Cara Pakai Fibonacci Retracement Biar Trading Kripto Makin Akurat dan Cuan!
Pernah bingung menentukan kapan harus beli atau jual aset kripto? Nah, di sinilah Fibonacci Retracement jadi senjata andalan banyak trader. Alat analisis teknikal ini membantu kamu menemukan level support dan resistance dengan akurat, jadi keputusan trading nggak lagi asal tebak. Lewat panduan ini, kamu bakal belajar cara pakai Fibonacci Retracement dengan mudah, bahkan kalau kamu masih pemula sekalipun.
Apa Itu Fibonacci Retracement?
Fibonacci retracement adalah salah satu alat penting dalam analisis teknikal yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi titik pembalikan harga di pasar. Dalam konteks trading aset kripto, saham, atau komoditas, alat ini membantu kamu memahami di mana harga kemungkinan akan berhenti sejenak sebelum melanjutkan tren utama.
Konsep ini berasal dari deret angka Fibonacci, di mana setiap angka merupakan hasil penjumlahan dua angka sebelumnya (1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, dan seterusnya). Dari deret ini, muncul rasio penting seperti 23,6%, 38,2%, 50%, 61,8%, dan 78,6%. Rasio inilah yang digunakan dalam grafik Fibonacci retracement untuk menentukan area support dan resistance.
Mengetahui cara menggunakan Fibonacci retracement dapat membantu kamu membaca potensi area beli dan jual dengan lebih akurat, terutama saat pasar sedang mengalami koreksi harga.
Mengapa Fibonacci Retracement Penting untuk Trader
Dalam dunia trading, memahami psikologi pasar sangat penting. Banyak trader menggunakan cara menggunakan Fibonacci retracement karena alat ini didasarkan pada perilaku alami manusia terhadap harga, yaitu kecenderungan untuk bereaksi di area tertentu.
Ketika harga naik atau turun tajam, pasar sering kali melakukan retracement atau koreksi sementara sebelum melanjutkan tren utama. Nah, dengan menggunakan level Fibonacci, kamu bisa memperkirakan di titik mana harga akan berhenti sejenak, memantul, atau bahkan berbalik arah. Selain itu, Fibonacci retracement juga bisa dikombinasikan dengan indikator lain seperti RSI, MACD, atau Moving Average untuk memperkuat validitas sinyal yang kamu temukan.
Elemen Penting dalam Fibonacci Retracement
Sebelum membahas lebih jauh tentang cara menggunakan Fibonacci retracement, ada beberapa hal penting yang perlu kamu pahami:
1. Level Retracement Utama
- 23,6%: Biasanya menunjukkan koreksi ringan, cocok untuk pasar yang sangat kuat.
- 38,2% dan 50%: Area koreksi umum yang sering menjadi titik pantulan harga.
- 61,8%: Level paling populer karena sering dianggap sebagai “golden ratio.”
- 78,6%: Menandakan koreksi dalam, biasanya sebelum pembalikan arah besar.
2. Tren Utama (Uptrend/Downtrend)
Kamu harus tahu terlebih dahulu apakah harga sedang uptrend atau downtrend. Fibonacci retracement bekerja optimal ketika diterapkan pada pergerakan harga yang sudah jelas arahnya.
3. Swing High dan Swing Low
Dalam cara menggunakan Fibonacci retracement, kamu harus menentukan dua titik utama:
- Swing Low: Titik terendah sebelum harga naik.
- Swing High: Titik tertinggi sebelum harga turun.
Cara Menggunakan Fibonacci Retracement
Agar kamu bisa mempraktikkan cara menggunakan Fibonacci retracement dengan benar, ikuti langkah-langkah berikut:
1. Identifikasi Tren
Tentukan terlebih dahulu apakah harga sedang naik atau turun. Misalnya, jika pasar sedang uptrend, kamu akan menarik garis dari titik terendah (swing low) ke titik tertinggi (swing high).
2. Tarik Garis Fibonacci
Di platform trading seperti TradingView atau Reku, kamu bisa menggunakan alat Fibonacci retracement yang sudah tersedia. Tarik garis dari titik awal hingga akhir tren.
3. Amati Level Retracement
Setelah garis ditarik, akan muncul level-level Fibonacci. Di sinilah kamu bisa memperhatikan apakah harga akan berhenti, memantul, atau menembus level tertentu.
4. Gunakan Sebagai Area Entry atau Exit
Saat harga memantul di level Fibonacci (misalnya di 38,2% atau 61,8%), itu bisa menjadi area entry buy untuk uptrend. Sebaliknya, jika harga gagal menembus level tertentu dan mulai turun, bisa jadi itu sinyal exit atau take profit.
Kesalahan Umum Saat Menggunakan Fibonacci Retracement
Meskipun terlihat sederhana, cara menggunakan Fibonacci retracement sering kali disalahartikan oleh trader pemula. Berikut beberapa kesalahan umum yang perlu kamu hindari:
- Tidak mengidentifikasi tren dengan benar
Fibonacci tidak akan berguna jika kamu menggunakannya di pasar sideways.
- Menganggap level Fibonacci sebagai sinyal pasti
Ingat, Fibonacci hanyalah alat bantu, bukan jaminan arah harga.
- Tidak menggabungkannya dengan indikator lain
Kombinasikan dengan RSI, MACD, atau volume untuk hasil analisis yang lebih akurat.
Tips Mengoptimalkan Fibonacci Retracement
Agar hasil analisismu lebih maksimal, berikut beberapa tips tambahan:
- Gunakan timeframe yang lebih panjang (misalnya 1D atau 4H) untuk menghindari sinyal palsu.
- Selalu perhatikan volume transaksi untuk mengonfirmasi kekuatan pantulan harga.
- Gabungkan Fibonacci dengan pola candlestick seperti hammer atau engulfing untuk memperkuat sinyal masuk dan keluar pasar.
Dengan menguasai cara menggunakan Fibonacci retracement, kamu bisa membaca arah pasar dengan lebih tenang dan rasional, bukan hanya mengikuti perasaan atau rumor pasar.
Memahami cara menggunakan Fibonacci retracement bukan hanya soal menarik garis di grafik, tapi juga soal memahami psikologi di balik pergerakan harga. Dengan latihan rutin, kamu akan semakin mahir membaca pola koreksi dan memanfaatkannya untuk mendapatkan peluang profit yang lebih besar.
Jika kamu ingin melihat bagaimana analisis seperti ini diterapkan secara nyata, cek analisis pasar kripto terbaru di Reku. Di sana, kamu bisa menemukan insight dan strategi yang relevan untuk memperkuat keahlian tradingmu.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti Tesla, McDonalds, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!


