Pasar kripto kembali terpuruk, dengan kapitalisasi pasar global turun 2% atau setara $40 miliar dalam 24 jam terakhir. Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) kesulitan bangkit, sementara investor diliputi ketidakpastian. Indeks Crypto Fear & Greed Index stagnan di level 40, mencerminkan sentimen netral—namun kondisi ini bisa berubah sewaktu-waktu.

Faktor Penyebab Kekacauan

1. Aliran Dana Keluar ETF Bitcoin dan Ethereum
   Salah satu pemicu utama penurunan adalah aliran dana keluar dari ETF Bitcoin dan Ethereum di AS. Dalam dua pekan terakhir, ETF Bitcoin mencatatkan outflow bersih $1,14 miliar—terbesar sejak peluncurannya. Minggu lalu saja, penarikan mencapai $571 juta, dipicu kekhawatiran tentang tarif perdagangan, inflasi, dan kebijakan moneter. Fidelity, Grayscale, dan Bitwise menjadi penyumbang terbesar penarikan dana.
   Sementara itu, ETF Ethereum juga tertekan. Dalam dua pekan, total outflow mencapai $85,3 juta, dengan Grayscale menyumbang porsi terbesar. Hal ini memperparah pelemahan harga ETH.
2. Dampak Peretasan Besar-Besaran
   Insiden peretasan Bybit pada 21 Februari lalu, yang merugikan $1,4 miliar dalam Ethereum, memicu aksi jual massal. Meski CEO Bybit Ben Zhou mengklaim telah memulihkan $742 juta, kepercayaan investor tetap goyah. Belum lagi, peretasan neobank Infini senilai $49,5 juta (melibatkan USDC) semakin memperburuk sentimen pasar.
3. Bitcoin Berpotensi Alami Februari Terburuk
   Secara historis, Februari biasanya bulan positif bagi Bitcoin. Namun, tahun ini BTC sudah turun 6,41% secara bulanan. Analis memperingatkan, jika Bitcoin gagal menembus level $102.500 sebelum akhir Februari, ini akan menjadi bulan Februari ketiga dalam sejarah yang berakhir negatif. Saat ini, BTC berada di kisaran $93.000–$100.000. Jika support $93.000 jebol, harga bisa terkoreksi ke $90.000.
4. Ethereum Hadapi Persaingan Ketat
   Ethereum turun 2,2% ke $2.706, tertekan oleh persaingan dari blockchain seperti Solana dan Cardano. Meski secara historis Q1 menjadi periode bullish (contohnya pada 2017 dan 2021), ETH masih turun 17% sepanjang 2024. Beberapa analis memprediksi potensi rebound hingga akhir kuartal, tapi tekanan pasar tetap mengancam.

Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Bitcoin dan Ethereum berada di persimpangan kritis. Kombinasi aliran dana keluar ETF, peretasan miliaran dolar, dan ketidakpastian makroekonomi menciptakan badai sempurna. Jika sentimen negatif berlanjut, pasar kripto bisa menghadapi fase koreksi lebih dalam.

Trader disarankan memantau level kunci Bitcoin ($93.000 dan $102.500) serta perkembangan ETF dan regulasi. Bagi investor jangka panjang, volatilitas ini mungkin membuka peluang akumulasi—tapi tetap dengan manajemen risiko ketat.

Cek Harga BTC Hari Ini!

Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto.

Dengan melakukan perdagangan aset kripto berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.