Invest
Trade Crypto
Futures
Explore
Wallet
Learning Hub
Regulation & Security
Download Reku Apps
google-icon

Analysis

Publikasi (Deep Dives)
Analisa Kripto
Analisa Makro
Ringkasan Reku
Update Saham AS
Analisa Saham AS
Update Kripto
Investor Panik? Waktu Emas Masuk ke Saham Healthcare!
Analisa Saham AS
Share!

Investor Panik? Waktu Emas Masuk ke Saham Healthcare!

26 June 2025
4 min read
Investor Panik? Waktu Emas Masuk ke Saham Healthcare!

Pasar saham global tengah menghadapi tekanan baru akibat meningkatnya konflik geopolitik, namun peluang menarik mulai muncul—terutama di sektor kesehatan.

Lonjakan Harga Minyak di Tengah Konflik Israel-Iran

Harga minyak mentah global (Brent crude) naik sebesar 2,4% minggu lalu, ditutup di sekitar $74,60 per barel setelah serangan Israel terhadap infrastruktur energi Iran dan respons balasan dari Teheran. Ketegangan ini meningkat lebih lanjut setelah AS secara resmi ikut campur, mendorong kekhawatiran eskalasi konflik di kawasan penghasil minyak dan gas terbesar dunia.

Konflik ini menimbulkan risiko besar bagi jalur pelayaran seperti Selat Hormuz, tempat di mana lebih dari sepertiga pasokan minyak dunia dikirimkan. Jika Iran menutup akses ke selat tersebut, harga minyak bisa melonjak ke atas $100 per barel menurut proyeksi Goldman Sachs—meningkatkan tekanan inflasi secara global.

Dampak ke Pasar Saham Global dan AS

Meskipun indeks Morningstar Global Markets Index terlihat stagnan, di bawah permukaan terjadi perbedaan kinerja signifikan di level sektoral. Saham sektor energi naik 1%, seiring kenaikan harga minyak, sementara saham sektor kesehatan turun lebih dari 2%, menciptakan potensi peluang bagi investor yang berani melawan arus.

Di AS, indeks seperti S&P 500 dan Nasdaq sempat terkoreksi masing-masing 1,1% dan 1,3% di tengah kekhawatiran geopolitik. Di sisi lain, saham-saham perusahaan pertahanan seperti Lockheed Martin, Northrop Grumman, dan RTX mengalami kenaikan karena meningkatnya permintaan akan perlengkapan militer. Saham perusahaan energi seperti BP dan Shell juga turut menguat.

Namun, pelemahan terjadi di sektor ritel dan transportasi, yang cenderung sensitif terhadap lonjakan harga energi dan gangguan pasokan global. Biaya logistik yang meningkat dan risiko penurunan daya beli konsumen menjadi faktor penekan utama.


Musim Panas: Waktu yang Rawan untuk Investor

Selama musim panas, volume perdagangan pasar lebih tipis karena banyak pelaku pasar berlibur. Ini menciptakan kondisi di mana pergerakan harga bisa menjadi lebih tajam—seperti yang terjadi pada Agustus tahun lalu, ketika pasar mengalami koreksi tajam lalu cepat rebound. Dalam kondisi seperti ini, emosi bisa mengaburkan penilaian investor, sehingga mudah melakukan kesalahan seperti panic selling.

Namun, ini juga menciptakan peluang membeli saham dengan diskon signifikan dibanding estimasi nilai wajarnya (fair value). Contohnya, sektor energi yang semula diperdagangkan dengan diskon 14% kini hanya 6,7% terhadap nilai wajar Morningstar, menunjukkan adanya penutupan gap dan kenaikan harga saham sebesar 9,3% sepanjang Juni.


Sektor Kesehatan: Sentimen Negatif vs Potensi Positif

Di sisi lain, sektor kesehatan terkena pukulan politik setelah pembubaran dewan penasihat vaksin ACIP dan penggantiannya dengan figur yang dianggap lebih sejalan dengan Menteri Kesehatan Kennedy yang skeptis terhadap vaksin. Meski vaksin hanya menyumbang 1% dari pendapatan industri, langkah ini memperkuat persepsi bahwa sektor ini menghadapi hambatan regulasi dan politik yang meningkat.

Namun secara valuasi, saham sektor kesehatan saat ini diperdagangkan pada diskon sekitar 11,7% terhadap estimasi nilai wajarnya oleh Morningstar—angka yang cukup lebar dan membuka peluang akumulasi bagi investor jangka panjang. Sentimen bisa memburuk dalam jangka pendek, tapi nilai intrinsik bisnis ini tetap solid, terutama untuk perusahaan besar dengan portofolio obat dan layanan kesehatan yang terdiversifikasi.


Kebijakan The Fed dan Prospek Inflasi

Sementara itu, The Fed mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25% – 4,5%, namun mengindikasikan potensi perlambatan ekonomi, peningkatan pengangguran, dan inflasi yang tetap tinggi di 2025. Data inflasi yang ditunggu minggu ini, yakni Core PCE, diperkirakan naik menjadi 2,6% yoy dari sebelumnya 2,5%. Jika inflasi tetap tinggi akibat harga energi yang melonjak, kebijakan suku bunga akan semakin terbatas ruang geraknya.

Hal ini memperkuat narasi bahwa sektor-sektor defensif seperti kesehatan dan utilitas akan mendapatkan daya tarik lebih karena menawarkan kestabilan dan cash flow yang lebih prediktif di tengah ketidakpastian ekonomi.


Earnings Season: Strategi ‘Underpromise and Overdeliver’

Menjelang musim laporan keuangan kuartal kedua, para analis mulai menurunkan ekspektasi pertumbuhan laba menjadi hanya 4,9% untuk 12 bulan ke depan—jauh lebih rendah dari proyeksi 9,3% di awal kuartal. Ini bisa menciptakan efek kejutan positif jika hasil aktual melebihi ekspektasi rendah tersebut.

Namun, ini juga menunjukkan pentingnya bagi investor untuk tidak hanya melihat data jangka pendek, tetapi fokus pada fundamental dan valuasi jangka panjang, terutama di sektor yang kini sedang tidak populer namun memiliki potensi kuat untuk rebound.


Kesimpulan: Waktu untuk Kontra-Siklus

Kombinasi ketegangan geopolitik, musim panas yang sepi volume, dan valuasi yang tertekan di sektor-sektor tertentu menciptakan kondisi yang ideal untuk investor jangka panjang mencari peluang. Di saat investor ritel tergoda untuk menjual saham kesehatan karena isu politik atau khawatir akan lonjakan harga energi, investor institusional biasanya memanfaatkan kondisi ini untuk akumulasi saham berkualitas dengan valuasi diskon.

Sektor kesehatan mungkin sedang “dipukul” hari ini, namun dengan fundamental kuat dan valuasi yang menarik, ini bisa menjadi momen emas untuk masuk sebelum sentimen kembali pulih. Ingat, volatilitas menciptakan ketidakpastian, tapi juga menciptakan peluang.

Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!

Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!

Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.

Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.

Mike
AuthorMike
Share!
Analysis
Find out the latest Crypto analysis info
Blog
Learn more about crypto
FAQ
Find out the latest Crypto and Stock news
Market
Start exploring and investing in Crypto assets and US Stocks on Reku