Margin trading adalah salah satu strategi populer di dunia investasi, khususnya dalam trading saham dan aset kripto. Namun, strategi ini bukan tanpa risiko. Untuk itu, penting bagi trader memahami konsep margin trading sebelum mencobanya. Berikut penjelasan lengkapnya.
Margin trading adalah metode trading di mana investor meminjam dana dari platform atau broker untuk memperbesar daya beli aset yang ingin ditransaksikan. Dengan kata lain, trader bisa membuka posisi lebih besar dari modal yang dimilikinya berkat fasilitas pinjaman tersebut. Biasanya, margin trading tersedia di pasar saham, forex, maupun aset kripto. Untuk mengakses fitur ini, trader harus memiliki akun khusus margin dan memenuhi syarat tertentu sesuai ketentuan platform.
Cara kerja margin trading cukup sederhana namun berisiko tinggi. Secara umum, berikut prosesnya:
Trader menyetorkan sejumlah dana sebagai margin awal (collateral).
Platform memberikan dana pinjaman dengan rasio tertentu, misalnya 1:2, 1:5, hingga 1:100 tergantung kebijakan platform.
Trader bisa membeli atau menjual aset dalam jumlah lebih besar dari modal awal.
Jika harga bergerak sesuai prediksi, trader bisa mendapatkan keuntungan berlipat.
Namun, jika harga bergerak berlawanan, trader bisa terkena margin call atau bahkan likuidasi jika kerugiannya menyentuh batas tertentu.
Secara umum, margin trading dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan orientasi posisi dan strategi pengelolaan marginnya. Berikut penjelasannya:
Long position dalam margin trading adalah strategi ketika trader membuka posisi beli (buy) karena memperkirakan harga aset akan naik di masa depan. Strategi ini cocok digunakan saat market sedang dalam tren naik (bullish).
Contoh: Trader membeli Bitcoin di harga Rp500 juta menggunakan margin. Ketika harga naik menjadi Rp550 juta, trader bisa menjualnya dan mendapatkan keuntungan dari selisih harga beli dan jual.
Short position adalah strategi sebaliknya, yaitu membuka posisi jual (sell) karena memperkirakan harga aset akan turun. Strategi ini sering digunakan saat market sedang turun (bearish) atau ketika ada potensi penurunan harga.
Contohnya:
Trader “meminjam” Bitcoin dari platform margin trading, lalu menjualnya di harga Rp500 juta. Ketika harga Bitcoin turun menjadi Rp450 juta, trader membeli kembali untuk menutup pinjaman dan mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dan beli.
Cross margin adalah sistem margin trading di mana seluruh saldo yang ada di akun margin digunakan secara otomatis untuk menahan posisi terbuka. Risiko likuidasi bisa ditekan, tetapi semua saldo di akun menjadi jaminan. Cross margin cocok digunakan oleh trader yang memiliki banyak saldo dan ingin mengurangi risiko likuidasi mendadak.
Isolated margin adalah sistem margin trading di mana margin yang digunakan untuk membuka posisi dipisahkan dari saldo utama. Isolated margin cocok untuk trader yang ingin membatasi risiko kerugian agar tidak menghabiskan seluruh saldo akun.
Beberapa keuntungan margin trading yang membuatnya menarik bagi trader antara lain:
Potensi profit lebih besar dengan modal terbatas.
Dapat memanfaatkan volatilitas pasar secara optimal.
Bisa membuka banyak posisi sekaligus.
Mendukung strategi trading jangka pendek maupun jangka panjang.
Meski menawarkan potensi keuntungan besar, margin trading juga memiliki risiko tinggi, seperti:
Oleh karena itu, trader perlu menerapkan manajemen risiko yang ketat dan tidak menggunakan seluruh dana untuk margin trading.
