MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
21 Mitos Bitcoin yang Keliru, Menjelaskan Fakta Sebenarnya
Teori
Bagikan!

21 Mitos Bitcoin yang Keliru, Menjelaskan Fakta Sebenarnya

30 April 2024
9 menit membaca
21 Mitos Bitcoin yang Keliru, Menjelaskan Fakta Sebenarnya

Bitcoin, mata uang digital pertama di dunia, telah menjadi topik panas dalam beberapa tahun terakhir. Namun, masih banyak mitos yang keliru mengenai Bitcoin yang beredar di masyarakat.

Artikel ini akan membantumu memahami fakta sebenarnya tentang Bitcoin. Mari kita bahas satu per satu untuk menghilangkan keraguan yang ada.

1. Bitcoin adalah Skema Ponzi

Salah satu mitos paling umum yang beredar adalah menganggap Bitcoin sebagai skema ponzi. Namun, ini adalah pemahaman yang keliru. Bitcoin bukanlah skema ponzi. Bitcoin adalah teknologi baru yang menggunakan teknologi blockchain untuk menciptakan sistem transaksi terdesentralisasi.

Dalam skema ponzi, investor bergantung pada investasi orang lain untuk mendapatkan keuntungan. Bitcoin, di sisi lain, didasarkan pada teknologi yang transparan dan tidak melibatkan pihak ketiga. Nilai Bitcoin tidak bergantung pada seorang individu atau entitas tertentu.

2. Bitcoin adalah Gelembung Spekulasi

Banyak orang berpendapat bahwa Bitcoin sebagai gelembung spekulasi yang sewaktu-waktu bisa meledak. Namun, penting untuk diingat bahwa harga Bitcoin dipengaruhi oleh hukum penawaran dan permintaan pasar. Volatilitas harga Bitcoin adalah normal pada tahap awal perkembangannya.

Selain itu, jangan lupa bahwa teknologi blockchain di balik Bitcoin memiliki potensi yang luas dan sedang berkembang. Industri dan perusahaan besar sedang mengadopsi teknologi tersebut. Jadi, tidak benar untuk menganggap Bitcoin hanya sebagai gelembung spekulasi belaka.

3. Bitcoin Pernah Diretas Beberapa Kali

Bitcoin memang pernah mengalami beberapa insiden peretasan yang terkenal, tetapi penting untuk memahami bahwa insiden tersebut kebanyakan terjadi pada platform dan layanan yang terkait dengan Bitcoin, bukan pada Bitcoin itu sendiri.

Meskipun ada risiko peretasan dalam crypto, protokol Bitcoin sendiri sangat aman dan tahan terhadap berbagai serangan. Ketika menggunakan Bitcoin dengan bijak, dengan menjaga keamanan kunci privatmu, risiko peretasan dapat diminimalkan.

4. Bitcoin Terlalu Rumit untuk Dipakai

Mitos ini muncul karena persepsi bahwa Bitcoin adalah teknologi kompleks yang sulit dipahami dan digunakan oleh banyak orang. Namun, pada kenyataannya, menggunakan Bitcoin tidaklah sekompleks yang dibayangkan.

Ada berbagai aplikasi dan dompet digital yang dirancang dengan antarmuka pengguna yang intuitif untuk memudahkan pengguna dalam melakukan transaksi Bitcoin. Bitcoin juga dapat digunakan dengan mudah melalui smartphone atau melalui sistem pembayaran online yang diterima secara luas.

Dengan sedikit kesabaran dan pemahaman dasar, tidak sulit untuk mulai menggunakan Bitcoin dalam kehidupan sehari-hari.

5. Bitcoin Tidak Transparan dan Anonim

Mitos ini mengklaim bahwa Bitcoin adalah alat pembayaran yang sulit dilacak dan tidak transparan. Namun, sebenarnya, blockchain Bitcoin adalah buku besar publik yang terbuka dan dapat diakses oleh siapa saja.

Walaupun identitas pengguna Bitcoin tersembunyi di balik alamat kriptografi, setiap transaksi yang pernah dilakukan dapat dilihat oleh siapapun secara online. Ini berarti, meskipun anonim, setiap transaksi tetap transparan dan dapat diketahui.

