SPBU Shell Tutup di Indonesia, Saham $SHEL Tetap Naik!
Shell adalah salah satu perusahaan energi global terbesar, mengumumkan rencana penutupan 1.000 SPBU di berbagai negara hingga 2025. Di Indonesia, beberapa SPBU sudah ditutup, seperti di Sumatera Utara. Penutupan ini merupakan bagian dari strategi Shell untuk mendivestasi aset berbasis minyak bumi dan beralih ke investasi dalam energi terbarukan serta stasiun pengisian kendaraan listrik (EV charging station). Meskipun demikian, saham $SHEL tetap naik dan menunjukkan performa yang solid di pasar
Model Bisnis Saham Shell: Sumber Revenue Terbesar
Shell memperoleh pendapatan terbesar dari sektor Integrated Gas yang mencatatkan kontribusi hingga 40% dari total revenue perusahaan, didorong oleh penjualan gas alam cair (LNG) di pasar Asia dan Eropa. Pada 2023, Shell melaporkan operasi LNG yang menghasilkan sekitar $70 miliar, meningkat 45% dibandingkan tahun sebelumnya. Bisnis hilirnya juga memberikan kontribusi signifikan dari penjualan bahan bakar dan pelumas di kawasan Amerika Serikat, Tiongkok, dan Eropa.
Kinerja Keuangan Saham Shell
Pada Q3 2024, Shell mencatatkan pendapatan sebesar $90,2 miliar, naik dari $86,2 miliar pada kuartal sebelumnya. Laba bersih mencapai $11,2 miliar, naik 18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini didorong oleh harga LNG yang tinggi dan peningkatan margin di sektor hilir. Shell juga mencatatkan pengembalian modal kepada pemegang saham Shell sebesar $7 miliar melalui pembagian dividen dan pembelian kembali saham.
Tren Kenaikan Harga Minyak
Harga minyak mentah dunia mencapai rata-rata $88 per barel pada 2024, meningkat 12% dibandingkan 2023. Lonjakan ini didorong oleh kebijakan pemangkasan produksi oleh OPEC+ dan meningkatnya permintaan global, terutama di sektor transportasi dan industri. Tren ini memberikan keuntungan besar bagi operasi upstream Shell, yang tetap menghasilkan pendapatan dari eksplorasi dan produksi minyak mentah.
Mengapa Penutupan SPBU Tidak Berdampak pada Kinerja Saham Shell?
Penutupan SPBU hanya mencakup kurang dari 3% dari total jaringan ritel Shell, sehingga dampaknya pada pendapatan perusahaan sangat kecil. Sebaliknya, fokus pada investasi stasiun pengisian kendaraan listrik (EV charging station), yang ditargetkan mencapai 200.000 unit global pada 2030, memberikan prospek pertumbuhan yang menjanjikan. Strategi ini menunjukkan komitmen Shell terhadap transisi energi, meningkatkan kepercayaan investor terhadap keberlanjutan model bisnisnya
Langkah Shell untuk beralih ke energi terbarukan adalah bukti bagaimana perusahaan minyak tradisional dapat beradaptasi dengan tuntutan perubahan iklim dan regulasi global, sekaligus menjaga daya tarik bagi investor.
Cek Harga Saham Shell Hari ini di Reku!
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.