Buat kamu yang mulai tertarik trading aset kripto, pasti sering mendengar istilah seperti Long Position dan Short Position. Dua istilah ini sangat penting dipahami karena menjadi dasar strategi trading yang bisa memengaruhi keuntungan dan risiko kamu.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tuntas tentang posisi Long, mulai dari arti, cara kerja, alasan kenapa strategi ini digunakan, hingga tips supaya kamu bisa menggunakannya secara bijak di pasar aset kripto.
Long Position adalah strategi trading di mana kamu membeli sebuah aset dengan harapan bahwa harganya akan naik di masa depan. Artinya, kamu membeli di harga sekarang dan menjual di harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan profit.
Strategi ini cocok buat kamu yang punya pandangan bahwa nilai suatu aset kripto, seperti Bitcoin atau Ethereum, akan naik dalam jangka waktu tertentu. Jadi, inti dari strategi ini adalah “beli sekarang, jual nanti saat harga naik.”
Cara Kerja Long Position dalam Aset Kripto
Supaya lebih mudah dipahami, bayangkan kamu beli 1 ETH seharga Rp30 juta. Kamu meyakini bahwa harga ETH akan naik dalam beberapa minggu. Setelah dua minggu, harga ETH naik menjadi Rp36 juta. Kalau kamu jual saat itu, maka kamu mendapatkan keuntungan Rp6 juta.
Secara teknis, strategi ini bisa dilakukan di spot market maupun di futures market. Di pasar spot, kamu benar-benar membeli aset dan menyimpannya. Di pasar futures, kamu hanya memprediksi arah pergerakan harga tanpa memiliki aset secara fisik.
Keduanya sama-sama mengandalkan satu hal: keyakinan bahwa harga akan naik.
Ada beberapa alasan kenapa banyak trader memilih menggunakan posisi ini dalam strategi mereka:
Strategi ini jauh lebih simpel dibandingkan strategi lain seperti short selling atau arbitrase. Kamu cukup beli dan tunggu harga naik.
Saat kamu beli dan simpan aset kripto, kamu hanya akan rugi jika harga turun, dan tidak perlu membayar bunga atau biaya pinjaman seperti pada short selling.
Ketika pasar sedang dalam tren naik, posisi ini jadi strategi yang sangat menguntungkan. Kamu hanya perlu mencari momen beli terbaik.
Menentukan waktu masuk sangat penting. Berikut beberapa kondisi ideal untuk masuk yaitu:
Ketika harga berhasil menembus level resistance penting, biasanya jadi sinyal kuat bahwa harga akan lanjut naik.
Indikator seperti Moving Average, RSI, atau MACD bisa bantu kamu menentukan apakah harga punya potensi naik.
Saat sentimen pasar positif karena berita atau fundamental proyek yang kuat, itu bisa jadi saat yang tepat untuk membuka posisi Long.
Walaupun terlihat simpel, strategi ini tetap memiliki risiko. Harga aset kripto sangat fluktuatif. Bisa saja harga justru turun setelah kamu beli. Risiko terbesar dari strategi ini adalah:
Jika kamu masuk terlalu cepat, bisa jadi harga malah turun sebelum naik, dan kamu mengalami kerugian.
Terlalu yakin bahwa harga akan naik tanpa pertimbangan yang matang bisa membuat kamu terjebak dalam posisi rugi terlalu lama.
Banyak trader pemula yang tidak memasang stop-loss, padahal ini penting untuk membatasi kerugian jika prediksi salah.
Tips Sukses Menggunakan Long Position di Aset Kripto
Supaya strategi kamu berhasil, berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
Jangan hanya beli karena FOMO. Gunakan grafik, indikator, dan analisis teknikal lainnya untuk memperkuat keputusan.
Tentukan batas maksimal kerugian yang bisa kamu terima, dan atur stop-loss secara otomatis.
Jangan all-in dalam satu aset. Diversifikasi aset dan gunakan hanya dana yang siap kamu risikokan.
Harga aset kripto sangat sensitif terhadap berita global dan perkembangan teknologi. Jadi, jangan lepas pantau.
Agar kamu makin paham, penting juga tahu perbedaan antara posisi Long dan Short. Kalau Long berharap harga naik, maka Short justru sebaliknya—kamu akan untung jika harga turun.
Short lebih kompleks karena melibatkan pinjaman aset dan lebih berisiko bagi pemula. Itu sebabnya, Long seringkali menjadi langkah awal bagi trader baru yang masih belajar memahami ritme pasar.
Long Position adalah salah satu strategi paling dasar dan populer dalam dunia trading aset kripto. Dengan pendekatan yang sederhana—beli saat harga rendah dan jual saat harga tinggi, strategi ini bisa jadi langkah awal yang kuat untuk kamu yang ingin mulai terjun ke pasar.
Tapi ingat, meskipun Long terlihat mudah, tetap butuh analisis, manajemen risiko, dan disiplin. Jangan asal beli hanya karena ikut-ikutan. Gunakan strategi ini sebagai alat untuk memahami pergerakan pasar, bukan sebagai jaminan keuntungan instan.
Diversifikasi adalah strategi investasi yang melibatkan penyebaran dana ke berbagai jenis aset atau instrumen untuk mengurangi risiko. Tujuan utama dari diversifikasi adalah meminimalkan potensi kerugian dengan tidak menempatkan seluruh dana investasi di satu tempat. Dengan berinvestasi di berbag
Ethereum Improvement Proposal (EIP) adalah dokumen teknis yang menjelaskan standar baru atau pembaruan untuk blockchain Ethereum. EIP digunakan untuk mengusulkan perubahan, baik untuk aspek teknis yang berkaitan dengan protokol Ethereum, maupun bagi standar kontrak pintar (smart contract) dan API
Difficulty Bomb adalah istilah yang merujuk pada mekanisme dalam jaringan blockchain, khususnya Ethereum, yang bertujuan untuk meningkatkan kesulitan penambangan secara bertahap. Mekanisme ini dirancang untuk memperlambat waktu produksi blok, membuat proses penambangan menjadi lebih sulit seiring
Diamond hands adalah istilah yang digunakan dalam komunitas investasi, khususnya dalam dunia aset kripto dan saham, untuk menggambarkan investor yang tetap bertahan pada aset mereka meskipun menghadapi volatilitas harga yang tinggi. Investor dengan diamond hands menolak untuk menjual aset mereka,
Kalau kamu mulai masuk ke dunia investasi, terutama di aset digital atau produk keuangan berbasis bunga, kamu pasti pernah melihat istilah APY. Meski sering muncul, banyak orang masih bingung sebenarnya apa itu APY, dan bagaimana cara kerjanya. Dalam artikel ini, kita akan bahas secara tuntas dan