UBER Berpotensi Besar dari Era Kendaraan Tanpa Sopir! Ini Alasannya
Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi kendaraan otonom (self-driving) telah menjadi topik hangat di dunia teknologi dan otomotif. Dengan kemajuan pesat dalam sensor, kecerdasan buatan (AI), dan pembelajaran mesin (machine learning), kendaraan otonom berpotensi mengubah cara kita bepergian. Salah satu perusahaan yang sangat diuntungkan dari teknologi ini adalah Uber. Meskipun perusahaan seperti Tesla juga terus mendorong teknologi kendaraan tanpa pengemudi, Uber tampaknya memiliki keuntungan yang signifikan dalam memanfaatkan teknologi ini untuk pasar ride-hailing.
Mari kita bahas lebih dalam mengapa Uber bisa menjadi key beneficiary dalam perkembangan kendaraan otonom.
Overview tentang Kendaraan Otonom
Kendaraan otonom, sering disebut sebagai self-driving cars, adalah kendaraan yang mampu mendeteksi lingkungannya dan bernavigasi tanpa intervensi manusia. Beberapa teknologi penting yang digunakan oleh kendaraan ini meliputi sensor seperti LiDAR (Light Detection and Ranging), radar, kamera, dan GPS, serta AI yang memproses data untuk mengambil keputusan real-time saat berkendara. Salah satu contoh terbaru adalah Tesla yang memperkenalkan “Robotaxi,” yang dirancang untuk sepenuhnya otonom tanpa setir dan pedal.
Namun, meskipun Tesla memimpin dalam hal inovasi produk kendaraan otonom, Uber tampaknya berada di posisi yang lebih strategis untuk memanfaatkan teknologi ini dalam hal penyebaran massal dan monetisasi.
Mengapa Uber Menjadi Beneficiary?
Sebagai salah satu platform ride-hailing terbesar di dunia, Uber memiliki jaringan pengguna dan pasar yang luas, menjadikannya pemain kunci dalam mengadopsi dan mengintegrasikan teknologi kendaraan otonom. Uber baru-baru ini mengumumkan kolaborasi dengan Waymo, di mana mulai awal 2025, mereka akan meluncurkan layanan ride-hailing otonom di Austin dan Atlanta, menggunakan armada Jaguar I-PACE listrik milik Waymo. Kolaborasi ini akan memungkinkan pengguna Uber di kedua kota tersebut untuk memesan kendaraan otonom melalui aplikasi Uber.
Menurut CEO Uber, Dara Khosrowshahi, visi perusahaan adalah memperluas pasar yang ada (aplikasi yang menghubungkan pengendara dengan pengemudi) dan menggantikan pengemudi manusia dengan kendaraan otonom dari berbagai pemasok. Dengan semakin meningkatnya supply kendaraan otonom, hal ini dapat memperluas total addressable market (TAM) tidak hanya di sektor mobilitas, tetapi juga pengiriman dan logistik.
Supply dan Keuntungan Uber. Keuntungan Uber dalam mengadopsi kendaraan otonom terletak pada kemampuannya untuk menarik pemasok teknologi ini ke dalam platformnya. Khosrowshahi menekankan bahwa Uber sudah bekerja sama dengan lebih dari 10 pemain kendaraan otonom di berbagai kategori mobilitas dan pengiriman. Tidak hanya Waymo, Uber juga bermitra dengan Cruise, salah satu pemain besar lain di AS.
Keberhasilan Uber dalam menarik pemasok kendaraan otonom bukan hanya soal teknologi, tetapi juga kemampuan untuk menyediakan basis pelanggan yang besar untuk armada otonom ini. Dengan jutaan pengguna aktif bulanan, Uber dapat menyediakan skala yang sulit dicapai oleh perusahaan teknologi otonom jika mereka harus beroperasi sendiri.
Kenapa UBER Lebih Menarik Dibandingkan Tesla untuk Kendaraan Otonom?
Berbeda dengan Tesla yang fokus pada penjualan mobil dan baru-baru ini merambah ke layanan ride-sharing dengan produk seperti Robotaxi, Uber memiliki keunggulan yang jelas dalam hal bisnis model. Uber mengandalkan layanan ride-hailing, di mana biaya tenaga kerja (pengemudi) menjadi salah satu komponen biaya terbesar. Dengan mengadopsi kendaraan otonom, Uber dapat secara signifikan mengurangi biaya operasionalnya. Hal ini tidak hanya meningkatkan margin keuntungan, tetapi juga memungkinkan Uber menawarkan tarif yang lebih kompetitif, yang pada gilirannya akan meningkatkan permintaan.
Selain itu, armada kendaraan otonom memungkinkan Uber beroperasi 24/7 tanpa memerlukan istirahat untuk pengemudi manusia, yang berarti tingkat utilisasi kendaraan dapat jauh lebih tinggi. Efisiensi operasional ini menjadi keuntungan besar bagi Uber, terutama di pasar-pasar di mana biaya tenaga kerja tinggi atau pasokan pengemudi rendah.
Ekspansi Pasar. Dengan kendaraan otonom, Uber juga dapat memperluas jangkauannya ke pasar-pasar baru di mana saat ini mungkin sulit atau tidak menguntungkan untuk beroperasi. Misalnya, di daerah pedesaan atau pasar dengan regulasi tenaga kerja yang ketat, kendaraan otonom dapat menjadi solusi yang ideal. Hal ini membuka peluang bagi Uber untuk meningkatkan pangsa pasar dan memperluas basis penggunanya.
Financial Highlights Uber
Dari perspektif keuangan, Uber menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa. Pada tahun terakhir, total pendapatan tahunan Uber mencapai $40.059 juta, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 941,85% sejak 2016. Meski masih mengalami kerugian bersih di beberapa tahun sebelumnya, Uber akhirnya mencatat laba bersih sebesar $2.011 juta pada akhir 2023. Perubahan ini menandakan bahwa Uber mulai beroperasi lebih efisien, dan dengan potensi pengurangan biaya tenaga kerja melalui adopsi kendaraan otonom, profitabilitas perusahaan dapat semakin meningkat.
Berikut adalah beberapa poin penting dari data keuangan Uber:
- Total Revenue meningkat dari $3.845 juta pada 2016 menjadi $40.059 juta pada 2023.
- Net Income yang sebelumnya negatif berhasil menjadi positif dengan angka $2.011 juta pada 2023, setelah mencatatkan kerugian besar pada tahun-tahun sebelumnya.
- Stock Price Uber juga menunjukkan pertumbuhan yang stabil, dengan CAGR (Compound Annual Growth Rate) sebesar 12,87% sejak IPO.
Kesimpulan
Uber tampaknya memiliki posisi yang sangat kuat untuk menjadi key beneficiary dari perkembangan teknologi kendaraan otonom. Dengan jangkauan global yang luas, kemitraan dengan berbagai pemain teknologi otonom, serta model bisnis yang langsung mendapat manfaat dari pengurangan biaya tenaga kerja, Uber memiliki potensi untuk mendominasi pasar ride-hailing otonom di masa depan. Sementara Tesla mungkin memimpin dalam hal inovasi produk kendaraan otonom, Uber memiliki ekosistem, skala, dan model operasional yang lebih siap untuk monetisasi langsung teknologi ini.
Bersamaan dengan peningkatan kinerja keuangan Uber yang signifikan, terutama dengan pencapaian laba bersih yang positif pada 2023, Uber menawarkan prospek menarik sebagai salah satu pemimpin di era kendaraan otonom yang akan datang.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.