Invest
Trade Crypto
Futures
Explore
Wallet
Learning Hub
Regulation & Security
Download Reku Apps
google-icon

Reku Campus

Crypto
Saham
Trading
Investasi
Finansial
Teori
Kamus
Apakah Reksadana Bisa Rugi? Ini Penjelasan Lengkap untuk Kamu
Crypto
Share!

Apakah Reksadana Bisa Rugi? Ini Penjelasan Lengkap untuk Kamu

19 August 2025
3 min read
Apakah Reksadana Bisa Rugi? Ini Penjelasan Lengkap untuk Kamu

Reksadana sering dianggap sebagai instrumen investasi yang aman, praktis, dan cocok untuk pemula. Namun, banyak yang masih bertanya-tanya, apakah reksadana bisa rugi? Pertanyaan ini wajar, apalagi jika kamu baru mengenal dunia investasi. Meskipun reksadana dikelola oleh manajer investasi profesional, tetap ada kemungkinan kerugian yang perlu kamu pahami. Artikel ini akan membahas secara jelas bagaimana reksadana bisa rugi, faktor yang memengaruhinya, hingga cara meminimalisir risiko tersebut.

Apa Itu Reksadana?

Sebelum menjawab lebih jauh tentang apakah reksadana bisa rugi, penting untuk memahami dulu apa itu reksadana. Secara sederhana, reksadana adalah wadah investasi kolektif di mana dana dari banyak investor dikumpulkan, lalu dikelola oleh manajer investasi ke dalam berbagai instrumen, seperti saham, obligasi, pasar uang, hingga campuran.

Karena pengelolaannya dilakukan oleh pihak profesional, reksadana sering disebut investasi yang lebih “mudah” dibandingkan membeli saham atau obligasi secara mandiri. Namun, kemudahan ini bukan berarti bebas risiko. Sama seperti instrumen investasi lainnya, reksadana juga bisa mengalami penurunan nilai.

Apakah Reksadana Bisa Rugi?

Jawabannya: iya, reksadana bisa rugi. Meskipun dikelola profesional, kinerja reksadana tetap dipengaruhi kondisi pasar. Misalnya, jika reksadana kamu berisi saham, dan harga saham mengalami penurunan, otomatis nilai reksadana juga akan turun.

Kerugian dalam reksadana biasanya terlihat dari penurunan Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit. NAB adalah harga unit penyertaan reksadana yang naik-turun mengikuti pergerakan aset di dalamnya. Jadi ketika NAB turun, nilai investasi kamu juga ikut berkurang.

Dengan kata lain, apakah reksadana bisa rugi? Jawabannya jelas: bisa, meskipun besar kecilnya kerugian tergantung pada jenis reksadana yang kamu pilih.

Faktor Penyebab Reksadana Bisa Rugi

Ada beberapa faktor utama yang bisa membuat reksadana merugi, antara lain:

1. Kondisi Pasar yang Fluktuatif

Jika pasar saham atau obligasi sedang turun, maka nilai reksadana berbasis instrumen tersebut juga ikut menurun.

2. Jenis Reksadana

Reksadana saham lebih berisiko dibandingkan reksadana pasar uang. Reksadana campuran memiliki risiko sedang. Artinya, semakin tinggi potensi imbal hasil, semakin tinggi pula risiko kerugian.

3. Kinerja Manajer Investasi

Meskipun mereka profesional, keputusan investasi manajer juga bisa tidak selalu tepat. Hal ini dapat memengaruhi kinerja reksadana.

4. Faktor Ekonomi Makro

Inflasi, suku bunga, dan kondisi ekonomi global bisa memengaruhi performa instrumen di dalam reksadana.

Bagaimana Cara Meminimalisir Risiko Rugi di Reksadana?

Jika kamu sudah paham apakah reksadana bisa rugi, langkah selanjutnya adalah mengetahui cara meminimalisir risiko. Berikut beberapa strategi yang bisa kamu lakukan:

1. Pilih Jenis Reksadana Sesuai Profil Risiko

Jika kamu tipikal konservatif, pilih reksadana pasar uang. Jika agresif dan siap dengan fluktuasi, reksadana saham bisa jadi pilihan.

2. Diversifikasi Portofolio

Jangan hanya berinvestasi di satu jenis reksadana. Gabungkan beberapa reksadana untuk menyebar risiko.

3. Investasi Jangka Panjang

Dalam jangka pendek, nilai reksadana bisa turun. Namun dalam jangka panjang, biasanya ada peluang pemulihan.

4. Gunakan Strategi Dollar-Cost Averaging (DCA)

Investasi rutin setiap bulan dengan nominal tetap bisa membantu kamu menghadapi fluktuasi pasar.
Reksadana vs Instrumen Lain: Mana yang Lebih Berisiko?

Banyak orang membandingkan reksadana dengan deposito atau saham. Dari sisi risiko, reksadana lebih aman dibandingkan langsung membeli saham, tetapi lebih berisiko dibandingkan deposito. Namun, imbal hasil reksadana biasanya lebih tinggi dibandingkan deposito.

Hal ini menjadikan reksadana sebagai pilihan menarik bagi pemula yang ingin mulai berinvestasi dengan modal terjangkau, sambil belajar memahami risiko pasar. Jadi, ketika kamu bertanya apakah reksadana bisa rugi, jawabannya memang iya, tapi risikonya masih relatif lebih terkendali.

Reksadana memang praktis dan bisa menjadi pintu masuk yang bagus ke dunia investasi. Namun, penting untuk memahami bahwa kerugian tetap mungkin terjadi. Jadi, ketika muncul pertanyaan apakah reksadana bisa rugi, jawabannya jelas: bisa. Kerugian bisa datang dari fluktuasi pasar, jenis reksadana yang dipilih, hingga faktor ekonomi global.

Meski begitu, kamu bisa meminimalisir risiko dengan strategi yang tepat, seperti memilih jenis reksadana sesuai profil risiko, diversifikasi, dan berinvestasi jangka panjang. Pada akhirnya, investasi bukan hanya soal keuntungan, tapi juga kesiapan menghadapi risiko. Dengan memahami hal ini, kamu bisa lebih bijak dalam berinvestasi reksadana.

Aplikasi Crypto Indonesia untuk Staking dan Trading

Gabung bersama jutaan pengguna lain di Reku, aplikasi crypto Indonesia yang menawarkan fitur staking crypto dan trading yang aman. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi!

Kasih Maharani
AuthorKasih Maharani
Share!
Related Articles
    Staking vs. Mining, Which is Better for Growing Crypto Assets?
  1. Staking vs. Mining, Which is Better for Growing Crypto Assets?
  2. 25 July 2025
    1 min read
    Crypto
    What is Crypto Staking?
  3. What is Crypto Staking?
  4. 17 July 2025
    1 min read
    Crypto
    Understand the Differences Between USDT, USDC, and USD
  5. Understand the Differences Between USDT, USDC, and USD
  6. 16 July 2025
    1 min read
    Crypto
Analysis
Find out the latest Crypto analysis info
Blog
Learn more about crypto
FAQ
Find out the latest Crypto and Stock news
Market
Start exploring and investing in Crypto assets and US Stocks on Reku