6. Bitcoin Mendukung Pencucian Uang

Banyak orang percaya bahwa Bitcoin adalah alat bagi pencuci uang dan pelaku kejahatan. Namun, sebenarnya, Bitcoin adalah jauh dari dukungan untuk kegiatan ilegal tersebut.

Kenyataannya, teknologi blockchain yang digunakan oleh Bitcoin sangat transparan. Setiap transaksi dapat dipantau, dan jejak transaksi dapat diperiksa secara publik. Masalah pencucian uang umumnya terjadi di pasar gelap yang menggunakan mata uang fiat tradisional.

Selain itu, banyak negara sekarang telah mengatur Bitcoin untuk mencegah penyalahgunaan, dan kerja sama antar negara meningkat untuk melawan aktivitas ilegal.

7. Bitcoin Bukan Alat Pembayaran

Salah satu mitos yang keliru adalah menganggap Bitcoin tidak berguna sebagai alat pembayaran dalam kehidupan sehari-hari. Namun, kenyataannya, Bitcoin dapat digunakan untuk melakukan pembelian di berbagai tempat secara online dan offline.

Banyak bisnis online besar yang telah mengadopsi Bitcoin sebagai metode pembayaran, dan beberapa toko fisik juga mulai menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran. Bitcoin memungkinkan transfer nilai dalam skala global dengan cepat dan dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan layanan keuangan tradisional.

Baca Juga: Legalitas Bitcoin di Indonesia, Apa Saja yang Perlu Kamu Ketahui?

8. Bitcoin Berbahaya Bagi Lingkungan

Salah satu mitos yang keliru adalah mengklaim bahwa Bitcoin adalah ancaman bagi lingkungan karena konsumsi energi yang tinggi. Memang benar bahwa proses pertambangan Bitcoin membutuhkan sumber daya energi yang signifikan, tetapi penting untuk melihat gambaran yang lebih luas.

Perlu diingat bahwa sistem keuangan tradisional juga membutuhkan konsumsi energi yang besar. Selain itu, inovasi teknologi terus menghasilkan solusi yang ramah lingkungan, seperti penggunaan energi terbarukan untuk pertambangan Bitcoin.

Oleh karena itu, sementara Bitcoin memiliki dampak lingkungan, perlu diingat bahwa ada upaya dan kemajuan dalam mengurangi dampak tersebut.

9. Harga Bitcoin Stagnan Sejak 2017

Ada mitos bahwa harga Bitcoin telah stagnan sejak 2017 dan tidak ada potensi pertumbuhan lebih lanjut. Namun, fakta menunjukkan bahwa harga Bitcoin telah mengalami fluktuasi yang signifikan sejak saat itu.

Pada 2017, Bitcoin mencapai rekor harga tertinggi, tetapi harganya turun secara dramatis setelahnya. Tetapi, sejak saat itu, harga Bitcoin telah mengalami periode pertumbuhan kembali yang kuat hingga mencapai rekor tertinggi baru di 2024. Ini menunjukkan bahwa Bitcoin masih memiliki potensi pertumbuhan di masa depan.

10. Bitcoin Hanya Ditujukan Bagi Individu yang Melek Teknologi

Banyak orang berpikir bahwa Bitcoin hanya untuk orang-orang yang memahami teknologi dan memiliki pengetahuan yang mendalam tentang mata uang digital. Ini adalah pemahaman yang keliru.

Saat ini, ada banyak aplikasi dan platform yang dirancang untuk membuat penggunaan Bitcoin lebih mudah bagi semua orang. Kamu tidak perlu menjadi ahli teknologi untuk menggunakan Bitcoin dalam kehidupan sehari-hari. Semakin banyak sumber daya dan bantuan tersedia bagi pemula untuk memahami dan menggunakan Bitcoin dengan lebih mudah.

11. Bitcoin Tidak Memiliki Nilai Intrinsik

Beberapa orang berpikir bahwa Bitcoin tidak memiliki nilai intrinsik dan hanya bergantung pada persepsi orang lain. Namun, valuasi Bitcoin didasarkan pada berbagai faktor ekonomi dan teknologi.

Ketika mempertimbangkan nilai Bitcoin, perlu memahami bahwa Bitcoin menawarkan banyak manfaat, seperti transaksi global cepat, keamanan yang tinggi, dan kemampuan mengurangi biaya transfer uang secara signifikan. Nilai-nilai ini memberikan Bitcoin basis nilai intrinsik yang kuat.

