7 Tips Investasi Ethereum yang Wajib Kamu Ketahui Sebelum Mulai

Ethereum adalah salah satu aset kripto terbesar di dunia setelah Bitcoin. Tidak hanya berfungsi sebagai alat tukar digital, Ethereum juga menjadi fondasi berbagai proyek blockchain, seperti NFT, DeFi, dan smart contract. Melihat potensi teknologinya, banyak investor pemula mulai tertarik untuk mempelajari tips investasi Ethereum agar bisa ikut merasakan peluang dari aset ini.
Namun, seperti jenis investasi lain, Ethereum tetap memiliki risiko. Maka dari itu, sebelum kamu mulai membeli, penting banget memahami strategi yang tepat. Artikel ini akan membahas tips investasi Ethereum yang bisa bantu kamu ambil langkah cerdas dan terhindar dari keputusan impulsif.
1. Pahami Apa Itu Ethereum
Sebelum bicara soal tips investasi Ethereum, kamu perlu memahami dulu apa sebenarnya Ethereum itu. Ethereum adalah platform blockchain terbuka yang mendukung smart contract, kode program yang berjalan secara otomatis tanpa campur tangan pihak ketiga.
Ethereum memiliki token asli bernama ETH yang digunakan untuk berbagai transaksi di jaringan tersebut. Investasi Ethereum berarti kamu membeli ETH, berharap nilainya akan meningkat seiring waktu.
Dengan mengenali fungsi dan kegunaan Ethereum, kamu akan lebih yakin dan rasional dalam mengambil keputusan investasi, bukan sekadar ikut-ikutan tren.
2. Selalu Lakukan Riset Mendalam
Salah satu tips investasi Ethereum yang paling penting adalah melakukan riset sebelum membeli. Pelajari tren harga, teknologi di balik Ethereum 2.0, serta proyek-proyek besar yang dibangun di atas blockchain Ethereum.
Kamu juga bisa memantau berita terkini terkait pembaruan jaringan, seperti peningkatan efisiensi, skalabilitas, dan keamanan. Jangan hanya bergantung pada opini influencer atau teman, gunakan sumber yang kredibel seperti whitepaper, laporan analis, atau platform edukasi finansial. Riset yang kuat akan membantumu membuat keputusan berbasis data, bukan emosi.
3. Tentukan Tujuan Investasi, Jangka Pendek atau Panjang?
Tips investasi Ethereum berikutnya adalah menetapkan tujuanmu sejak awal. Apakah kamu ingin mendapatkan keuntungan cepat lewat jual beli harian (trading), atau menyimpan ETH sebagai aset jangka panjang (HODL)?
Kalau tujuanmu jangka panjang, kamu perlu memperhatikan fundamental Ethereum dan menyimpan aset di dompet digital yang aman. Tapi jika kamu tertarik pada trading, kamu harus rajin menganalisis grafik harga dan memahami pola pergerakan pasar. Menentukan tujuan akan membentuk strategi kamu, termasuk bagaimana cara menyusun portofolio dan mengelola risiko.
4. Gunakan Platform yang Terpercaya
Banyak kasus penipuan di dunia aset kripto terjadi karena investor memilih platform yang tidak jelas. Maka dari itu, tips investasi Ethereum yang tak kalah penting adalah memilih platform exchange yang legal, aman, dan transparan.
Cek apakah platform tersebut sudah terdaftar di Bappebti (jika di Indonesia), menyediakan fitur keamanan seperti verifikasi dua langkah, dan memiliki dompet penyimpanan yang baik. Salah satu contoh platform lokal yang bisa kamu pertimbangkan adalah Reku, yang dikenal aman dan mudah digunakan untuk investor pemula. Jangan sembarangan memilih tempat beli ETH, karena ini bisa berdampak pada keamanan dana kamu.
5. Diversifikasi Portofolio
Meski Ethereum punya potensi besar, bukan berarti kamu harus menaruh semua uangmu di satu aset saja. Salah satu tips yang paling bijak adalah menyusun portofolio seimbang. Gabungkan Ethereum dengan aset kripto lain atau instrumen keuangan berbeda seperti saham atau reksa dana. Tujuannya untuk mengurangi risiko jika terjadi penurunan harga secara tiba-tiba di satu aset. Ingat, kunci investasi bukan hanya soal cuan, tapi juga soal bagaimana kamu bisa mengelola risiko dengan baik.
6. Manfaatkan Fitur Staking Ethereum 2.0
Ethereum kini sudah beralih ke mekanisme Proof of Stake (PoS), di mana kamu bisa ikut serta dalam jaringan dan mendapatkan imbalan dengan cara staking ETH. Ini jadi salah satu tips berinvestasi Ethereum yang cukup populer belakangan ini.
Dengan staking, kamu bisa mendapatkan passive income dari ETH yang kamu simpan, tanpa harus menjualnya. Tapi, pastikan kamu mengerti risiko dan mekanisme staking sebelum memutuskan untuk ikut.
7. Disiplin dan Jangan FOMO
Tips terakhir tapi paling krusial: jangan investasi karena panik atau takut ketinggalan (FOMO). Naik turunnya harga ETH bisa memicu emosi, tapi keputusan terbaik datang dari kepala yang dingin, bukan hati yang terburu-buru.
Buat rencana investasi, tetapkan target beli dan jual, dan patuhi strategi yang sudah kamu susun. Gunakan fitur seperti DCA (dollar-cost averaging) jika perlu—yaitu membeli secara rutin dalam jumlah tetap agar mengurangi risiko volatilitas.
Tips investasi Ethereum tidak sekadar soal kapan beli dan jual, tapi juga tentang bagaimana kamu membangun strategi, mengelola emosi, dan mengambil keputusan berdasarkan data. Ethereum memang punya potensi besar, tapi tanpa pemahaman dan perencanaan yang matang, kamu bisa salah langkah.
Aplikasi Crypto Indonesia untuk Staking dan Trading
Gabung bersama jutaan pengguna lain di Reku, aplikasi crypto Indonesia yang menawarkan fitur staking crypto dan trading yang aman. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi!