Saham GOTO vs GRAB, Siapa yang Lebih Baik?
Saham GRAB dan GOTO jadi saham teknologi Asia Tenggara yang sempat menjadi primadona saat IPO, tetapi keduanya menghadapi tantangan besar di pasar saham. GOTO, yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI), dan GRAB, yang diperdagangkan di NASDAQ, sama-sama tertekan oleh kondisi pasar yang kurang menguntungkan, seperti kenaikan suku bunga. Namun, bagaimana kinerja keduanya jika dibandingkan? Berikut ulasan lengkap saham Grab vs GOTO yang perlu kamu ketahui.
Kinerja GOTO
GOTO mencatatkan kinerja yang beragam pada kuartal I/2024, dengan beberapa pencapaian penting:
- Pendapatan: Tumbuh 22,41% YoY menjadi Rp4,07 triliun, meski ada penurunan di segmen e-commerce sebesar 56,68% setelah pelepasan Tokopedia ke TikTok.
- Segmen Pendapatan:
- Gojek: Naik 11,84% menjadi Rp3,34 triliun.
- Goto Finansial: Naik signifikan 57,08% menjadi Rp666 miliar.
- E-commerce: Turun tajam 56,68% menjadi Rp933 miliar.
- Lainnya (termasuk logistik): Turun 13,58% menjadi Rp559 miliar.
- Adjusted EBITDA: Masih negatif Rp100 miliar.
- Gross Transaction Value (GTV): Stagnan di Rp13,9 triliun untuk segmen on-demand, dengan pertumbuhan di segmen finansial sebesar 21% menjadi Rp 111 triliun.
Tantangan GOTO
- Persaingan di Segmen On-demand: Stagnasi GTV menandakan perlunya upaya lebih untuk menjaga pangsa pasar.
- Efek Pelepasan Tokopedia: Keputusan ini meringankan beban operasional, tetapi mempertanyakan efektivitas merger sebelum IPO.
- Supply Saham yang Berlebih: Free float mencapai 940 miliar lembar, membuat saham sulit naik.
- Distribusi Saham Bonus: Tekanan harga saham setiap kali distribusi dilakukan.
- Rencana Private Placement: Berpotensi menambah suplai saham.
Valuasi: Menurut Simply Wall Street, harga wajar GOTO berada di Rp78 per saham.
Kinerja GRAB
GRAB, yang IPO melalui skema SPAC pada Desember 2021, menunjukkan kinerja yang lebih stabil dibandingkan GOTO:
- Pendapatan: Tumbuh 24% YoY menjadi 653 juta dolar AS.
- Adjusted EBITDA: Positif 62 juta dolar AS, menunjukkan perbaikan profitabilitas.
- Gross Merchant Value (GMV): Naik 18% menjadi 4,24 miliar dolar AS.
- Segmen Pendapatan:
- Deliveries: Pendapatan naik 19% menjadi 350 juta dolar AS, dengan adjusted EBITDA positif 42 juta dolar AS.
- Mobility: Pendapatan naik 27% menjadi 247 juta dolar AS, dengan adjusted EBITDA melonjak 41% menjadi 138 juta dolar AS.
- Jasa Keuangan: Pendapatan naik 53% menjadi 55 juta dolar AS, meski adjusted EBITDA masih negatif 28 juta dolar AS.
Tantangan GRAB
- Jasa Keuangan: Masih merugi, meski menunjukkan pertumbuhan pendapatan.
- Valuasi Saham: Menurut Simply Wallstreet, harga wajar saham GRAB adalah 3,35 dolar AS, sementara harga pasar sudah di 5.20 dolar AS, menunjukkan posisi yang sudah cukup mahal.
Tertarik jadi salah satu investor Grab? Cek harga saham GRAB di Reku!
Perbandingan GOTO vs GRAB
Aspek | GOTO | GRAB |
Pendapatan Kuartal I/2024 | Rp4,07 triliun | 653 juta dolar AS |
Pertumbuhan Pendapatan | 22,41% YoY | 24% YoY |
Profitabilitas | Adjusted EBITDA: -Rp100 miliar | Adjusted EBITDA: +62 juta dolar AS |
GTV/GMV | Rp13,9 triliun (stagnan) | 4,24 miliar dolar AS (+18%) |
Harga Wajar | Rp78 (vs Rp69 saat ini) | 3,35 dolar AS (vs 5,2 dolar AS) |
Kesimpulan
- GOTO: Saham ini menarik untuk spekulasi jangka pendek, berbagai tantangan, seperti suplai saham yang berlebih dan stagnasi GTV, membuatnya kurang cocok untuk investasi jangka panjang.
- GRAB: Secara kinerja, GRAB lebih unggul dengan pertumbuhan GMV dan profitabilitas yang sudah mulai tercapai. Namun, valuasinya saat ini cukup mahal untuk investasi jangka panjang.
Nah itu tadi ulasan saham Grab vs GOTO dari sisi performance, tantangan dan tabel perbandingan keduanya. Ada baiknya mempertimbangkan hal-hal di atas sebelum membeli aset saham dua perusahaan tersebut.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.