Blockchain Cosmos dibangun untuk memudahkan hubungan antar ledger tanpa campur tangan server pihak sentral. Dengan motto “The Internet of Blockchains,” atau internetnya blockchain, Cosmos mempunyai misi untuk mencoba menangani isu interoperability.
Interoperability adalah kemampuan untuk berbagi informasi pada jaringan blockhain yang berbeda tanpa halangan. Contoh sederhananya adalah saat akun Facebook kita dapat berkomunikasi dengan akun Twitter kita dalam satu aplikasi.
ATOM merupakan token buatan Cosmos yang juga berperan dalam pengamanan dan operasi dari jaringan Cosmos.
Bagaimana Mekanisme Kerja Cosmos?
Cosmos menggunakan algoritma konsensus Tendermint, dan protokol Inter-Blockchain Communication (IBC) agar jaringan-jaringan blockchain dapat berkomunikasi dengan aman.
Beberapa platform lain berkomunikasi dengan satu sama lain menggunakan smart contract. Melalui proses ini, token pengguna dikunci di dalam platform dan aset dengan jumlah yang sama dicetak (mint) di platform lain. Tim pengembang Cosmos telah membuat software development kit (SDK) yang dapat membantu pengembang lain untuk membangun zones, smart contract milik Cosmos.
Tiap zone ini berhubungan dengan satu sama lain melalui hub. Cosmos Hub adalah hub utama, namun ada banyak hub yang lain.
Tim Pengembang
Pengembang perangkat lunak Jae Kwon dan Ethan Buchman mendirikan jaringan Cosmos bersama pada tahun 2014, selagi membangun Tendermint, algoritma konsensus milik Cosmos.