All or None Order (AON) adalah jenis pesanan dalam perdagangan saham yang memastikan seluruh jumlah saham yang dipesan dieksekusi dalam satu transaksi, atau tidak sama sekali. Dalam kata lain, pesanan ini hanya akan dipenuhi jika ada cukup saham yang tersedia untuk memenuhi seluruh pesanan pada harga yang diinginkan. Jika tidak, pesanan tidak akan dieksekusi, dan akan tetap aktif hingga terpenuhi atau dibatalkan oleh trader.
AON berbeda dengan pesanan atau order biasa yang dapat dieksekusi sebagian jika jumlah saham yang tersedia tidak mencukupi. Pesanan ini biasanya digunakan oleh investor yang ingin menghindari eksekusi sebagian yang dapat menghasilkan biaya transaksi lebih tinggi atau risiko harga yang tidak diinginkan.
All or None Order (AON) penting dalam perdagangan saham karena memberikan kontrol lebih besar kepada investor atas cara eksekusi pesanan mereka. Berikut beberapa alasan mengapa AON relevan:
Dengan jenis pesanan ini, investor tidak perlu khawatir tentang sebagian pesanan yang dieksekusi. Eksekusi sebagian dapat menyebabkan peningkatan biaya transaksi, terutama jika investor harus membayar biaya komisi untuk setiap transaksi. Selain itu, eksekusi sebagian bisa mempengaruhi strategi perdagangan jika harga berubah sebelum seluruh pesanan terpenuhi.
Dalam pasar yang volatil, harga saham bisa berubah dengan cepat. AON membantu investor untuk mengunci harga yang diinginkan untuk seluruh jumlah saham yang mereka beli atau jual, mengurangi risiko mendapatkan harga yang berbeda untuk bagian-bagian pesanan yang dieksekusi secara terpisah.
Jika kamu ingin memastikan bahwa strategi investasi kamu berjalan mulus tanpa risiko eksekusi yang tidak sesuai, penting untuk memahami cara mengelola risiko dengan bijak. Pelajari tips efektif menghadapi koreksi pasar kripto dan bagaimana mengelola risiko dengan lebih baik di sini.
Pesanan jenis ini memungkinkan investor untuk mempertahankan strategi investasi mereka tanpa harus khawatir tentang gangguan yang disebabkan oleh eksekusi parsial. Ini terutama penting untuk investor institusional yang sering memperdagangkan saham dalam jumlah besar dan ingin memastikan eksekusi yang konsisten dengan rencana investasi mereka.
Bayangkan seorang investor ingin membeli 1.000 saham dari perusahaan XYZ dengan harga $50 per saham. Investor ini ingin memastikan seluruh saham tersebut dibeli dalam satu transaksi karena khawatir harga bisa naik jika dibeli dalam beberapa bagian. Jadi, dia menggunakan pesanan AON (All or None) yang menginstruksikan bahwa seluruh 1.000 saham harus dibeli pada harga $50, atau pesanan tidak akan dieksekusi sama sekali.
Jika saat itu hanya ada 800 saham yang tersedia di pasar dengan harga $50, pesanan AON ini tidak akan dieksekusi. Pesanan tersebut akan tetap menunggu sampai ada cukup saham untuk memenuhi seluruh 1.000 saham pada harga yang diinginkan, atau sampai investor memutuskan untuk membatalkannya.
Sebaliknya, jika investor tidak menggunakan AON, maka 800 saham tersebut akan dibeli terlebih dahulu, dan sisa 200 saham akan dibeli ketika tersedia, yang mungkin saja terjadi pada harga yang berbeda. Dengan AON, investor dapat menghindari situasi seperti ini dan memastikan seluruh pesanan dipenuhi pada satu harga yang konsisten.
Decentralized Exchange (DEX) adalah platform pertukaran aset digital yang memungkinkan pengguna untuk melakukan perdagangan secara langsung antara satu sama lain tanpa perantara. Dalam DEX, transaksi dilakukan secara peer-to-peer dengan menggunakan teknologi blockchain, yang membuatnya lebih aman
Delisting adalah proses di mana saham suatu perusahaan dikeluarkan dari daftar bursa saham, yang berarti saham tersebut tidak lagi dapat diperdagangkan secara publik di bursa tersebut. Proses ini bisa terjadi karena berbagai alasan, baik atas kehendak perusahaan (voluntary delisting) atau karena
Margin trading adalah metode trading di mana investor meminjam dana dari platform atau broker untuk memperbesar daya beli aset yang ingin ditransaksikan.
ERC-20 adalah standar teknis yang digunakan untuk membuat dan mengelola token di blockchain Ethereum. Standar ini mendefinisikan serangkaian aturan yang harus diikuti oleh semua token, memudahkan kompatibilitas dengan aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan platform lain. Dengan ERC-20, pengembang
Interoperability adalah kemampuan berbagai sistem, perangkat lunak, atau teknologi yang berbeda untuk bekerja sama, bertukar informasi, dan menggunakan data secara efisien meskipun mereka dibangun dengan kerangka atau standar yang berbeda. Dalam dunia teknologi, terutama dalam konteks blockchain