Tentang XRP Coin dan Peluang Investasinya di Masa Depan
Ripple atau XRP coin adalah nama yang sudah tidak yang asing bagi mereka yang berinvestasi cryptocurrency.
Buat kamu yang masih merasa asing dan tidak tahu apa itu Ripple, tidak usah khawatir karena artikel ini akan mengajakmu mengetahui apa sih sebenarnya Ripple itu.
XRP coin bukanlah sekedar coin dari perusahaan bernama Ripple yang bisa diperjualbelikan di crypto exchange seperti Rekeningku.com. XRP coin berfungsi sebagai crypto yang mendisrupsi sistem keuangan konvensional seperti bank dengan memakai teknologi blockchain yang terdesentralisasi dan open source.
Seperti yang sudah banyak diketahui bahwa mentransfer uang adalah kegiatan yang–lucunya–membutuhkan uang juga. Ripple adalah solusi bagi permasalahan ini dengan menciptakan teknologi yang akan mempermudah dan mempermurah proses pengiriman uang.
Yuk lebih mengenal Ripple
Semua bermula ketika Ryan Fugger menciptakan RipplePay. Pada 2004, Fugger ingin menjadikan RipplePay tidak hanya sebagai teknologi pengiriman uang, namun juga membuat RipplePay menjadi sistem keuangan serta pembayaran terdesentralisasi yang dapat digunakan oleh komunitas untuk menciptakan currency-nya sendiri. Sebuah ide yang sangat menarik. Bahkan ide RipplePay dari Fugger sudah muncul sebelum kelahiran Bitcoin (BTC).
Namun mimpi besar tersebut belum dapat sepenuhnya dijalankan karena pada waktu itu teknologi blockchain belum diterapkan, mengingat Bitcoin–sebagai cryptocurrency pertama yang hadir dengan menggunakan blockchain–baru tercipta pada tahun 2009.
Tentu perjalanan Ripple tidak berhenti sampai di situ. Apabila keterbatasan teknologi yang dihadapi Fugger menghentikan perkembangan Ripple, sudah pasti tidak ada XRP coin yang kita kenal sekarang.
Kemudian pada tahun 2012 Jed McCaleb, menawarkan gagasan yang akan melengkapi kinerja Ripple. McCaleb sendiri pada tahun 2011 mulai melakukan pengembangan sistem digital currency yang mana setiap transaksi yang terjadi dapat diverifikasi dengan menggunakan jaringan antar pengguna. Nah, teknologi blockchain mulai digunakan di sini. Sistem ini berbeda dengan sistem verifikasi Bitcoin yang memerlukan miners untuk melakukan validasi.
Setelah melalui proses diskusi, akhirnya McCaleb dan kawan-kawan mulai menjalankan kembali RipplePay, namun dengan nama baru yaitu OpenCoin. Nama OpenCoin tidak bertahan lama dan berganti menjadi Ripple Network pada tahun 2013. Pada tahun yang sama McCaleb meninggalkan perusahaannya dan mendirikan Stellar Lumens (XLM).
Pada tahun 2015, Ripple Network kembali berganti nama menjadi Ripple–nama cryptocurrency yang kita kenal sekarang.
Keunikan Ripple
Dalam situs Ripple (XRP coin), proyek ini menuliskan bahwa Ripple dapat mengirim uang ke segala penjuru dunia secara instan, efisien, biaya yang efektif, dan mudah.
Sejak awal Ripple memang sudah didesain untuk menjadi bagian dari sistem pembayaran yang dapat digunakan sehari-hari. Ripple mengklaim bahwa crypto ini dapat menangani 50.000 tps (transaction per second), meski dalam kenyataanya hanya dapat menjalankan 1500 tps. Angka tersebut menjanjikan transaksi yang dapat terjadi dalam kurun waktu 3-5 detik.
Cara kerja jaringan Ripple berbeda dari coin pada umumnya. Ia tidak menggunakan sistem proof of work (PoW) sebagaimana Bitcoin yang akhirnya menjadikan coin ini dapat ditambang; Ripple juga tidak menggunakan protokol proof of stake seperti Ethereum 2.0 atau coin baru lainnya. Ripple menjalankan sistemnya berdasarkan protokol konsensus yang akan memvalidasi transaksi.
Keunikan lain yang akan sedikit membingungkan adalah Ripple tidak menggunakan blockchain. Nah, kok bisa? Bukankah cryptocurrency dan blockchain adalah sepasang yang tak terpisahkan? Tunggu dulu, jangan panik. Ripple memiliki teknologinya sendiri yang bernama Ripple Protocol Consensus Algorithm (RPCA).
Meski demikian, teknologi yang dibawa oleh Ripple telah digunakan oleh beberapa bank. Hal ini membuktikan bahwa network yang telah dibangun Ripple telah diterapkan dan terbukti berfungsi karena berhasil diadopsi oleh berbagai institusi.
Tentang XRP coin
Suplai dari XRP coin adalah sebanyak 100.000.000.000 coin. XRP sendiri dikembangkan oleh Ripple Labs dan berfungsi seperti yang telah disebutkan di atas untuk melakukan transaksi pengiriman uang secara lebih mudah dan murah.
Transaksi XRP dapat lebih murah karena ia bekerja dengan menggunakan SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication) yang memberikan kemudahan secara finansial dan keamanan dalam melakukan transaksi antar bank dan institusi keuangan lainnya.
Koin-koin dari Ripple adalah perantara yang nantinya dapat ditukarkan kembali dengan mata uang yang diinginkan. Mengirim dolar atau euro? Mudah saja bagi Ripple.
Secara ringkas XRP coin memiliki fungsi berikut: sebagai perantara penukaran mata uang, transaksi internasional, pembayaran, dan instrumen investasi.
XRP coin sebagai investasi
Sama seperti proses pengambilan keputusan dalam memilih coin yang akan dijadikan tempat berinvestasi, pastikan kamu telah melakukan analisis fundamental terlebih dahulu. Istilah yang sering dipakai sekarang ini adalah DYOR alias Do Your Own Research.
Jangan pernah membeli coin hanya karena ikut-ikutan atau FOMO semata. Ingat, aset digital cryptocurrency ini selalu memiliki harga yang fluktuatif.
Ripple memang memiliki masa depan yang potensial karena kegunaannya dalam menyelesaikan masalah seluk-beluk perihal transfer uang yang memakan biaya. Di atas juga telah dituliskan bahwa teknologi Ripple telah digunakan oleh bank. Tetapi, keputusan dikembalikan lagi kepada para investor dan para pencari cuan.
Kalau sudah yakin dan merasa mantap setelah melakukan riset dan ingin segera membeli XRP coin, kalian bisa langsung install aplikasi Rekeningku.com. Apabila Ripple memudahkan kita dalam melakukan transaksi luar negeri, Rekeningku.com juga bisa memudahkanmu dalam membeli aset digital. Yuk mulai perjalanan crypto-mu sekarang!