Microsoft Corp. telah mengumumkan rencana untuk mengalokasikan dana sebesar $80 miliar untuk membangun pusat data pada tahun fiskal ini, menyoroti besarnya modal yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan kecerdasan buatan (AI). Investasi besar ini mencerminkan komitmen perusahaan untuk memperluas kemampuan dan infrastruktur AI-nya.

Fokus Utama Microsoft: Infrastruktur di AS

Lebih dari setengah dari pengeluaran yang direncanakan Microsoft akan diarahkan ke proyek-proyek di Amerika Serikat. Dalam sebuah posting blog yang diterbitkan pada hari Jumat, Presiden Microsoft Brad Smith menyoroti bahwa kemajuan terbaru dalam AI adalah hasil langsung dari “investasi infrastruktur berskala besar yang menjadi dasar penting bagi inovasi dan penggunaan AI.”

Langkah ini muncul di tengah tren yang lebih luas di mana penyedia layanan cloud, termasuk Microsoft dan Amazon.com Inc., berlomba untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat akan layanan berbasis AI. Untuk mendukung permintaan ini, belanja modal Microsoft pada tahun fiskal sebelumnya melampaui $50 miliar, yang sebagian besar dialokasikan untuk membangun pusat server.

Pendekatan Pragmatik terhadap Regulasi AI

Dalam posting blog-nya, Smith juga membahas potensi dampak kebijakan regulasi yang akan datang di bawah pemerintahan Trump. Dia mendesak para pembuat kebijakan untuk menghindari “regulasi yang terlalu ketat” yang dapat menghambat kemampuan sektor swasta untuk berinovasi. “Prioritas kebijakan publik terpenting di AS seharusnya memastikan bahwa sektor swasta AS dapat terus maju dengan dorongan positif,” ujar Smith.

Smith menganjurkan kebijakan pengendalian ekspor yang seimbang, menekankan perlunya langkah-langkah keamanan yang kuat sekaligus memungkinkan perusahaan-perusahaan AS untuk memperluas jangkauan mereka secara global. “Negara ini membutuhkan kebijakan pengendalian ekspor yang pragmatik yang menyeimbangkan perlindungan keamanan yang kuat untuk komponen AI di pusat data terpercaya dengan kemampuan bagi perusahaan AS untuk berkembang dengan cepat dan menyediakan sumber pasokan yang andal bagi banyak negara yang menjadi sekutu dan teman Amerika,” tambahnya.

Kolaborasi dengan Penyedia Teknologi Utama

Sebagian besar dari investasi $80 miliar ini akan didedikasikan untuk memperoleh chip berperforma tinggi dan infrastruktur. Nvidia Corp., penyedia perangkat keras yang berfokus pada AI, diharapkan memainkan peran utama dalam memenuhi kebutuhan chip Microsoft. Selain itu, penyedia infrastruktur seperti Dell Technologies Inc. menjadi kunci dalam pengembangan pusat server berbasis AI.

Pusat data ini, yang dilengkapi dengan teknologi mutakhir, mengonsumsi energi dalam jumlah besar. Untuk mengatasi tantangan ini, Microsoft telah menjalin kesepakatan penting untuk membuka kembali reaktor di pembangkit listrik tenaga nuklir Three Mile Island di Pennsylvania. Langkah ini menunjukkan tren yang berkembang di antara raksasa teknologi, seperti Amazon dan Google yang juga telah menandatangani perjanjian energi nuklir untuk mendukung operasi pusat data mereka.

Biaya Kemajuan AI

Investasi $80 miliar Microsoft menyoroti tingginya biaya yang terkait dengan pengembangan teknologi AI. Saat perlombaan untuk mendominasi AI semakin memanas, pengeluaran ini menempatkan Microsoft sebagai pemimpin di industri, memastikan infrastruktur mereka dapat mendukung permintaan yang terus meningkat untuk solusi berbasis AI.

Langkah berani perusahaan ini tidak hanya memperkuat posisinya di bidang AI tetapi juga membuka jalan bagi terobosan teknologi di masa depan yang dapat membentuk industri selama bertahun-tahun yang akan datang.