Investasi Saham Berapa Lama? Ini Waktu Ideal untuk Pemula!
Investasi saham merupakan salah satu instrumen keuangan yang populer di kalangan investor karena potensi imbal hasil yang tinggi. Namun, pertanyaan umum yang sering muncul adalah investasi saham berapa lama sebaiknya dilakukan agar memberikan hasil maksimal. Jawabannya tergantung pada horizon waktu, profil risiko, dan tujuan keuangan masing-masing investor.
Pada artikel ini kamu akan menemukan durasi ideal investasi saham, perbedaan horizon waktu, serta apakah ada perbedaan signifikan antara durasi saham di pasar Indonesia dan saham Amerika.
Sebaiknya Investasi Saham Berapa Lama?
Dalam investasi saham, terdapat tiga horizon waktu utama yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Pemilihan horizon ini harus disesuaikan dengan toleransi risiko dan tujuan keuangan kamu. Cek selengkapnya pada penjelasan berikut.
Jangka Pendek (kurang dari 1 tahun)
Strategi investasi jangka pendek lebih mirip trading, di mana kamu berusaha memanfaatkan fluktuasi harga harian atau mingguan untuk meraih keuntungan cepat. Risikonya cukup tinggi karena harga saham mudah terpengaruh berita, sentimen pasar, dan volatilitas.
Meskipun potensi return besar, kerugian juga bisa signifikan jika prediksi meleset. Durasi ini cocok bagi investor berpengalaman yang memiliki toleransi risiko tinggi serta waktu luang untuk memantau pasar secara intensif.
Jangka Menengah (1-5 tahun)
Di investasi saham jangka menengah, kamu biasanya fokus pada pertumbuhan moderat dengan menggabungkan analisis teknikal dan fundamental. Risiko lebih rendah dibanding jangka pendek, meski fluktuasi harga tetap mungkin terjadi.
Return yang dihasilkan cenderung lebih stabil. Cocok untuk investor dengan profil risiko moderat yang memiliki tujuan keuangan jangka menengah, seperti membeli rumah atau kendaraan.
Jangka Panjang (lebih dari 5 tahun)
Pendekatan ini dikenal sebagai buy and hold, saham dibeli dan dipegang dalam waktu lama untuk memanfaatkan efek compounding serta pertumbuhan perusahaan. Fluktuasi jangka pendek bisa diatasi seiring berjalannya waktu, dengan return historis rata-rata 10-15% per tahun di pasar saham global.
Risiko secara keseluruhan lebih rendah karena ada waktu yang cukup untuk pemulihan saat pasar turun. Investasi saham jangka panjang ini paling sesuai untuk sebagian besar investor, terutama pemula atau mereka yang memiliki toleransi risiko rendah hingga menengah. Sangat ideal untuk tujuan jangka panjang seperti dana pensiun, biaya pendidikan anak, atau membangun kekayaan.
Secara umum, investasi saham sebaiknya jangka panjang karena data historis menunjukkan bahwa semakin lama kamu memegang saham berkualitas, semakin tinggi probabilitas return positif. Investor legendaris seperti Warren Buffett menerapkan prinsip “holding period forever” untuk saham perusahaan unggul.
Perbedaan Strategi Investasi Saham Indonesia vs Saham Amerika
Prinsip utama bahwa investasi jangka panjang lebih optimal dalam jawaban dari pertanyaan sebaiknya investasi saham berapa lama tetaplah berlaku sama, baik untuk saham Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI) maupun saham Amerika di NYSE atau NASDAQ. Meski begitu, ada beberapa perbedaan penting yang bisa mempengaruhi strategi kamu sebagai investor.
Ukuran dan Likuiditas Pasar
Pasar saham Amerika jauh lebih besar dan likuid, dengan kapitalisasi pasar mencapai triliunan dolar serta ribuan perusahaan dari berbagai sektor, termasuk raksasa teknologi seperti Apple dan Amazon.
Hal ini membuat saham AS lebih mudah dibeli atau dijual tanpa mempengaruhi harga signifikan. Pasar Indonesia lebih kecil, dengan likuiditas lebih rendah, sehingga fluktuasi bisa lebih tajam pada saham tertentu.
Jam Perdagangan dan Akses
BEI beroperasi pada jam kerja Indonesia, yaitu pukul 09:00–15:00 WIB, yang tentu lebih nyaman bagi investor lokal. Sementara itu, NYSE dan NASDAQ buka pada malam hingga dini hari waktu Indonesia, sehingga kamu perlu menyesuaikan jadwal jika ingin aktif berinvestasi di saham AS.
Tapi jangan khawatir karena di Reku jam trading tersedia lebih lama yaitu 24 jam, kamu bisa lihat informasi lengkapnya disini : Trading Saham AS di Reku Bisa 24 Jam
Volatilitas dan Diversifikasi
Saham Indonesia cenderung lebih sensitif terhadap faktor domestik, seperti kondisi politik dan ekonomi lokal. Sementara saham AS umumnya lebih stabil berkat diversifikasi sektor yang lebih luas dan pengaruh global.
Meski demikian, pendekatan jangka panjang tetap direkomendasikan untuk kedua pasar, karena memberikan ruang bagi efek compounding dan mengurangi dampak volatilitas jangka pendek.
Intinya, meskipun terdapat perbedaan tersebut, rekomendasi utama tidak berubah yaitu pegang saham perusahaan berkualitas dalam jangka panjang untuk memaksimalkan return sambil menekan risiko.
Lalu, sebaiknya Investasi saham berapa lama? Jawaban terbaik adalah jangka panjang untuk sebagian besar investor, karena memberikan waktu bagi pertumbuhan dan pemulihan dari fluktuasi. Hindari jangka pendek kecuali kamu siap dengan risiko tinggi. Baik saham Indonesia maupun Amerika, prinsip ini berlaku. Pilih perusahaan fundamental kuat dan diversifikasi portofolio kamu.
Ingin Untung di Pasar Global?
Beli saham Amerika dari berbagai perusahaan ternama seperti McDonalds, Google, Apple, Microsoft, Unilever, hingga Tesla dari Reku. Dengan biaya transaksi rendah, kamu sudah bisa jadi investor global. Download aplikasi reku sekarang!


