Investasi
Trade Kripto
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Margin Trading
Bagikan!
Bagikan!

Margin trading adalah metode trading yang memungkinkan trader untuk meminjam dana dari bursa atau pihak ketiga guna meningkatkan daya beli mereka. Dalam konteks kripto, margin trading memungkinkan para trader untuk membuka posisi yang lebih besar dari modal yang mereka miliki dengan menggunakan leverage. Ini adalah strategi yang sangat menarik bagi para trader yang ingin memaksimalkan keuntungan dari pergerakan harga yang relatif kecil, tetapi juga membawa risiko yang lebih tinggi.

 

Baca juga: Rahasia Besar di Balik Margin Trading: Apa itu Margin Trading dan Bagaimana Cara Kerjanya?

 

Cara Kerja Margin Trading

Pada dasarnya, trader meminjam dana untuk meningkatkan ukuran posisi mereka. Ada dua jenis posisi dalam margin trading: long dan short. Jika trader memprediksi harga aset akan naik, mereka membuka posisi long. Sebaliknya, jika mereka memprediksi harga akan turun, mereka membuka posisi short.

Leverage adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan rasio antara modal yang disediakan oleh trader dan dana yang dipinjam. Misalnya, jika trader menggunakan leverage 10:1, ini berarti mereka dapat mengontrol posisi senilai 10 kali lipat modal asli mereka. Jadi, dengan modal $1.000, mereka dapat membuka posisi senilai $10.000.

 

Jenis-Jenis Margin Trading

  • Isolated margin
    Dalam mode ini, setiap posisi trading dipisahkan, dan dana yang dialokasikan hanya berlaku untuk posisi tersebut. Jika posisi tersebut mengalami kerugian besar, hanya dana di akun isolated yang akan hilang, tanpa mempengaruhi saldo akun lainnya.
  • Cross margin
    Dalam mode ini, saldo akun akan digunakan secara keseluruhan untuk mendukung semua posisi trading. Jika salah satu posisi mengalami kerugian, dana dari akun lain akan digunakan untuk mencegah likuidasi posisi tersebut. Cross margin lebih berisiko, tetapi juga memberi lebih banyak fleksibilitas dalam mempertahankan posisi.

 

Keuntungan Margin Trading

  • Peluang untuk Keuntungan Lebih Besar
    Dengan menggunakan leverage, trader bisa mendapatkan keuntungan lebih besar dengan modal yang lebih kecil. Ini memungkinkan mereka untuk memanfaatkan fluktuasi harga dengan lebih efektif.
  • Diversifikasi Portofolio
    Margin trading memungkinkan trader untuk membuka beberapa posisi tanpa perlu menyediakan modal penuh untuk setiap posisi. Ini memungkinkan trader untuk mendiversifikasi portofolio mereka lebih luas dan berpotensi mendapatkan keuntungan dari beberapa aset sekaligus.
  • Akses ke Pasar Berjangka
    Beberapa bursa juga memungkinkan margin trading pada aset berjangka, yang memberi trader lebih banyak opsi untuk spekulasi harga di masa depan.

 

Risiko Margin Trading

  • Likuidasi
    Jika posisi yang dibuka bergerak melawan prediksi trader, ada risiko likuidasi. Likuidasi terjadi ketika margin yang disediakan tidak cukup untuk menutupi kerugian, sehingga bursa akan menutup posisi untuk mencegah kerugian lebih lanjut. Ini bisa menyebabkan trader kehilangan seluruh modal mereka dalam waktu yang sangat cepat.
  • Margin Call
    Jika nilai posisi turun ke tingkat tertentu, bursa akan mengeluarkan “margin call”, di mana trader harus menyetorkan lebih banyak dana untuk mempertahankan posisi mereka. Jika trader gagal menambahkan dana, posisi mereka akan dilikuidasi.
  • Biaya Pinjaman
    Margin trading melibatkan biaya tambahan dalam bentuk bunga atas dana yang dipinjam. Biaya ini bisa menjadi signifikan jika posisi ditahan untuk waktu yang lama.

 

Kapan Margin Trading Tepat Digunakan?

Margin trading lebih cocok untuk trader yang berpengalaman dan memiliki pemahaman mendalam tentang pasar. Ini bukan strategi yang disarankan untuk pemula karena risikonya yang sangat tinggi. Sebelum melakukan margin trading, trader harus:

  • Memiliki strategi yang solid.
  • Mampu mengelola risiko dengan baik.
  • Memahami volatilitas pasar kripto.
  • Siap untuk potensi kerugian besar.