Investasi
Market
Learning Hub
Keamanan
Biaya
Lainnya
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Gross Profit Margin

Bagikan!
Bagikan!

Gross Profit Margin (GPM) adalah salah satu metrik keuangan yang digunakan untuk mengukur profitabilitas suatu perusahaan. Metrik ini menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan laba kotor dari pendapatan yang dihasilkan setelah dikurangi biaya barang yang terjual (COGS). Dengan kata lain, gross profit margin membantu perusahaan dan investor untuk memahami seberapa baik suatu perusahaan dapat mengelola biaya langsung terkait produksi barang dan jasa yang dijual.

 

Baca juga: Gross Profit Margin Adalah Kunci Kesuksesan Bisnis, Simak Ulasannya!

 

Rumus Menghitung Gross Profit Margin

Untuk menghitung gross profit margin, digunakan rumus berikut:

Gross Profit Margin = (Gross Profit / Total Revenue) × 100

Di mana gross profit diperoleh dengan mengurangkan COGS dari total pendapatan. Dengan kata lain:

Gross Profit = Total Revenue – Cost of Goods Sold

Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan memiliki total pendapatan sebesar Rp 1.000.000 dan COGS sebesar Rp 600.000, maka gross profit perusahaan tersebut adalah Rp 400.000. Dengan menggunakan rumus di atas, gross profit margin perusahaan dapat dihitung sebagai berikut:

Gross Profit Margin = (400.000 / 1.000.000) × 100 = 40%

 

Peranan Penting Gross Profit Margin

Gross Profit Margin memiliki beberapa fungsi penting dalam analisis keuangan. Pertama, metrik ini memberikan gambaran tentang kesehatan finansial perusahaan. Sebuah gross profit margin yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan dapat menghasilkan laba yang signifikan dari penjualannya setelah memperhitungkan biaya langsung. Ini mencerminkan efisiensi dalam produksi dan pengendalian biaya.

Kedua, gross profit margin memungkinkan perusahaan untuk membandingkan kinerja mereka dengan pesaing dalam industri yang sama. Dengan menganalisis metrik ini, perusahaan dapat menentukan apakah mereka berada pada posisi yang kompetitif dalam hal harga dan biaya. Jika perusahaan memiliki gross profit margin yang lebih rendah dibandingkan dengan pesaing, ini bisa menjadi indikasi bahwa perusahaan perlu mengevaluasi strategi harga atau mengurangi biaya produksi.

 

Faktor yang Memengaruhi Gross Profit Margin

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi gross profit margin, antara lain:

  • Harga Jual: Jika perusahaan dapat meningkatkan harga jual tanpa kehilangan pelanggan, maka gross profit margin akan meningkat.
  • Biaya Produksi: Menurunnya biaya bahan baku atau biaya tenaga kerja akan berkontribusi pada peningkatan gross profit margin.
  • Volume Penjualan: Peningkatan volume penjualan dapat menghasilkan ekonomi skala, yang berarti biaya per unit dapat berkurang, sehingga meningkatkan gross profit margin.
  • Persaingan Pasar: Dalam pasar yang sangat kompetitif, perusahaan mungkin perlu menurunkan harga, yang dapat mempengaruhi gross profit margin.

 

Contoh Penerapan Gross Profit Margin

Perusahaan ritel sering menggunakan gross profit margin untuk menilai lini produk mana yang paling menguntungkan. Misalnya, jika sebuah toko pakaian menemukan bahwa satu kategori produk memiliki gross profit margin yang lebih tinggi daripada kategori lainnya, mereka mungkin memutuskan untuk fokus pada promosi dan pengembangan produk dalam kategori yang lebih menguntungkan tersebut. Dengan demikian, perusahaan dapat memaksimalkan laba mereka berdasarkan analisis gross profit margin.

Bagikan!
Kata Lainnya
Diamond hands

Diamond hands adalah istilah yang digunakan dalam komunitas investasi, khususnya dalam dunia aset kripto dan saham, untuk menggambarkan investor yang tetap bertahan pada aset mereka meskipun menghadapi volatilitas harga yang tinggi. Investor dengan diamond hands menolak untuk menjual aset mereka,

Custody

Custody adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia keuangan dan investasi untuk menggambarkan layanan penyimpanan dan perlindungan aset, seperti saham, obligasi, atau kripto, oleh lembaga keuangan profesional. Dalam konteks ini, custody berarti menjaga dan mengelola aset atas nama investor,

Ask Price

Ask Price adalah bagian integral dari penawaran dan permintaan dalam pasar keuangan. Ketika kamu ingin membeli aset seperti saham, obligasi, atau mata uang kripto, Ask Price menunjukkan harga yang harus kamu bayar untuk memperoleh aset tersebut. Harga ini biasanya lebih tinggi daripada Bid Price,

Smart Contract

Di balik pesatnya perkembangan aset digital, ada satu teknologi yang menjadi tulang punggung inovasi di industri ini: smart contract. Meski istilah ini sering terdengar, belum banyak orang yang benar-benar memahami apa sebenarnya smart contract dan bagaimana fungsinya. Apa Itu Smart Contract? Sec

Hard Cap

Hard cap adalah batas maksimum dana yang dapat dikumpulkan oleh proyek atau startup selama Initial Coin Offering (ICO) atau proses penggalangan dana lainnya di dunia kripto. Hard cap ditetapkan untuk memberi tahu investor tentang batas tertinggi jumlah investasi yang dapat diterima, dan ketika ba