Di era data dan teknologi, AI semakin sering dijadikan acuan dalam membaca peluang, termasuk indeks saham Amerika. Pada artikel kali ini, kami menyajikan prediksi saham yang berpotensi naik menurut GPT dan memberikan hasil analisa mendalam dari tim Reku. Tujuannya, memberikan perspektif yang lebih komprehensif antara prediksi berbasis AI dan penilaian para ahli pasar secara tepat. Yuk cek selengkapnya!
1. Nvidia (NVDA)
Alasan diprediksi naik oleh GPT:
- Nvidia menjadi pemimpin pasar chip GPU untuk AI yang dibutuhkan dalam pusat data besar dan layanan AI generatif.
- Permintaan GPU Nvidia diperkirakan akan terus kuat karena perusahaan-perusahaan teknologi semakin mengandalkan AI dan deep learning.
- Analis melihat permintaan data center dan kapasitas AI akan tumbuh sangat tinggi, yang bakal mendongkrak pendapatan Nvidia.
- Revenue diperkirakan tumbuh jauh lebih cepat dari rata-rata sektor teknologi.
Hasil analisis tim ahli Reku:
NVIDIA tetap menjadi pemain paling dominan di ekosistem AI global, dengan permintaan GPU data center yang masih jauh melampaui pasokan. Pada Q3 2025, pendapatan melonjak sekitar 60% YoY ke kisaran US$57 miliar, didorong oleh lonjakan penjualan chip Blackwell dan H100, sementara margin kotor bertahan sangat tinggi. Guidance manajemen mengindikasikan pertumbuhan berlanjut hingga Q4, menandakan belanja AI hyperscaler belum melambat. Namun, valuasi NVDA sudah premium dengan forward PE sekitar 40–45x, sehingga ruang upside sangat bergantung pada keberlanjutan pertumbuhan laba.
Kesimpulan: Saham NVDA masih layak diproyeksikan naik, meski lebih cocok untuk investor yang siap menghadapi volatilitas valuasi tinggi.
2. Eli Lilly (LLY)
Alasan diprediksi naik oleh GPT:
- Twin produk obatnya yang populer (termasuk obat untuk obesitas dan diabetes) menghasilkan pertumbuhan pendapatan tinggi dibanding rata-rata industri.
- Eli Lilly juga punya terapi baru yang sedang naik daun, dengan pipeline obat yang menarik untuk masa depan.
- Analis melihat potensi pertumbuhan pendapatan signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
Hasil analisis tim ahli Reku:
Eli Lilly masih menjadi pemimpin utama di sektor farmasi inovatif, terutama pada terapi diabetes dan penurunan berat badan berbasis GLP-1. Pada Q3 2025, pendapatan melonjak sekitar 50%+ YoY didorong oleh permintaan sangat kuat untuk Mounjaro dan Zepbound, dengan margin operasional dan laba bersih yang terus membaik. Pipeline obat generasi berikutnya seperti orforglipron dan retatrutide memberikan visibilitas pertumbuhan jangka panjang di luar produk saat ini. Dengan valuasi PE yang sudah premium, saham LLY mencerminkan ekspektasi pertumbuhan tinggi dan dominasi produk, namun tetap didukung fundamental yang sangat kuat.
Kesimpulan: Saham LLY masih layak diproyeksikan naik secara struktural, meski upside cenderung lebih bertahap karena valuasi yang sudah mahal.
3. Advanced Micro Devices (AMD)
Alasan diprediksi naik oleh GPT:
- AMD memiliki posisi kuat dalam chip untuk AI inference (menjalankan model AI) yang semakin dibutuhkan oleh banyak perusahaan — bukan hanya pelatihan AI besar seperti Nvidia.
- Chip seperti seri MI300 / MI400 menunjukkan keunggulan efisiensi biaya dibanding pesaing untuk beberapa aplikasi AI tertentu.
- Analis memperkirakan AMD dapat mengambil pangsa pasar dari pesaing dan meningkatkan pendapatan secara signifikan
Hasil analisis tim ahli Reku:
AMD semakin agresif memperluas pijakan di data center dan AI, meski masih berada di bawah bayang-bayang dominasi NVIDIA. Pada Q3 2025, AMD mencatat pendapatan sekitar US$9,2 miliar (+35% YoY), dengan pertumbuhan kuat dari EPYC dan mulai terlihatnya kontribusi akselerator AI Instinct. Margin kotor tetap solid di atas 50%, menandakan skala bisnis yang makin efisien. Namun, valuasi saham sudah mencerminkan ekspektasi pertumbuhan tinggi dengan PE yang sangat mahal.
