Burger King & Restaurant Brands Lainnya Gagal Capai Ekspektasi Earnings!

🔍 Kinerja Q1 di Bawah Ekspektasi
Restaurant Brands International (RBI), induk dari Popeyes, Burger King, dan Tim Hortons, melaporkan kinerja kuartal pertama yang meleset dari ekspektasi analis. Baik pendapatan maupun laba per saham (earnings per share/EPS) tercatat di bawah proyeksi Wall Street.
-
EPS (adjusted): $0,75 vs $0,78 (diperkirakan)
-
Revenue: $2,11 miliar vs $2,13 miliar (diperkirakan)
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham juga menurun menjadi $159 juta (atau $0,49 per saham) dari $230 juta (atau $0,72 per saham) pada periode yang sama tahun lalu.
Namun secara tahunan, penjualan naik 21% – terutama didorong oleh pertumbuhan dari Popeyes dan Firehouse Subs.
📉 Penurunan Same-Store Sales
Ketiga merek utama RBI — Tim Hortons, Burger King, dan Popeyes — mengalami penurunan same-store sales (penjualan di gerai yang sudah beroperasi minimal setahun).
-
Tim Hortons: turun -0,1% (vs estimasi naik 1,4%)
-
Burger King: turun -1,3% (vs estimasi -0,9%)
-
Popeyes: turun -4% (vs estimasi -1,8%)
CEO Josh Kobza menyebut kuartal pertama memang diprediksi menjadi yang terlemah tahun ini, apalagi ditambah macro noise seperti cuaca buruk dan konsumen yang lebih berhati-hati.
“Kami melihat beberapa tekanan dari kondisi makro, tapi tren di kuartal kedua sudah membaik secara signifikan,” kata Kobza dalam wawancara dengan CNBC.
📈 Ada Harapan di Kuartal Kedua
Meskipun kuartal pertama mengecewakan, Kobza optimistis melihat momentum pemulihan:
-
Tim Hortons meluncurkan menu sarapan baru hasil kolaborasi dengan aktor Ryan Reynolds, yang disebut berhasil meningkatkan traffic.
-
Penjualan McCrispy dan kolaborasi Burger King dengan beberapa franchise pop culture menunjukkan hasil awal yang menjanjikan.
Kobza juga menambahkan bahwa tren kunjungan konsumen relatif stabil di seluruh kelompok pendapatan, tidak seperti McDonald’s yang melaporkan penurunan tajam dari segmen menengah.
🌍 Pertumbuhan Internasional
Meski di Amerika Utara lesu, segmen internasional RBI mencatatkan hasil yang lebih baik. Same-store sales dari unit internasional (di luar AS dan Kanada) naik 2,6%, menunjukkan bahwa pasar global masih menyimpan potensi.
🛠️ Outlook & Rencana Investasi
Restaurant Brands tetap mempertahankan proyeksi 2025 mereka:
-
Belanja modal (capex) antara $400 juta hingga $450 juta
-
Target jangka panjang tetap:
-
3% pertumbuhan same-store sales
-
8% pertumbuhan rata-rata adjusted operating income antara 2024–2028
-
🧾 Kesimpulan
Kinerja kuartal pertama memang di bawah ekspektasi, namun Restaurant Brands International tidak kehilangan arah. Meski harus menghadapi tekanan ekonomi makro dan perubahan pola konsumsi, langkah-langkah strategis seperti inovasi menu, kolaborasi kreatif, dan ekspansi global tampaknya mulai menunjukkan hasil.
Dengan momentum kuartal kedua yang menjanjikan, RBI masih punya peluang besar untuk bangkit — apalagi jika mereka mampu mempertahankan daya tarik merek mereka di tengah persaingan ketat di industri fast food global.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.