12. Bitcoin Terlalu Volatil untuk Penggunaan Praktis

Volatilitas harga adalah mitos lain yang sering dikaitkan dengan Bitcoin. Namun, penting untuk diingat bahwa harga Bitcoin tidak akan selalu volatil seperti sekarang ini.

Seiring dengan berkembangnya penetrasi dan penerimaan Bitcoin secara global serta adopsi oleh institusi-institusi, pasar Bitcoin diperkirakan akan menjadi lebih stabil. Dalam beberapa tahun ke depan, Bitcoin akan menjadi mata uang yang lebih stabil dan dapat digunakan dalam penggunaan sehari-hari.

13. Bitcoin Dikendalikan oleh Satu Entitas

Beberapa orang menganggap bahwa Bitcoin dikendalikan oleh satu entitas, seperti pengembang atau perusahaan tertentu. Namun, tidak ada entitas tunggal yang mengendalikan Bitcoin.

Bitcoin didesain sedemikian rupa agar menjadi mata uang terdesentralisasi. Keputusan-keputusan tentang perkembangan Bitcoin dibuat oleh komunitas pengguna dan pengembang yang terlibat dalam jaringan Bitcoin. Setiap orang di jaringan memiliki peran penting dan keputusan diambil melalui konsensus.

14. Bitcoin adalah Gelembung yang Akan Segera Meledak

Ada mitos yang mengklaim bahwa Bitcoin adalah bubble yang akan segera meledak. Namun, cerita ini tidak berdasar pada fakta dan menyimpang dari perkembangan yang terjadi di industri crypto.

Sementara harga Bitcoin dapat mengalami fluktuasi signifikan, ini adalah bagian dari proses pertumbuhan dan arus pasar yang normal. Jika melihat Bitcoin dalam jangka panjang, potensinya untuk menjadi aset bernilai tidak dapat diabaikan secara keseluruhan.

Baca Juga: Kelebihan Bitcoin Dibanding Mata Uang Fiat, Cek Yuk!

15. Bitcoin Hanya untuk Kegiatan Kriminal

Mitos ini muncul karena Bitcoin digunakan dalam beberapa kasus kejahatan seperti transaksi ilegal di pasar gelap. Namun, perlu diingat bahwa mata uang tradisional juga sering digunakan dalam kegiatan kriminal.

Hanya karena terdapat beberapa kasus penyalahgunaan Bitcoin, tidak berarti bahwa Bitcoin sendiri telah menciptakan kejahatan. Faktanya, sektor keuangan tradisional dapat melihat kejahatan yang jauh lebih masif.

Bitcoin telah membuka pintu untuk inovasi baru dan manfaat ekonomi yang besar yang tidak dapat diabaikan hanya karena beberapa kasus penyalahgunaan.

16. Bitcoin Akan Kalah dari Altcoin

Banyak orang berpikir bahwa Bitcoin akan kalah dari alternatif crypto atau altcoin. Namun, Bitcoin tetap menjadi mata uang digital terdepan dan sangat populer dengan kapitalisasi pasar yang jauh lebih tinggi dari altcoin lainnya.

Meskipun altcoin menawarkan beberapa keunggulan khusus, Bitcoin tetap menjadi pilihan utama banyak investor dan pedagang di pasar crypto. Kepercayaan dan popularitas Bitcoin yang telah dibangun selama bertahun-tahun tidak bisa dengan mudah digantikan oleh altcoin.

17. Bitcoin Tidak Memiliki Kegunaan di Dunia Nyata

Ada anggapan bahwa Bitcoin hanya ada di dunia maya dan tidak memiliki kegunaan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Namun, ini tidak benar. Saat ini, ada banyak bisnis yang menerima Bitcoin sebagai metode pembayaran.

Bitcoin juga digunakan sebagai alat investasi dan sebagai sarana pengiriman uang internasional yang cepat dan transparan. Dalam beberapa kasus, Bitcoin bahkan digunakan sebagai bentuk penyelesaian transaksi di sektor perusahaan seperti impor dan ekspor.