Margin trading lebih cocok untuk trader yang berpengalaman dan memiliki pemahaman mendalam tentang pasar. Ini bukan strategi yang disarankan untuk pemula karena risikonya yang sangat tinggi. Sebelum melakukan margin trading, trader harus:
Agar lebih mudah dipahami, berikut contoh sederhana cara kerja margin trading dalam praktik:
Misalnya, kamu memiliki modal Rp1.000.000 dan ingin melakukan margin trading dengan leverage 1:5. Artinya, kamu bisa membeli aset senilai Rp5.000.000 berkat fasilitas pinjaman dari platform.
Jika kamu membeli aset kripto seharga Rp5.000.000 dan harga aset tersebut naik 10%, maka nilai investasimu menjadi Rp5.500.000. Setelah dikurangi pinjaman Rp4.000.000, keuntungan bersih yang kamu peroleh adalah:
Rp5.500.000 – Rp4.000.000 = Rp1.500.000
Artinya, dengan modal Rp1.000.000, kamu berhasil meraih keuntungan 50%.
Namun, jika harga aset justru turun 10%, nilai investasimu menjadi Rp4.500.000. Setelah dikurangi pinjaman, modal kamu hanya tersisa Rp500.000, artinya kamu rugi 50% dari modal awal.
Skenario ini terjadi ketika kamu memperkirakan harga aset akan turun.
Misalnya, kamu melakukan short selling aset senilai Rp5.000.000 (pinjaman dari platform) dengan leverage 1:5. Jika harga aset turun 10% menjadi Rp4.500.000, kamu bisa membeli kembali aset tersebut dan mengembalikan pinjaman.
Keuntungan yang kamu peroleh:
Rp5.000.000 – Rp4.500.000 = Rp500.000
Sebaliknya, jika harga aset malah naik 10% menjadi Rp5.500.000, kamu harus menutup posisi dengan kerugian sebesar:
Rp5.500.000 – Rp5.000.000 = Rp500.000
Dari contoh di atas, terlihat bahwa margin trading bisa menghasilkan profit besar dalam waktu singkat, tetapi juga berisiko tinggi jika pergerakan pasar tidak sesuai dengan prediksi.
Margin trading bisa jadi strategi efektif untuk memaksimalkan peluang cuan di pasar crypto. Apalagi dengan produk Perpetuals dari Reku, kamu bisa trading dengan modal lebih fleksibel berkat fitur leverage. Tetap kendalikan risiko dan gunakan strategi trading yang tepat sesuai gaya investasimu.
Yuk, mulai pengalaman trading Futures di Reku sekarang dan raih potensi profit yang lebih optimal!
Bid-Ask Spread adalah perbedaan antara harga tertinggi yang bersedia dibayar oleh pembeli (bid) dan harga terendah yang diterima oleh penjual (ask). Dalam konteks perdagangan, Bid-Ask Spread mencerminkan selisih antara harga beli dan harga jual suatu aset, yang bisa berupa saham, forex, atau aset
Decentralized Finance, atau lebih dikenal sebagai DeFi, adalah sistem keuangan yang beroperasi tanpa perantara tradisional seperti bank atau lembaga keuangan lainnya. DeFi menggunakan teknologi blockchain dan kontrak pintar (smart contracts) untuk memungkinkan transaksi keuangan yang aman, cepat,
Iceberg order adalah jenis pesanan yang digunakan dalam trading saham atau kripto di mana volume pesanan besar dibagi menjadi beberapa pesanan lebih kecil dan disembunyikan dari pasar. Hal ini bertujuan untuk menghindari dampak besar pada harga pasar ketika memesan volume besar sekaligus. Nama “i
ERC-721 adalah standar token di blockchain Ethereum yang memungkinkan penciptaan non-fungible tokens (NFT), atau aset digital yang unik dan tidak dapat dipertukarkan. Berbeda dengan token ERC-20 yang fungible (dapat ditukar satu sama lain dengan nilai yang sama), setiap token ERC-721 mewakili ite
Do Your Own Research adalah ajakan bagi investor untuk selalu melakukan riset mandiri sebelum mengambil keputusan investasi. Hal ini berarti kamu tidak boleh hanya bergantung pada opini orang lain, rekomendasi dari media sosial, atau bahkan pendapat dari para ahli keuangan. DYOR menekankan pentin