Crocs (CROX) Pangkas Pesanan, Saham Terkoreksi Signifikan?!

Crocs Inc. (CROX), produsen alas kaki kasual populer, berencana memangkas pesanan untuk paruh kedua tahun ini setelah CEO Andrew Rees memperingatkan kondisi konsumen yang “concerning” dan tanda-tanda perlambatan belanja diskresioner.
📉 Saham Anjlok Hampir 30%
Pengumuman ini membuat saham Crocs jatuh hampir 30% pada Kamis, menjadi hari terburuknya sejak Oktober 2011. Pasar bereaksi negatif terhadap prospek kuartal ketiga yang jauh di bawah ekspektasi analis, dengan proyeksi penurunan pendapatan antara 9% hingga 11% secara tahunan.
🏬 Konsumen dan Retailer Tahan Belanja
Rees menjelaskan bahwa konsumen AS kini semakin hati-hati dalam pengeluaran non-esensial akibat tekanan harga yang ada maupun yang diperkirakan akan datang. Situasi ini mendorong mitra ritel Crocs untuk memangkas open-to-buy mereka, mengurangi komitmen pembelian di musim mendatang.
Selain itu, Crocs akan menarik kembali sebagian stok lama—khususnya merek Heydude—untuk di-“reset” dengan barang baru, serta mengurangi aktivitas promosi di ritel demi menjaga profitabilitas. Langkah ini diperkirakan menjadi hambatan tambahan bagi volume penjualan dalam beberapa kuartal ke depan.
💸 Tekanan Margin dan Dampak Tarif Impor
Crocs mengimpor sebagian besar produknya dari Vietnam, China, Indonesia, dan Kamboja—negara yang saat ini terkena tarif impor tinggi. Untuk kuartal ketiga, perusahaan memproyeksikan margin operasi disesuaikan hanya 18–19%, jauh di bawah 25,4% pada periode yang sama tahun lalu.
Cek Harga Saham Crocs Disini!
📊 Kinerja Kuartal Kedua: Untung Operasi, Rugi Bersih
Meski pendapatan kuartal kedua naik tipis 3,4% menjadi $1,15 miliar dan melampaui estimasi laba disesuaikan Wall Street ($4,23 vs $4,01 per saham), Crocs mencatat rugi bersih $492,3 juta akibat impairment nonkas $737 juta pada merek Heydude. Tanpa beban ini, hasil operasional relatif solid, namun prospek ke depan tetap penuh tantangan.
🔮 Langkah Strategis Jangka Panjang
Crocs telah menerapkan penghematan biaya $50 juta dan menegaskan bahwa pengurangan pesanan dan strategi inventaris ini dimaksudkan untuk memperkuat arus kas jangka panjang dan mempertahankan daya saing margin. Namun, absennya panduan setahun penuh menambah ketidakpastian bagi investor.
.
.
.
.
.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.
- Nvidia Cari Jalan Tengah: Chip Baru B30A untuk Pasar China?
- Meta Rekrut Eksekutif AI Apple di Tengah Perlambatan Perekrutan
- Samsung Rebut Pangsa Pasar dari Apple di Amerika, Foldable Jadi Senjata Utama


