penambang harus menemukan hash yang sesuai dengan target tertentu untuk menambah blok baru ke blockchain. Ini memerlukan komputasi yang intensif dan menjadi landasan dari mekanisme Proof of Work (PoW).

 

Aplikasi Hash dalam Kriptografi

Selain digunakan dalam blockchain, fungsi hash juga sangat penting dalam berbagai aplikasi kriptografi lainnya, seperti:

  • Verifikasi Data: Hash digunakan untuk memverifikasi bahwa data yang diterima sama dengan data asli, tanpa harus membagikan data itu sendiri.
  • Tanda Tangan Digital: Dalam sistem keamanan, hash berperan sebagai identitas digital yang memastikan keaslian suatu pesan atau transaksi.
  • Penyimpanan Kata Sandi: Banyak sistem keamanan yang menyimpan hash dari kata sandi, bukan kata sandi asli, sehingga jika terjadi pelanggaran data, hanya hash yang terpapar.

 

Contoh Penggunaan Hash dalam Blockchain

Sebagai contoh, dalam blockchain Bitcoin, setiap blok berisi hash dari blok sebelumnya, sehingga menciptakan rantai blok yang aman. Setiap transaksi yang ditambahkan ke dalam blok juga di-hash, dan kemudian digunakan untuk membentuk struktur yang disebut Merkle Tree. Merkle Tree memungkinkan verifikasi cepat dan efisien terhadap transaksi di dalam blok tanpa harus memeriksa seluruh data.

Di samping itu, pada proses penambangan, penambang harus memecahkan teka-teki komputasi yang melibatkan fungsi hash untuk menemukan nilai nonce yang sesuai dengan target hash. Ketika nilai yang tepat ditemukan, blok baru dapat ditambahkan ke blockchain, dan penambang menerima reward.

 

Keamanan dari Fungsi Hash

Keamanan yang dihasilkan oleh fungsi hash sangat penting dalam menjaga keutuhan sistem blockchain dan kriptografi. Algoritma hash modern seperti SHA-256 dirancang untuk sangat sulit ditembus atau dibalikkan, sehingga memastikan data atau transaksi tidak bisa dimodifikasi tanpa terdeteksi. Namun, pengembangan teknologi juga memicu ancaman terhadap beberapa algoritma hash yang lebih tua, sehingga adopsi algoritma yang lebih kuat menjadi prioritas untuk mempertahankan keamanan.