Kesimpulan: Saham AMD berpotensi naik secara struktural, tetapi kenaikan harga saham akan sangat sensitif terhadap eksekusi dan guidance ke depan.
Cek Harga Saham Advanced Micro Devices >
4. ASML Holding (ASML)
Kenapa diprediksi naik:
- ASML memproduksi alat litografi paling canggih (termasuk EUV) yang tidak punya banyak pesaing di dunia.
- Peralatan mereka digunakan untuk membuat chip generasi terbaru, termasuk chip AI dari perusahaan seperti Nvidia dan AMD.
- Permintaan alat ini naik karena chip yang lebih kuat dan efisien makin dibutuhkan, sehingga pesanan ASML kuat.
- Beberapa bank besar menobatkan ASML sebagai pilihan utama di sektor semikonduktor untuk 2026.
Hasil analisis tim ahli Reku:
ASML tetap menjadi aset strategis paling penting dalam industri semikonduktor global dengan monopoli teknologi EUV. Pada Q3 2025, penjualan mencapai sekitar €7,5 miliar dengan margin kotor di atas 50%, sementara order baru mengindikasikan pemulihan siklus belanja chip. Permintaan AI dan advanced node memastikan kebutuhan mesin ASML tetap struktural, bukan siklikal murni. Valuasi premium di PE sekitar 35x sejalan dengan kualitas bisnis dan moat yang sangat kuat.
Kesimpulan: Saham ASML sangat layak diproyeksikan naik dalam jangka menengah atau jangka panjang dengan risiko bisnis yang relatif rendah.
Cek Harga Saham ASML Holding >
5. Alphabet (GOOG)
Kenapa diprediksi naik (menurut tren analis umum):
- Alphabet terus mengembangkan AI melalui produk seperti Gemini dan layanan cloud Google Cloud.
- Pendapatan iklan tetap kuat, sementara investasi di AI berpotensi menghasilkan keuntungan yang lebih besar ke depannya.
- Perusahaan punya kapabilitas data dan AI yang sangat luas yang memberi keunggulan persaingan.
Hasil analisis tim ahli Reku:
Alphabet masih mendominasi search dan digital ads, sambil menunjukkan monetisasi AI dan cloud yang semakin nyata. Pada Q3 2025, pendapatan menembus US$100 miliar (+16% YoY), dengan Google Cloud tumbuh di atas 30% dan margin operasional membaik. Efisiensi biaya mendorong lonjakan laba dan free cash flow yang sangat kuat. Dengan valuasi PE sekitar 28–30x, Google relatif murah dibanding megacap tech lain dengan profil pertumbuhan serupa.
Kesimpulan: Saham GOOG layak diproyeksikan naik karena kombinasi valuasi masuk akal, pertumbuhan laba solid, dan optionality AI.
6. Broadcom (AVGO)
Kenapa diprediksi naik:
- Broadcom fokus pada chip ASIC khusus dan hardware jaringan yang dibutuhkan di pusat data dan infrastruktur AI.
- Analis melihat potensi pendapatan AI yang lebih besar dari kerja sama dan kontrak besar (termasuk kemungkinan dengan perusahaan AI besar).
- Walau sahamnya sempat turun karena kekhawatiran margin atau biaya, analis tetap optimis karena pertumbuhan AI + networking.
Hasil analisis tim ahli Reku:
Broadcom memegang posisi strategis di semikonduktor dan infrastruktur software, dengan eksposur besar ke AI, networking, dan enterprise software. Pada Q3 2025, pendapatan tumbuh sekitar 20%+ YoY, didorong oleh lonjakan permintaan chip AI custom dan kontribusi stabil dari bisnis software, sementara free cash flow tetap sangat kuat. Backlog AI yang besar memberi visibilitas pertumbuhan pendapatan ke depan, meski margin AI relatif lebih rendah dibanding bisnis legacy. Dengan valuasi PE di kisaran high-20s hingga low-30s, AVGO terlihat wajar untuk kualitas arus kas dan diversifikasi bisnisnya.
Kesimpulan: Saham AVGO layak diproyeksikan naik karena kombinasi AI growth, arus kas kuat, dan model bisnis yang semakin defensif.
Itulah tadi beberapa prediksi saham yang naik menurut GPT beserta penjelasan tim Research Reku. Perlu diingat bahwa prediksi dari GPT sebaiknya tidak dijadikan satu-satunya acuan dalam mengambil keputusan investasi. Gunakan hasil ini sebagai referensi awal, lalu pastikan untuk mengecek dan mempertimbangkan analisis mendalam dari tim riset profesional. Untuk insight yang lebih komprehensif dan berbasis data, kamu bisa membaca berbagai analisis saham terbaru dari tim research Reku di Reku Analysis.


