Perbedaan Scalping dan Swing Saham: Mana yang Cocok untuk Kamu?
Dalam dunia trading, ada banyak strategi yang bisa kamu pilih sesuai waktu, profil risiko, dan gaya analisis. Dua strategi yang paling sering dibandingkan adalah scalping dan swing trading. Banyak trader pemula masih bingung soal perbedaan scalping dan swing saham, karena keduanya sama-sama fokus pada momen harga jangka pendek, tapi sebenarnya punya metode serta karakter yang jauh berbeda.
Artikel ini akan membahas secara lengkap perbedaan keduanya, mulai dari cara kerja, timeframe, risiko, sampai siapa yang cocok memakai strategi tersebut.
Apa Itu Scalping?
Sebelum memahami perbedaan scalping dan swing saham, kamu perlu tahu definisinya. Scalping adalah strategi trading yang bertujuan mengambil keuntungan sangat kecil dalam waktu super singkat. Biasanya, trader hanya menahan posisi beberapa detik hingga beberapa menit.
Scalper biasanya membuka banyak posisi dalam satu hari, mengandalkan volatilitas kecil untuk menghasilkan profit yang konsisten. Karena itu, strategi ini menuntut fokus tinggi dan kemampuan membuat keputusan cepat.
Ciri-ciri scalping:
- Timeframe sangat pendek
- Banyak transaksi dalam sehari
- Profit kecil tapi sering
- Cocok untuk pasar yang sangat likuid
- Membutuhkan monitoring intensif
Apa Itu Swing Trading?
Berbeda dengan scalping, swing trading adalah strategi yang menahan posisi lebih lama, mulai dari beberapa hari sampai beberapa minggu. Swing trader biasanya memanfaatkan “ayunan harga” atau market swing untuk menangkap profit yang lebih besar.
Swing trader menggabungkan analisis teknikal dan sentimen pasar untuk menilai momen pembalikan atau kelanjutan tren. Karena timeframe-nya lebih panjang, strategi ini tidak membutuhkan pemantauan layar terus-menerus.
Ciri-ciri swing trading:
- Timeframe menengah
- Jumlah transaksi lebih sedikit
- Potensi profit lebih besar
- Mengandalkan analisis teknikal dan tren
- Tidak perlu memantau pasar setiap menit
Perbedaan Scalping dan Swing Saham
Inilah bagian inti dari perbedaan scalping dan swing saham. Meski sama-sama trading aktif, keduanya punya perbedaan signifikan yang memengaruhi cara kerja dan strategi yang digunakan.
1. Timeframe
- Scalping: hitungan detik – menit
- Swing: hitungan hari – minggu
Ini adalah perbedaan paling jelas. Scalper fokus jangka ultra-pendek, sementara swing trader bermain dalam jangka lebih luas.
2. Jumlah Transaksi
- Scalping: puluhan hingga ratusan posisi per hari
- Swing: beberapa posisi dalam sebulan
Scalping menghasilkan profit dari frekuensi, sedangkan swing dari besarnya pergerakan harga.
3. Keuntungan dan Risiko
- Scalping: profit kecil tapi sering, risiko per transaksi rendah
- Swing: profit lebih besar tapi risiko harga berbalik juga lebih tinggi
Keduanya memiliki risiko, namun karakternya berbeda.
4. Waktu dan Fokus
- Scalping: butuh fokus tinggi, harus mantau layar terus
- Swing: lebih santai, cukup cek pergerakan harian
Ini membuat swing trading lebih cocok untuk orang yang punya pekerjaan lain.
5. Jenis Saham yang Cocok
- Scalping: saham sangat likuid, dengan spread kecil
- Swing: saham yang punya tren jelas dan pola teknikal stabil
6. Analisis yang Digunakan
- Scalping: price action cepat, indikator jangka pendek (MA 5–20, volume, level bid–offer)
- Swing: indikator tren, pola candlestick, support–resistance, MA 20–200
Mana yang Lebih Cocok, Scalping atau Swing?
Mengetahui perbedaan scalping dan swing saham akan membantu kamu memilih gaya trading yang sesuai.
Pilih scalping jika:
- Kamu punya banyak waktu memantau pasar
- Kamu suka keputusan cepat
- Kamu nyaman dengan profit kecil tapi konsisten
- Kamu punya mental tahan tekanan
Pilih swing trading jika:
- Kamu tidak bisa melihat grafik setiap menit
- Kamu lebih suka analisis yang tenang
- Kamu ingin menangkap profit dari pergerakan harga lebih besar
- Kamu ingin menghindari stres intens scalping
Tidak ada strategi yang 100% lebih baik. Semuanya kembali pada waktu, kebiasaan, dan psikologi trading masing-masing.
Secara keseluruhan, perbedaan scalping dan swing saham terletak pada timeframe, jumlah transaksi, potensi profit, risiko, dan cara kerja strategi. Scalping cocok untuk trader yang ingin bergerak cepat dan aktif, sedangkan swing trading lebih cocok untuk trader yang ingin memanfaatkan tren tanpa harus memantau pasar terus-menerus. Dengan memahami karakter kedua strategi ini, kamu bisa menentukan metode mana yang paling pas untuk gaya trading kamu sendiri.
Aplikasi Crypto Indonesia untuk Staking dan Trading
Gabung bersama jutaan pengguna lain di Reku, aplikasi crypto Indonesia yang menawarkan fitur staking crypto dan trading yang aman. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi!

