Starbucks (NASDAQ: SBUX) mulai menunjukkan sinyal pemulihan setelah dua tahun mengalami stagnasi penjualan. Kuartal terakhir menjadi titik balik penting — untuk pertama kalinya sejak 2023, same-store sales global tumbuh positif, menandai keberhasilan awal strategi turnaround dari CEO baru, Brian Niccol. Meskipun laba masih di bawah ekspektasi, momentum perbaikan operasional dan strategi efisiensi membuat outlook jangka menengah lebih konstruktif. Dari sisi teknikal, saham yang masih tertekan berpotensi membentuk rebound +15% jika harga mampu bertahan di atas zona $80.

---

Analisis Teknikal & Trading Setup

• Harga saat ini: $83.15

• Zona Buy (Entry): $80 – $81.5

• Stop Loss: $76

• Target Profit 1: $86.6

• Target Profit 2: $92

• Potensi Upside: +10–15%

Secara teknikal, saham SBUX masih bergerak dalam tren turun jangka menengah, namun mulai membentuk struktur higher low di sekitar area $80 yang berfungsi sebagai zona demand kuat. Kenaikan volume di area ini menunjukkan potensi akumulasi investor jangka menengah. Jika harga berhasil menembus resistance minor di $86.6, momentum bullish jangka pendek dapat mengarah ke target utama $92, membuka ruang upside sekitar 15% dari posisi saat ini. Namun, jika breakdown terjadi di bawah $76, tren bearish kemungkinan berlanjut menuju area $72.

Cek Harga Saham Starbucks Disini!

---

Fundamental Highlights: Awal Turnaround Setelah Dua Tahun Stagnan

1. Same-Store Sales Berbalik Positif
   Starbucks mencatat pertumbuhan same-store sales global +1%, melampaui ekspektasi pasar yang memperkirakan penurunan. Khusus di AS — pasar terbesar perusahaan — penjualan sempat flat selama kuartal, tetapi mulai positif di bulan September dan berlanjut hingga Oktober. Hal ini menunjukkan bahwa strategi turnaround mulai membuahkan hasil.

2. Restrukturisasi Besar-Besaran untuk Efisiensi
   Starbucks menutup 627 gerai dan mengurangi sekitar 900 karyawan korporat sebagai bagian dari restrukturisasi. Langkah ini diiringi investasi besar dalam digitalisasi operasional dan perbaikan kecepatan layanan (target <4 menit per pesanan). Dampaknya, margin tertekan sementara, namun diharapkan akan pulih pada FY2026 seiring normalisasi biaya tenaga kerja.

3. Pemulihan di Pasar China & Potensi Monetisasi Bisnis
   China — pasar kedua terbesar bagi Starbucks — mencatat kenaikan same-store sales +2% dengan pertumbuhan trafik +9%. Perusahaan juga tengah mengeksplorasi penjualan sebagian kepemilikan bisnis China, yang bernilai lebih dari $10 miliar. Jika terealisasi, langkah ini akan memperkuat neraca dan mendukung ekspansi di kawasan lain.

---

Prospek Perusahaan: Fokus ke Efisiensi, Digitalisasi, dan Pertumbuhan Global

Ke depan, Starbucks berfokus pada tiga pilar utama:

• Digital & Loyalty Expansion: jumlah anggota Starbucks Rewards naik 1% QoQ dan YoY, menandakan pelanggan mulai kembali aktif. Manajemen menargetkan peningkatan kontribusi digital hingga 60% dari total transaksi global pada 2026.

• Menu & Inovasi Produk: transisi dari promosi jangka pendek ke fokus pada produk unggulan seperti cold brew, protein foam, dan menu musiman yang mendorong margin lebih tinggi.

• Ekspansi Internasional: pertumbuhan paling kuat berasal dari Asia Tenggara, India, dan pasar Timur Tengah. Dengan lebih dari 38.000 gerai global, Starbucks menargetkan 55.000 gerai pada tahun 2030.

Dengan kombinasi restrukturisasi, digitalisasi agresif, dan strategi fokus pada efisiensi, Starbucks memiliki landasan yang solid untuk kembali ke jalur pertumbuhan laba dua digit mulai FY2026.

---

Kesimpulan

SBUX kini berada di fase awal pemulihan dengan momentum fundamental yang mulai membaik. Secara teknikal, area $80 menjadi titik penting untuk potensi rebound menuju $92, dengan rasio risk-reward menarik (sekitar 1:2,5). Jika turnaround terus menunjukkan hasil nyata di kuartal berikutnya, saham ini berpotensi menjadi reopening play defensif yang menggabungkan pertumbuhan moderat dan dividen stabil di tengah pasar yang volatil.

.

.

.

.

.

Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!

Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!

 

Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.

Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.