Hari ini, Selasa, 26 Agustus 2025, pasar kripto kembali dikejutkan dengan penurunan harga Bitcoin (BTC) yang signifikan, anjlok 2,8% dalam 24 jam terakhir ke level US$111.806. Setelah sempat menggoda level US$115.000, “raja kripto” ini seolah kehilangan pijakan. Apa yang sebenarnya terjadi? Berikut adalah empat alasan utama di balik drama pasar yang bikin investor gelisah, berdasarkan informasi terpanas dari 24 jam terakhir!

Whale Buat Tsunami, Menjual BTC Miliaran Dolar!

Bayangkan ini: seorang “whale” – istilah untuk investor besar dengan dompet kripto super tebal – tiba-tiba melepas 30.000 BTC, senilai sekitar US$3,45 miliar! Aksi jual besar-besaran ini seperti melempar batu besar ke kolam kecil, menciptakan gelombang panik di pasar. Hasilnya? Flash crash yang memicu likuidasi posisi derivatif senilai lebih dari US$550 juta. Harga Bitcoin pun terjun bebas ke bawah US$112.000, membuat banyak trader kewalahan.

Bayang-bayang The Fed Buat Investor Ketar-ketir

Semua mata tertuju pada pidato Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, di Jackson Hole hari ini. Dengan laporan inflasi grosir (PPI) yang lebih tinggi dari ekspektasi, harapan untuk pemotongan suku bunga di September memudar. Investor mulai beralih ke aset aman seperti obligasi, meninggalkan Bitcoin yang dianggap berisiko. Ketidakpastian ini seperti kabut tebal yang menyelimuti pasar, mendorong aksi jual cepat untuk menghindari kerugian lebih besar.

Patah Hati Bitcoin Gagal Bertahan

Secara teknikal, Bitcoin sedang berada di ujung tanduk. Setelah gagal menembus resistensi US$120.000, harga meluncur di bawah rata-rata pergerakan 50 hari di US$115.000. Ini memicu aksi jual otomatis dan stop-loss, mempercepat penurunan. Kini, Bitcoin terjebak di zona kritis US$112.000–US$113.000. Jika level ini jebol, analis memprediksi harga bisa terjun ke US$107.000. Pola bearish ini seperti alarm merah yang bikin trader was-was!

Efek Domino, Altcoin Ikut Terpuruk

Bukan cuma Bitcoin yang merana. Kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan turun 1% dalam 24 jam terakhir. Ethereum (ETH) ambruk 3,2%, Dogecoin (DOGE) terpeleset 4,9%, dan koin-koin lain ikut terimbas. Sentimen bearish ini seperti virus yang menyebar, membuat investor ragu untuk “buy the dip” dan memperparah tekanan pada Bitcoin sebagai pemimpin pasar.

Apa Selanjutnya untuk Bitcoin?

Dengan whale yang masih bergoyang, pidato Powell yang bisa mengguncang pasar, dan grafik teknikal yang menyeramkan, Bitcoin berada di persimpangan. Level support US$112.000 menjadi kunci—jika bertahan, ada harapan rebound; jika jebol, bersiaplah untuk rollercoaster yang lebih liar. Investor disarankan untuk tetap tenang, pantau berita terbaru, dan jangan terburu-buru mengambil keputusan di tengah badai pasar ini.

Cek Harga BTC Hari Ini!

Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto.

Dengan melakukan perdagangan aset kripto berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.