18. Bitcoin Hanyalah Aset Spekulatif

Ada mitos yang menyederhanakan Bitcoin hanya sebagai aset spekulatif tanpa guna lain. Namun, Bitcoin memiliki potensi sebagai bentuk mata uang yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan.

Nilai Bitcoin terbentuk melalui penawaran dan permintaan pasar, yang memungkinkan investasi Bitcoin sebagai aset. Namun, Bitcoin juga memungkinkan transaksi peer-to-peer dan pengiriman uang internasional dengan biaya rendah, sehingga memiliki fungsi yang lebih dari sekadar aset spekulatif.

19. Transaksi Bitcoin Lambat dan Mahal

Mitos ini menyatakan bahwa transaksi Bitcoin memakan waktu lama dan biayanya mahal. Namun, di masa kini, teknologi dan peningkatan kapasitas jaringan Bitcoin telah mengatasi masalah ini.

Transaksi Bitcoin biasanya memerlukan waktu beberapa menit hingga selesai, yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan sistem transfer melalui perantara yang dapat memakan waktu berminggu-minggu. Selain itu, biaya transaksi Bitcoin juga dapat disesuaikan sesuai dengan prioritas pengguna, memungkinkan penggunaan transaksi cepat dan biaya murah.

20. Investasi Crypto Sama dengan Perjudian

Beberapa orang mengatakan bahwa investasi dalam aset crypto seperti permainan judi. Namun, perbedaan utama antara keduanya adalah investasi crypto melibatkan penelitian dan analisis yang cermat sebelum mengambil keputusan.

Investasi crypto juga berdasarkan pada teknologi blockchain dan potensi manfaat yang ditawarkan oleh mata uang digital tersebut.

Jadi, investasi crypto memang melibatkan risiko, pendekatannya lebih tentang investasi jangka panjang dengan pemahaman terhadap industri dan teknologi yang mendasarinya.

21. Investasi Aset Crypto Ilegal

Mitos ini muncul karena beberapa negara atau yurisdiksi mungkin memiliki peraturan yang berbeda dalam memkamung mata uang digital. Namun, secara umum, investasi dalam aset crypto tidak illegal.

Banyak negara telah secara resmi mengakui dan mengatur penggunaan aset crypto, dan bahkan ada bursa terkemuka yang secara legal menyediakan tempat untuk membeli dan menjual aset crypto. Tentu saja, sebelum melakukan investasi, penting untuk memahami peraturan yang berlaku di wilayahmu.

Baca Juga: Mengapa Harga Bitcoin Bisa Mahal? 5 Penyebab Utamanya

Dalam artikel ini, kita telah membahas 21 mitos yang keliru mengenai Bitcoin dan memberikan penjelasan fakta yang sebenarnya. 

Bitcoin bukanlah skema ponzi atau gelembung spekulasi, tidak mendukung pencucian uang, tidak berbahaya bagi lingkungan, dan bukanlah alat yang digunakan hanya untuk kegiatan kriminal. Bitcoin adalah teknologi baru yang semakin diterima dan digunakan di dunia nyata.

Ada beberapa masalah yang perlu dipecahkan, seperti volatilitas harga dan kegunaan praktis, tetapi berkembangnya teknologi dan adopsi yang semakin besar oleh berbagai pihak menunjukkan bahwa Bitcoin memiliki potensi besar di masa depan. Jadi, jangan biarkan mitos yang keliru menghalangi pemahamanmu tentang Bitcoin.

Dari bukan skema ponzi hingga bukan aset yang hanya untuk para kriminal, Bitcoin terus membuktikan dirinya sebagai teknologi revolusioner yang semakin diterima di seluruh dunia.

Namun, dengan beberapa tantangan seperti volatilitas harga dan kegunaan praktis, penting bagi kita untuk memilih platform yang tepat untuk memulai perjalanan investasi crypto kita.

Reku hadir sebagai solusi, menyediakan platform dan aplikasi yang memudahkan serta aman untuk membeli dan menjual Bitcoin, Ethereum, dan koin lainnya dengan biaya transaksi termurah.

Dengan memanfaatkan layanan Reku, kamu dapat memulai eksplorasi dalam dunia crypto dengan percaya diri dan tanpa kendala. Jadi, mari bersama-sama mengembangkan pemahaman yang lebih luas tentang crypto, dengan Reku sebagai mitra kamu!

Foto diambil dari Freepik