
Dalam dunia perdagangan crypto, ada berbagai jenis order type yang digunakan oleh para trader untuk melakukan transaksi sesuai dengan kebutuhannya. Order type digunakan untuk mengatur dan menentukan bagaimana atau kapan suatu transaksi akan dieksekusi.
Ada beberapa order type yang biasa digunakan dalam crypto, yaitu:
1. Market Order
Market order adalah jenis order yang dieksekusi secara instan dengan harga terbaik yang tersedia di pasar. Jenis order ini sangat cocok bagi trader yang ingin masuk atau keluar dari posisi dengan cepat tanpa harus menunggu harga tertentu. Karena dieksekusi langsung, market order sering digunakan dalam kondisi pasar yang bergerak cepat atau saat trader ingin memastikan bahwa order mereka segera tereksekusi.
Namun, kekurangan dari market order adalah adanya potensi slippage, terutama dalam pasar yang volatil. Slippage terjadi ketika harga eksekusi berbeda dari harga yang diharapkan karena pergerakan harga yang cepat. Selain itu, dalam pasar dengan likuiditas rendah, market order dapat menyebabkan trader mendapatkan harga yang kurang menguntungkan karena terbatasnya jumlah aset yang tersedia pada harga tertentu.
2. Limit Order
Limit order memungkinkan trader menetapkan harga tertentu untuk membeli atau menjual aset kripto. Dengan limit order, trader memiliki kendali lebih besar atas harga eksekusi dibandingkan dengan market order. Order ini hanya akan tereksekusi jika harga aset mencapai atau melewati level yang telah ditentukan. Misalnya, jika seorang trader ingin membeli Bitcoin di harga $40.000, mereka bisa menetapkan limit order, dan order hanya akan dieksekusi saat harga turun ke level tersebut.
Keunggulan limit order adalah trader bisa menghindari slippage dan mendapatkan harga yang diinginkan. Namun, kelemahannya adalah tidak ada jaminan bahwa order akan tereksekusi, terutama jika harga pasar tidak mencapai level yang telah ditentukan. Dalam kondisi pasar yang volatil, limit order bisa tetap tidak tereksekusi jika harga hanya mendekati tetapi tidak mencapai batas yang ditetapkan.
3. Stop Order
Stop order adalah jenis order yang digunakan untuk mengontrol risiko dan melindungi keuntungan dalam trading. Stop order bekerja dengan menetapkan harga pemicu tertentu yang akan mengaktifkan order beli atau jual ketika harga pasar mencapai level tersebut. Jenis stop order sering digunakan untuk membatasi kerugian atau mengamankan keuntungan tanpa harus memantau pasar secara terus-menerus.
Terdapat dua jenis stop order utama: Stop Loss Order dan Stop Limit Order. Stop Loss Order membantu trader membatasi kerugian dengan menutup posisi secara otomatis saat harga bergerak berlawanan dengan ekspektasi mereka. Sementara itu, Stop Limit Order memungkinkan trader untuk menetapkan harga tertentu setelah stop order dipicu, sehingga mereka dapat mengontrol harga eksekusi dengan lebih baik, meskipun dengan risiko order tidak tereksekusi jika harga pasar bergerak terlalu cepat.
4. Trailing Stop Order
Trailing stop order adalah variasi dari stop order yang bergerak secara dinamis mengikuti pergerakan harga aset. Jenis order ini dirancang untuk membantu trader mengamankan keuntungan saat harga bergerak ke arah yang menguntungkan sambil tetap memberikan perlindungan terhadap potensi pembalikan harga. Jika harga aset bergerak naik, trailing stop akan ikut naik dengan selisih tertentu, tetapi jika harga turun, stop order akan tetap di posisi terakhir tanpa berubah.
Keunggulan trailing stop order adalah kemampuannya untuk mengikuti tren pasar secara otomatis tanpa perlu penyesuaian manual. Hal ini sangat berguna bagi trader yang ingin tetap memperoleh keuntungan maksimal dalam kondisi pasar yang bullish tanpa takut kehilangan keuntungan akibat pembalikan harga mendadak. Namun, jika selisih atau trailing gap yang digunakan terlalu kecil, order bisa tereksekusi lebih cepat sebelum harga benar-benar mencapai potensi keuntungannya.
5. Conditional Order
Conditional order adalah jenis order yang hanya akan dieksekusi ketika kondisi tertentu di pasar terpenuhi. Trader dapat menetapkan parameter seperti harga, volume, atau indikator teknikal tertentu sebagai pemicu order. Misalnya, seorang trader bisa mengatur order beli hanya jika harga Bitcoin melewati level resistance tertentu, atau menjual aset jika indikator RSI menunjukkan kondisi overbought.
Jenis order ini sangat fleksibel dan memberikan trader kendali lebih besar dalam strategi trading mereka. Dengan conditional order, trader dapat mengeksekusi strategi yang lebih kompleks tanpa harus terus-menerus memantau pasar. Namun, seperti limit order dan stop order, tidak ada jaminan bahwa order akan tereksekusi jika kondisi yang ditentukan tidak terjadi atau pasar bergerak terlalu cepat.
Dalam perdagangan crypto, Sobat Reku wajib memilih order type yang sesuai dengan kebutuhan strategi trading kamu. Pastikan Sobat Reku sudah mempertimbangkan semua risiko dan alat analisis mana yang ini digunakan dalam strategi ya!
Foto diambil dari drobotdean on Freepik