AppLovin dan Robinhood Resmi Masuk ke Indeks S&P 500

Dua nama besar teknologi, AppLovin dan Robinhood Markets, akan segera masuk ke dalam indeks S&P 500. Perubahan ini akan berlaku efektif sebelum perdagangan dimulai pada 22 September, menurut pengumuman resmi dari S&P Global.
Langkah ini menandai tonggak penting bagi kedua perusahaan yang baru melantai di bursa pada 2021. AppLovin akan menggantikan MarketAxess Holdings, sedangkan Robinhood akan mengambil posisi milik Caesars Entertainment.
Dampak ke Harga Saham
Seperti biasanya ketika sebuah perusahaan masuk ke indeks besar, saham keduanya langsung melonjak. Dalam perdagangan after-hours pada Jumat, saham AppLovin dan Robinhood sama-sama naik sekitar 7%.
Hal ini bukan fenomena baru. Masuknya sebuah perusahaan ke S&P 500 biasanya mendorong kenaikan harga saham karena fund manager dan ETF yang melacak indeks tersebut harus membeli saham perusahaan baru agar portofolionya sesuai.
Namun, perjalanan menuju indeks ini tidak selalu mulus. Pada Desember lalu, saham AppLovin sempat anjlok 15% ketika S&P memilih Workday alih-alih memasukkannya. Robinhood juga mengalami kekecewaan serupa pada Juni lalu, ketika gagal masuk dalam rebalancing kuartalan.
Cek Harga Saham HOOD Disini!
Kinerja dan Latar Belakang Perusahaan
AppLovin dikenal sebagai perusahaan teknologi periklanan yang menyediakan software untuk iklan tertarget di aplikasi dan game mobile. Sahamnya telah menjadi salah satu bintang pasar: naik 278% pada 2023 dan bahkan melesat lebih dari 700% pada 2024. Meski begitu, pada 2025 performa mulai moderat, dengan kenaikan baru sekitar 51% hingga akhir pekan lalu.
Perusahaan ini juga sempat menarik perhatian publik ketika mengajukan tawaran untuk membeli bisnis TikTok di AS dari ByteDance, meski hingga kini belum ada kejelasan. Situasi makin menarik karena Presiden AS Donald Trump beberapa kali memperpanjang tenggat waktu penjualan unit TikTok tersebut.
Robinhood, di sisi lain, dikenal sebagai aplikasi trading saham yang populer di kalangan investor ritel. Perusahaan ini mencatat lonjakan pengguna selama era “meme stocks” seperti GameStop dan AMC Entertainment, di mana investor ritel berperan besar dalam menggerakkan harga saham.
Pada RUPS tahunan bulan Juni, seorang pemegang saham bahkan menanyakan kepada CEO Vlad Tenev soal kemungkinan masuk ke S&P 500. Tenev kala itu menjawab, “Sulit untuk direncanakan, tetapi semoga saja terjadi.” Kini, prediksi itu menjadi kenyataan.
Pergantian Konstituen: Siapa yang Tergusur?
Dengan masuknya AppLovin dan Robinhood, ada dua nama besar yang harus keluar dari indeks:
-
MarketAxess Holdings (spesialis perdagangan fixed income), yang sahamnya sudah turun 17% sejak awal tahun.
-
Caesars Entertainment (operator hotel dan kasino), yang anjlok 21% year-to-date.
Keduanya kini kehilangan status prestisius sebagai bagian dari indeks large-cap AS.
Tren Lebih Besar: S&P 500 dan Dominasi Teknologi
Perubahan ini menambah konsentrasi sektor teknologi dalam indeks S&P 500. Tahun ini, Datadog dan DoorDash juga sudah masuk lebih dulu, mencerminkan bagaimana sektor teknologi digital — baik itu software periklanan, e-commerce, maupun aplikasi trading — terus mendominasi lanskap pasar modal AS.
Hal ini sejalan dengan tren global, di mana perusahaan teknologi dengan pertumbuhan tinggi lebih cepat mencapai kapitalisasi pasar yang besar, sehingga memenuhi kriteria masuk indeks.
Kesimpulan
Masuknya AppLovin dan Robinhood ke S&P 500 adalah validasi besar bagi kedua perusahaan setelah perjalanan fluktuatif mereka sejak IPO 2021. AppLovin menunjukkan kemampuan beradaptasi di bisnis iklan digital, sementara Robinhood tetap menjadi ikon di kalangan investor ritel.
Bagi investor, langkah ini kemungkinan akan memberikan dukungan teknis pada harga saham dalam jangka pendek, karena aliran dana pasif dari ETF dan reksa dana indeks. Namun, kinerja jangka panjang akan tetap ditentukan oleh kemampuan masing-masing perusahaan untuk mempertahankan pertumbuhan dan menghadapi persaingan yang ketat.
Dengan latar belakang kuat di industri masing-masing, masuknya mereka ke indeks bergengsi ini bisa menjadi awal babak baru — baik untuk ekspansi bisnis maupun untuk menarik lebih banyak investor institusional.
.
.
.
.
.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.